Arifah, Siti Nur (2020) Potensi ekstrak bawang putih tunggal sebagai anti-inflamasi pada mencit (Mus musculus) galur balb C model aterosklerosis / Siti Nur Arifah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Arifah Siti Nur. 2020. Potensi Ekstrak Bawang Putih Tunggal sebagai Anti-Inflamasi pada Mencit (Mus musculus) Galur Balb C Model Aterosklerosis. Tesis Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Sri Rahayu Lestari M.Si. (II) Dr. Betty Lukiati M.S. Kata Kunci bawang tunggal aterosklerosis SOD TNF- 945 . Aterosklerosis adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang disebabkan makanan tinggi lemak. Low density lipoprotein (LDL) merupakan salah satu lemak jenuh yang mudah mengalami reaksi oksidasi menjadi oxidized LDL (oxLDL). Peningkatan oxLDL dalam tubuh menyebabkan terganggungnya homeostasis dan berakibat pada peningkatan aktivitas sistem imun dan menurunnya enzim antioksidan endogen dalam tubuh. Bawang putih tunggal diduga memiliki potensi sebagai pengobatan alternatif untuk aterosklerosis yang diakibatkan konsumsi makanan tinggi lemak. Bawang putih tunggal memiliki senyawa organosulfur yang dapat berfungsi sebagai anti-aterosklerosis. Penelitian bertujuan untuk menguji potensi ekstrak bawang putih tunggal (EBT) terhadap aterosklerosis berdasarkan indikator berat hati histologi hati kadar superoxide dismutase (SOD) pada serum kadar Tumor Necrosis Factor 945 (TNF- 945 ) pada serum ekspresi TNF- 945 pada aorta dan berat limpa. Pengukuran kadar SOD dan TNF- 945 pada serum mencit menggunakan metode ELISA sedangkan pengukuran ekspresi TNF- 945 pada aorta mencit dilakukan menggunakan metode imunohistokimia. Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit jantan galur Balb C ( 30 g umur 8 minggu). 4 ekor mencit diberikan diet pakan normal 20 ekor mencit diinduksi aterosklerosis dengan diberi pakan tinggi lemak selama 35 hari. Hewan percobaan kemudian dibagi menjadi 6 kelompok yaitu diet normal (N) aterosklerosis statin 26 mg/kgBB (kontrol positif) aterosklerosis EBT 0 mg/kgBB (kontrol negatif) aterosklerosis EBT 12.5 mg/kgBB (P1) aterosklerosis EBT 25 mg/kgBB (P2) dan aterosklerosis EBT 50 mg/kgBB (P3). Pemberian perlakuan dilakukan selama 45 hari kemudian hewan akan dikorbankan melalui dislokasi leher. Hati limpa dan aorta diambil untuk ditimbang dan dibuat preparat histologis darah diambil kemudian disentrifugasi sehingga diperoleh serum untuk uji kadar SOD dan TNF- 945 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EBT dapat menurunkan berat hati secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (P 0.05). Berdasarkan pengamatan pada preparat histologi hati juga menunjukkan adanya penurunan jumlah lipid droplet dalam hepatosit jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Pemberian EBT juga dapat meningkatkan kadar SOD dan menurunkan kadar TNF- 945 secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Ekspresi TNF- 945 pada aorta juga dapat menurun dengan pemberian EBT pada dosis 25 dan 50 mg/kgBB. EBT juga dapat menurunakan berat limpa secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. EBT dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif karena memiliki senyawa organosulfur. Allicin merupakan salah satu senyawa organosulfur yang banyak terdapat dalam EBT. Allicin dapat menjadi inhibitor enzim HMG-CoA yang berperan dalam metabolisme lemak. EBT yang mengandung allicin dapat menurunakan metabolisme lemak sehingga berat hati dapat menurun. EBT juga dapat membantu meningkatkan aktivitas SOD sebagai antioksidan endogen. SOD berfungsi untuk menurunkan radikal bebas berupa lipid peroksida (oxLDL). Penurunan radikal bebas juga akan menurunkan aktivitas sistem imun salah satunya penurunan sitokin proinflamasi TNF- 945 . Perbaikan antioksidan dan respon sistem imun akan menurunkan berat limpa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa EBT memiliki potensi untuk mengobati dan mencegah aterosklerosis pada mencit (Mus musculus) Galur Balb C model aterosklerosis berdasarkan indikator berupa penurunan berat hati dan hepatic steatosis peningkatan SOD dalam serum penurunan kadar sitokin TNF- 945 dalam serum ekspresi sitokin TNF- 945 pada aorta serta penurunan berat limpa . Dosis efektif EBT untuk mengobati aterosklerosis berdasarkan indikator yang diukur dalam penelitian ini yaitu 25 mg/kgBB.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 31 Jan 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/108375 |
Actions (login required)
View Item |