Dinamika kehidupan etnis Cina di Kota Blitar tahun 1965-2018 / Risfa Atul Kusna - Repositori Universitas Negeri Malang

Dinamika kehidupan etnis Cina di Kota Blitar tahun 1965-2018 / Risfa Atul Kusna

Kusna, Risfa Atul (2019) Dinamika kehidupan etnis Cina di Kota Blitar tahun 1965-2018 / Risfa Atul Kusna. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Kusna Risfa Atul. 2019. Dinamika Kehidupan Etnis Cina di Kota Blitar Tahun 1965-2018. Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Dewa Agung Gede Agung M. Hum. (II) Dr. Ari Sapto M.Hum. Kata Kunci Dinamika Kehidupan Etnis Cina Kota Blitar. Pasca G30S muncul sentimen anti-Cina karena etnis Cina dianggap sebagai pengikut PKI. Meski timbul sentimen anti-Cina tidak menimbulkan kerusuhan yang berujung pada pembunuhan etnis Cina hanya suasana yang mencekam hingga membuat etnis Cina tidak dapat beraktivitas sejak tahun 1965-1968 di kota Blitar. Sentimen anti-Cina tersebut berlanjut pada masa Orde Baru dengan banyaknya peraturan yang mendiskriminasi etnis Cina dalam berbagai bidang kehidupan. Kemudian peraturan yang mendiskriminasi dihapus pasca Reformasi. Oleh karena itu penelitian mengenai dinamika kehidupan etnis Cina di kota Blitar tahun 1965-2018 memiliki rumusan masalah sebagai berikut (1) bagaimana awal mula keberadaan etnis Cina di Kota Blitar. (2) bagaimana dinamika kehidupan etnis Cina di Kota Blitar tahun 1965-2018. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah dengan langkah-langkah dalam penulisan sejarah terdiri dari lima tahap yaitu Pemilihan Topik Heuristik Kritik Sumber Interpretasi dan Historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai (1) Awal mula keberadaan etnis Cina di kota pedalaman Blitar masih belum diketahui dengan pasti. Namun karena adanya Perjanjian Sepreh tahun 1830 dimana Blitar menjadi wilayah Hindia-Belanda dan dibangun banyak perkebunan membuat para pendatang masuk ke Blitar. Kaum pendatang tersebut bertambah didukung oleh Undang Undang Agraria pada 1870 (Agrarische Wet) membuat para pemilik modal berpeluang besar untuk ikut andil dalam mengembangkan perkebunan-perkebunan milik pemerintah kolonial. Sehingga banyak dari kalangan swasta yang datang ke Blitar diantaranya orang-orang Cina. (2) Dinamika kehidupan etnis Cina di kota Blitar tidak lepas dari peristiwa G30S dan diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru. Pasca G30S etnis Cina di Kota Blitar mengalami kecemasan akibat trauma terhadap peristiwa masa lalu yaitu pembantaian etnis Cina di Blitar tahun 1948-1949. Masa Orde Baru kegiatan etnis Cina yang berhubungan dengan agama Khonghucu hanya boleh dilakukan di lingkungan keluarga tidak diperbolehkan melakukan perayaan-perayaan yang mencolok di muka umum. Sekolah untuk etnis Cina WNI dan WNA dipisah. Etnis Cina WNI hanya boleh berdagang sedangkan etnis Cina WNA hanya boleh bekerja sebagai penjual jasa namun hubungan dengan masyarakat masih berjalan dengan baik. Pasca Reformasi hubungan etnis Cina dengan masyarakat di kota Blitar berjalan dengan harmonis dibuktikan dengan membaurnya warga masyarakat Cina dengan masyarakat lokal menjelang tahun baru Imlek.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Ilmu Sejarah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 25 Nov 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/91418

Actions (login required)

View Item View Item