Hardika, Hardika (2022) Model pembelajaran fasilitatif untuk peningkatan keberdayaan peserta belajar. In: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, 12 Mei 2022, Universitas Negeri Malang.
Text
full_teks.pdf Download (17MB) |
Abstract
Pendidikan luar sekolah adalah bidang ilmu yang mempelajari, menganalisis, menemukan, mengkonstruksi dan juga melabeli atau menamai seluruh aktivitas pendidikan yang terjadi dan terselenggara di luar sistem persekolahan atau di luar sistem formal. Oleh karena PLS bergerak di seluruh wilayah di luar sistem formal, maka kajian PLS dalam perspektif sistem pendidikan nasional berada pada area subsistem Pendidikan Nonformal dan subsistem Pendidikan Informal. Berangkat dari konsep tersebut, sangat wajar jika sasaran pendidikan luar sekolah merentang luas dari berbagai kelompok masyarakat yang mengalami atau merasa tertinggal, tertindas, terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dari kelompok berpendidikan tinggi maupun rendah, pejabat maupun staf, pimpinan maupun karyawan, berpenghasilan tinggi maupun tidak tinggi, dan berbagai kelompok masyarakat lainnya. Dengan demikian, program dan aktivitas pendidikan luar sekolah bisa terjadi dan terselenggara di dalam lembaga pendidikan formal, seperti kegiatan ekstra kurikuler, pelatihan, bimbingan belajar tambahan, kursus singkat, paguyuban seni budaya, organisasi sosial, dan berbagai kelompok minat dan hobi lainnya. (Oleh karena, jika ada candaan dan plesetan bahwa PLS itu pendidikan luas sekali itu memang benar adanya, bukan ejekan dan juga bukan candaan, jadi harus kita respon dengan senang hati dan bangga, artinya PLS bisa masuk ke seluruh bentangan kehidupan) Dalam perspektif pendidikan luar sekolah, keberdayaan merupakan capaian yang sangat penting dalam setiap proses interaksi pembelajaran. Keberdayaan merupakan pilar utama dalam pembentukan kapasitas seseorang untuk melakukan tindakan atau respon terhadap suatu objek (Alsop & Heinsohn, 2005; Sohel & Ali, 2010). Keberdayaan akan mampu menghadirkan tanggungjawab yang besar terhadap munculnya berbagai problem yang dihadapi. Pribadi berdaya memiliki kemampuan dan kematangan yang baik untuk mengelola diri dan lingkungan terkait dengan pesan-pesan belajar yang menjadi tanggungjawabnya. Dengan berdaya, seseorang akan mampu memberikan respon yang tepat terhadap berbagai peristiwa yang dihadapi, baik itu yang bersentuhan langsung dengan dirinya maupun pihak lain (Meng & Sun, 2019; Monje Amor et al., 2021).
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) > LMO Model Pembelajaran |
Divisions: | Pidato Guru Besar |
Depositing User: | Library UM |
Date Deposited: | 07 Sep 2022 08:58 |
Last Modified: | 23 Jun 2023 06:43 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/2466 |
Actions (login required)
View Item |