Penerimaan dan penolakan orang tua tunggal dengan anak Autistic Spectrum Disorder (ASD) / Mochammad Arief Zulfikar - Repositori Universitas Negeri Malang

Penerimaan dan penolakan orang tua tunggal dengan anak Autistic Spectrum Disorder (ASD) / Mochammad Arief Zulfikar

Zulfikar, Mochammad Arief (2020) Penerimaan dan penolakan orang tua tunggal dengan anak Autistic Spectrum Disorder (ASD) / Mochammad Arief Zulfikar. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Zulflikar A.M. 2019. Penerimaan dan Penolakan Orang Tua Tunggal Dengan Anak Autistic Spectrum Disorder (ASD). Skripsi Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Nur Eva S.Psi M.Psi (2) Farah Farida Tantiani S.Psi M.Psi Kata kunci penerimaan penolakan orang tua tunggal autistic spectrum disorder. Penelitian ini berdasarkan struktur keluarga single parent yang ada di Kotamadya Malang yang menuntut peran ganda sebagai ibu dan ayah dalam pengasuhan serta penerimaan dan penolakan terhadap anak autistic spectrum disorder (ASD). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran penerimaan dan penolakan orang tua tunggal dengan anak autistic spectrum disorder (ASD). Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Partisipan penelitian adalah tiga orang tua tunggal di beberapa kecamatan Kotamadya Malang yaitu Kedungkandang Lowokwaru dan Pakisaji. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah analisis tematik kemudian untuk menjelaskan keabsahan data menggunakan trianggulasi dari orang - orang terdekat partisipan Hasil penelitian ini adalah (1) Penerimaan orang tua tunggal pada ketiga partisipan terwujud seperti memberi penghargaan atau hadiah pada anak meluangkan waktu bersama anak mengenalkan serta mengajarkan hal baru memberi terapi dirumah memuji dan mendoakan anak. (2) Penerimaan orang tua tunggal didasarkan oleh dukungan keluarga teman serta pihak terkait seperti ahli tumbuh kembang anak dan psikolog. (3) Semua partisipan memiliki nilai pemahaman bahwa anak mereka adalah anugerah dari Tuhan YME dan harus diterima. (4) Bentuk penolakan yang dilakukan partisipan hanya terjadi dalam moment tertentu dalam rangka memberi pembelajaran tanggung jawab. (5) Penolakan yang secara terdiferensiasi sebisa mungkin dihindari orang tua dan terus bertanya serta mengamati apa yang diinginkan atau menganggu anak. (6) Perbedaan penerimaan pada partisipan terletak pada penanganan anak ketika sedang tantrum. (7) Pengasuhan anak orang tua tunggal menggunakan pola asuh Otoratif yaitu pada bentuk kontrol tuntutan kedewasaan (kemandirian) komunikasi dan kasih sayang. Saran bagi orang tua tunggal dengan anak ASD antara lain (1) Mempeluas wawasan dan pengetahuan terkait gangguan autisme agar mampu beradaptasi menyesuaikan dan memahami kondisi anak ASD. (2) Memahami karakteristik anak ASD agar dalam pengasuhan dapat menentukan langkah strategi serta penanganan yang tepat. (3) Konsultasi dengan lembaga penanganan anak autisme psikolog atau ahli tumbuh kembang terkait permasalahan serta penanganan pada anak ASD sehingga tepat sasaran. (4) Meminimalkan bentuk penolakan baik berupa fisik maupun verbal mengingat karakteristik anak dengan ASD yang traumatif. (5) Lembaga penanganan anak ASD disarankan untuk selalu memberikan motivasi dengan memberikan edukasi pentingnya peran keluarga terhadap perawatan penanganan serta pengembangan potensi anak ASD terutama bagi orang tua tunggal dengan anak ASD

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Psikologi (FPsi) > Departemen Psikologi (PSi) > S1 Psikologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 07 Jan 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/101325

Actions (login required)

View Item View Item