Factors Affecting students' reluctance to speak: a case study of an interest-based class in SMAN 1 Tumpang / Maria Ignatia Carolina Bessu Nande - Repositori Universitas Negeri Malang

Factors Affecting students' reluctance to speak: a case study of an interest-based class in SMAN 1 Tumpang / Maria Ignatia Carolina Bessu Nande

Nande, Maria Ignatia Carolina Bessu (2017) Factors Affecting students' reluctance to speak: a case study of an interest-based class in SMAN 1 Tumpang / Maria Ignatia Carolina Bessu Nande. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Nande Maria Ignatia Carolina Bessu. Factors Affecting Students Reluctance to Speak A Case Study of an Interest-based Class in SMAN 1 Tumpang. Thesis Department of English Faculty of Letters Universitas Negeri Malang. Advisors 1) Dra. Sri Andreani M.Ed. 2) Dr. Sintha Tresnadewi M.Pd. Kata Kunci Keengganan Berbicara Keengganan Siswa Penelitian ini diadakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keengganan siswa untuk berbicara Bahasa Inggris di kelas. Peneliti memilih penelitian ini karena penelitian mengenai keengganan berbicara pada siswa tingkat SMA masih belum banyak di teliti. Disamping itu peneliti juga memilih penelitian ini karena para siswa terlihat kurang tertarik untuk berbicara Bahasa Inggris di kelas meskipun mata pelajaran Bahasa Inggris adalah mata pelajaran pilihan mereka sendiri. Oleh karena itu mengetahui faktor yang mempengaruhi keenganan berbicara pada siswa sangatlah penting untuk mencegah dan mengatasi masalah terkait keengganan siswa untuk berbicara. Semakin cepat sumber masalah ini dapat diketahui semakin kecil pula peluang untuk masalah yang sama dapat terjadi lagi di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif untuk memperoleh data. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X Lintas Minat Bahasa Inggris di SMAN 1 Tumpang pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan beberapa instrument yaitu kuisioner pedoman wawancara dan lembar observasi. Kuisioner yang digunakan merupakan adaptasi dari Foreign Language Classroom Anxiety Class (FLCAS) oleh Horwitz et al. Kuisioner milik Horwitz et al terdiri dari 33 pertanyaan dengan lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju setuju antara setuju dan tidak setuju tidak setuju dan sangat tidak setuju. Tetapi kuisioner yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini sudah diadaptasi ke bentuk yang lebih sederhana guna menyesuaikan kuisioner dengan permasalahan dan responden dalam penelitian ini. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini berisi 21 item dengan pilihan jawaban ya atau tidak dan 1 item dalam bentuk esai. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data terkait respon siswa tentang faktor yang mempengaruhi keengganan mereka dalam berbicara Bahasa Inggris. Sedangkan wawancara dan observasi digunakan untuk mendukung data yang diperoleh dari kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner dituangkan dalam bentuk tabel beserta persentasenya yang diperoleh melalui metode perhitungan sederhana. Peneliti menganalisa hasil persentase tertinggi dari tiap item dan membuat kesimpulan terkait faktor yang mempengaruhi keengganan siswa untuk berbicara. Sementara itu data yang diperoleh melalui wawancara mengalami proses transkripsi untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa data. Kemudian seluruh data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi dijelaskan dan diinterpretasikan untuk menguatkan data yang diperoleh melalui kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa keenganan siswa untuk berbicara dalam Bahasa Inggris disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu faktor non-linguistik faktor linguistic dan faktor lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa merasa enggan untuk berbicara dan menjawab pertanyaan guru jam selama pelajaran. Mereka tetap diam dan enggan berbicara karena beberapa faktor non-linguistik seperti motivasi perasaan khawatir perasaan malu perasaan gugup dan perasaan kurang percaya diri. Beberapa faktor linguistik seperti kosakata penguasaan grammar dan cara pengucapan juga mempengaruhi keengganan siwa untuk berbicara. Selain itu hasil dari penelitian ini menunjuan bahwa faktor lain seperti kondisi kelas cara mengajar hubungan antara siswa dan hubungan antara siswa dan guru juga mempengaruhi keenganan siswa dalam berbicara. Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa keengganan siswa dalam berbicara dipengaruhi oleh siswa itu sendiri dan juga lingkungan mereka. Oleh karena itu masalah ini tidak dapat dibiarkan begitu saja karena merupakan salah satu sumber masalah siswa dalam berbicara. Guru juga memiliki peran penting dalam membantu siswa untuk mengatasi masalah ini. Guru harus bisa menciptakan susasana kelas yang nyaman dan menghidari aktivitas yang dapat memicu keengganan siswa untuk berpartisipasi di kelas. Guru juga membutuhkan strategi yang dapat mendorong siswa untuk berbicara Bahasa Inggris selama proses belajar mengajar.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S1 Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 06 Sep 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/10799

Actions (login required)

View Item View Item