Palupi, Juwita (2018) Perbedaan kecemasan menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ditinjau dari keikutsertaan dalam bimbingan belajar / Juwita Palupi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
i RINGKASAN Palupi Juwita. 2018. Perbedaan Kecemasan Menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Ditinjau Dari Keikutsertaan Dalam Bimbingan Belajar. Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Nur Eva S.Psi. M.Psi Pembimbing (II) Diantini Ida Viatrie S.Psi. M.Si Kata Kunci kecemasan peserta SBMPTN Kecemasan menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) adalah kekhawatiran berlebihan dan berlangsung lama terhadap sesuatu yang buruk sehingga membuat individu sulit berkonsentrasi saat belajar atau saat mengerjakan ujian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecemasan peserta dalam menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ditinjau dari keikutsertaan dalam bimbingan belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitaif dengan rancangan deskriptif komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta SBMPTN dengan jumlah 100 orang. Subjek pada penelitian ini berjumlah 30 oarng yang diperoleh dengan teknik incidental sampling teknik tersebut termasuk dalam jenis non-probability sampling. Pengambilan data penelitian ini menggunakan uji coba terpakai di mana data yang diperoleh digunakan untuk data uji coba dan menguji hipotesis penelitian. Instrumen yang digunakan adalah skala kecemasan menghadapi SBMPTN sebanyak 61 aitem valid dengan reliabilitas 0 914. Teknik analisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil perhitungan menunjukkan signifikansi 0 031 (p 0 05) yang berarti terdapat perbedaan kecemasan peserta dalam menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ditinjau dari keikutsertaan dalam bimbingan belajar. Peserta SBMPTN yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu peserta SBMPTN yang mengikuti bimbingan belajar dan peserta SBMPTN yang tidak mengikuti bimbingan belajar memiliki tingkat kecemasan yang berbeda. Kecemasan peserta SBMPTN yang tidak mengikuti bimbingan belajar lebih tinggi dari pada peserta SBMPTN yang mengikuti bimbingan belajar. Bagi peserta SBMPTN yang tidak mengikuti bimbingan belajar disarankan untuk menambah waktu belajar atau mengikuti program bimbingan belajar dan bagi peserta SBMPTN yang telah mengikuti program bimbingan belajar agar dapat mempertahankan diri sehingga tidak mengalami pengingkatan kecemasan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Psikologi (FPsi) > Departemen Psikologi (PSi) > S1 Psikologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 03 Sep 2018 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2018 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/101238 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |