Proses berpikir siswa SMA dalam menyelesaikan soal aplikasi logaritma berdasarkan teori pemrosesan informasi / Iska Agustina - Repositori Universitas Negeri Malang

Proses berpikir siswa SMA dalam menyelesaikan soal aplikasi logaritma berdasarkan teori pemrosesan informasi / Iska Agustina

Agustina, Iska (2020) Proses berpikir siswa SMA dalam menyelesaikan soal aplikasi logaritma berdasarkan teori pemrosesan informasi / Iska Agustina. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Agustina Iska. 2019. Proses Berpikir Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Aplikasi Logaritma Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi. Tesis Jurusan Matematika Program Pascasarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Toto Nusantara M. Si (II) Dra. Santi Irawati M.Si. Ph.D. Kata Kunci proses berpikir teori pemrosesan informasi logaritma Proses berpikir adalah hal yang penting dalam pembelajaran matematika. Proses berpikir berperan dalam proses memaknai informasi pada masalah yang sedang dihadapi. Siswa akan memaknai simbol-simbol dan konsep matematika yang ia jumpai. Selain itu proses berpikir berperan dalam membuat keputusan dalam penyelesaian masalah. Siswa akan memutuskan konsep dan strategi apa yang sesuai untuk menyelesaikan masalah matematika yang diberikan. Berdasarkan observasi pada saat kegiatan PPL dan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti menemukan masalah bahwa siswa tidak dapat menyelesaikan soal tentang bunga majemuk yang berkaitan dengan logaritma. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir siswa SMA dalam menyelesaikan soal aplikasi logaritma berdasarkan teori pemrosesan informasi. Proses yang dimaksud adalah attention perception rehearsal retrieval dan encoding. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 di SMAN 5 Malang. Subjek penelitian terdiri dari 6 siswa kelas XI dengan 2 siswa berkemampuan matematis tinggi 2 siswa berkemampuan matematis sedang dan 2 siswa berkemampuan matematis rendah. Penentuan subjek dilakukan berdasarkan nilai tes dan hasil diskusi bersama guru bidang studi dengan mempertimbangkan kemampuan siswa dalam mengomunikasikan gagasan matematis. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sedangkan instrumen pendukung adalah instrumen soal pedoman wawancara lembar validasi dan alat perekam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir siswa SMA berbeda-beda dalam menyelesaikan soal aplikasi logaritma berdasarkan teori pemrosesan informasi. Semua siswa dalam penelitian ini melakukan semua proses namun dengan cara yang berbeda-beda. Siswa memunculkan perhatian (attention) dengan membaca informasi yang ada di soal. Siswa yang berkemampuan tinggi memunculkan attention hanya dengan membaca topik dari informasi yang diberikan sedangkan siswa berkemampuan sedang dan rendah perlu membaca keseluruhan informasi agar muncul attention. Attention yang dimiliki oleh siswa akan memunculkan perception (persepsi). Siswa berkemampuan tinggi mewujudkan perception dengan memberikan pendapatnya terkait informasi yang diberikan kemudian menuliskannya. Siswa berkemampuan sedang dan rendah hanya mewujudkan perception dengan menuliskannya. Informasi yang telah diberi attention dan menimbulkan perception akan masuk ke memori jangka pendek. Proses yang terjadi di memori jangka pendek adalah proses rehearsal (pengulangan). Berdasarkan jawaban siswa dan hasil wawancara semua siswa dalam penelitian ini melakukan rehearsal terhadap informasi yang terdapat pada masalah yang diberikan. Proses ini ditandai dengan siswa menuliskan kembali informasi-informasi yang telah diberikan. Selain itu siswa juga membaca ulang informasi yang diberikan. Proses retrieval dilakukan untuk memanggil kembali informasi yang tersimpan di memori jangka panjang. Siswa berkemampuan tinggi mampu memanggil informasi yang dibutuhkan karena mereka menyimpan informasi tersebut di memori jangka panjang. Sedangkan siswa berkemampuan sedang dan rendah hanya mampu memanggil informasi-informasi yang merupakan pengetahuan dasar dalam menyelesaikan masalah. Selanjutnya informasi yang diberikan yang dipanggil ulang dan yang sudah digunakan untuk menyelesaikan masalah disimpan ulang di memori jangka panjang melalui proses encoding. Siswa berkemampuan tinggi dan sedang mampu menceritakan kembali proses yang telah ia lakukan untuk menyelesaikan masalah termasuk konsep-konsep yang telah digunakan. Sedangkan siswa berkemampuan rendah hanya mampu menjelaskan kembali informasi yang diberikan serta menjelaskan alasan ia tid

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 08 Jan 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110981

Actions (login required)

View Item View Item