Kemampuan berpikir kreatif matematis siswi SMP dalam memecahkan masalah melalui pembelajaran kontekstual / Ucik Fitri Handayani - Repositori Universitas Negeri Malang

Kemampuan berpikir kreatif matematis siswi SMP dalam memecahkan masalah melalui pembelajaran kontekstual / Ucik Fitri Handayani

Handayani, Ucik Fitri (2019) Kemampuan berpikir kreatif matematis siswi SMP dalam memecahkan masalah melalui pembelajaran kontekstual / Ucik Fitri Handayani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Handayani Ucik Fitri. 2018. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa dalam Memecahkan Masalah Melalui Pembelajaran Kontekstual. Tesis Prodi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang Pembimbing (1) Prof. Dr. Cholis Sa dijah M.Pd M.A. (2) Dr. Hery Susanto M.Si. Kata Kunci kemampuan berpikir kreatif memecahkan masalah pembelajaran kontekstual Tantangan abad 21 bidang pendidikan menuntut siswa untuk dapat memiliki berbagai kemampuan diantaranya creativity (kreatif) critical (kritis) communication (komunikasi) dan collaboration (kerjasama). Akibatnya terdapat perubahan kurikulum pendidikan dalam rangka mewujudkan kompetensi abad 21 untuk setiap mata pelajaran di sekolah termasuk matematika. Tujuan pembelajaran satuan pendidikan khususnya SMP berdasarkan kurikulum 2013 mata pelajaran matematika salah satunya menuntut siswa untuk memiliki kemampuan berpikir kreatif. Akan tetapi kemampuan siswa di Indonesia masih belum optimal. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Wates guru masih menggunakan ceramah banyaknya siswa pasif serta kemampuan siswa dalam berpikir kreatif tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil jawaban tes 23 siswa pada saat observasi dengan diberikan 2 masalah kontekstual secara keseluruhan siswa hanya menuliskan satu kemungkinan jawaban benar dan satu strategi dalam memecahkan masalah. Berpikir kreatif matematis menitikberatkan pada kemampuan siswa menghasilkan beragam jawaban benar yang bersifat baru pada masalah matematika terbuka. Terkait dengan kemampuan berpikir kreatif dapat dibiasakan melalui pembelajaran salah satunya yakni pembelajaran kontekstual yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Materi yang digunakan adalah materi matematika Kurikulum 2013 kelas VIII semester ganjil yakni pola bilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMP Negeri 1 Wates kelas VIII-D dalam memecahkan masalah melalui pembelajaran kontekstual. Indikator yang digunakan meliputi kelancaran (fluency) keluwesan (flexibility) dan kebaruan (novelty). Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Ada 4 katergori Tingkat Berpikir Kreatif Matematis yang digunakan yakni TBKM 0 (tidak kreatif) TBKM 1 (kurang kreatif) TBKM 2 (cukup kreatif) TBKM 3 (kreatif) dan TBKM 4 (sangat kreatif). Hasil dari analisis data hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa digunakan untuk mengkategorikan tingkat erpikir kreatif matematis berdasarkan indikator yang dicapai. Terdapat 6 subjek penelitian yakni 2 siswa kelompok kemampuan tinggi 2 siswa kelompok kemampuan sedang dan 2 siswa kelompok kemampuan rendah. Pengumpulan data melalui observasi tes dan wawancara. Teknik analisis data meliputi reduksi data penyajian data dan membuat kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian berdasarkan subjek yang dipilih menyatakan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelompok kemampuan tinggi melalui pembelajaran kontekstual dapat menuliskan minimal dua kemungkinan jawaban benar yakni empat dan dua kemungkinan jawaban benar berkaitan dengan menentukan pola bilangan dan dapat menjelaskan proses pengerjaan dengan jelas dan lancar secara lisan menuliskan dua strategi dalam memecahkan masalah secara urut berkaitan dengan pola bilangan dan dapat menjelaskan dengan urut dan lancar secara lisan menuliskan satu strategi yang belum pernah diajarkan guru berkaitan dengan pola bilangan yakni dengan menggunakan cara perbandingan. Subjek kelompok kemampuan tinggi dapat memenuhi tiga indikator meliputi kelancaran (fluency) keluwesan (flexibility) dan kebaruan (novelty) yang artinya subjek sangat kreatif. Siswa kelompok kemampuan tinggi melalui pembelajaran kontekstual juga ada yang kreatif hal ini dikarenakan subjek memenuhi kelancaran (fluency) dan keluwesan (flexibility). Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelompok kemampuan sedang melalui pembelajaran kontekstual dapat menuliskan satu kemungkinan jawaban benar dalam memecahkan masalah berkaitan dengan menentukan pola bilangan dan dapat menjelaskan proses pengerjaan dengan jelas dan lancar secara lisan menuliskan satu strategi dalam memecahkan masalah kontekstual berkaitan dengan pola bilangan yakni menggunakan cara pembagian dan dapat menjelaskan dengan urut dan lancar secara lisan tidak menuliskan satupun strategi pemecahan masalah yang berbeda dengan yang diajarkan guru dalam memecahkan masalah kontekstual berkaitan dengan pola bilangan. Subjek kelompok kemampuan sedang dapat memenuhi satu indikator yakni keluwesan (flexibility) artinya subjek cukup kreatif. Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa melalui pembelajaran kontekstual oleh siswa kelompok kemampuan rendah dapat menuliskan dua kemungkinan jawaban benar dalam memecahkan masalah kontekstual berkaitan dengan menentukan pola bilangan dan dapat menjelaskan proses pengerjaan dengan jelas dan lancar secara lisan menuliskan satu strategi dalam memecahkan masalah kontekstual berkaitan dengan pola bilangan yakni menggunakan cara pembagian dan dapat menjelaskan strategi yang digunakan dengan urut dan lancar secara lisan tidak menuliskan satupun strategi pemecahan masalah yang berbeda dengan yang diajarkan guru dalam memecahkan masalah kontekstual berkaitan dengan pola bilangan. Subjek kelompok kemampuan rendah dapat memenuhi dua indikator meliputi kelancaran (fluency) dan keluwesan (flexibility) artinya subjek kreatif. Guru matematika SMP disarankan untuk menggunakan pembelajaran kontekstual pada saat proses pembelajaran matematika dengan memperhatikan alokasi waktu agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan membiasakan memberikan masalah matematika kontekstual tidak rutin yang bersifat terbuka. Terkait dengan kelancaran (fluency) dalam memecahkan masalah guru disarankan memberikan soal latihan yang berupa masalah matematika kontekstual tidak rutin agar siswa lancar dalam menjawab dan menjelaskan apabila dihadapkan dengan masalah kontekstual yang baru. Terkait dengan keluwesan (flexibility) guru disarankan menerapkan strategi pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk menampilkan beberapa ide baru atau strategi pemecahan masalah baru yang beragam. Terkait dengan kebaruan (novelty) dalam memecahkan masalah kontekstual guru disarankan memberikan stimulus bagi siswa yang dapat menghasilkan solusi/jawaban baru yang berbeda. Penelitian ini hanya memfokuskan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi pola bilangan bagi penelitian lanjutan terbuka untuk materi matematika yang lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 08 Jan 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/110928

Actions (login required)

View Item View Item