Perencanaan pengembangan profesional guru (Embedded case study pada guru SMK Negeri 1 Kota Manado, SMK Negeri 1 Kota Manado, Dinas Pendidikan Kota manado di Propinsi Sulawesi Utara) / Jenny Evelin Palunsu - Repositori Universitas Negeri Malang

Perencanaan pengembangan profesional guru (Embedded case study pada guru SMK Negeri 1 Kota Manado, SMK Negeri 1 Kota Manado, Dinas Pendidikan Kota manado di Propinsi Sulawesi Utara) / Jenny Evelin Palunsu

Jenny Evelin (2010) Perencanaan pengembangan profesional guru (Embedded case study pada guru SMK Negeri 1 Kota Manado, SMK Negeri 1 Kota Manado, Dinas Pendidikan Kota manado di Propinsi Sulawesi Utara) / Jenny Evelin Palunsu. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci perencanaan pengembangan profesional guru kejuruan Perencanaan adalah salah satu komponen dalam manajemen dalam suatu organsisasi termasuk sekolah. Pengembangan profesional guru merupakan hal yang harus direncanakan dengan baik oleh sekolah mempertimbangkan berbagai aspek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan profesional guru kejuruan seharusnya direncanakan secara logis dan sistematis mengacu pada kebutuhan kuantitas maupun kualitas guru. Perencanaan pengembangan profesional guru seharusnya dilakukan oleh sekolah agar fleksibel dalam mengelola SDMnya. Sekolah dan guru perlu bekerja kolaboratif dalam menetapkan jenis pengembangan yang sesuai kebutuhan. Waktu pengembangan profesional yang dibutuhkan guru dapat disediakan sekolah. Dana pengembangan profesional juga harus disediakan. Pengembangan profesional yang berkualitas (selain pendidikan lanjut) dapat mencapai 1 8% dari total anggaran pendidikan. Keberlanjutan program pengembangan harus direncanakan didasarkan pada kebutuhan dan masukan guru. Dengan didukung berbagai fakta di lapangan serta kajian di atas telah mendorong peneliti melakukan penelitian pada Sekolah Menengah Kejuruan dan Dinas Pendidikan di Kota Manado. Perseptor penelitian ini adalah guru kejuruan produktif dan pimpinan SMK Negeri 1 Manado serta dan pimpinan Dinas Pendidikan Kota Manado. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan pola perencanaan aktivitas (2) mendeskripsikan pola perencanaan waktu (3) mendeskripsikan pola perencanaan dana (4) mendeskripsikan pola perencanaan keberlanjutan program (5) mendeskripsikan pola keterlibatan guru dalam perencanaan pengembangan profesional guru menggunakan mixed method dengan rancangan embedded case study dominan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yakni bagaimana persepsi perseptor terhadap perencanaan pengembangan profesional guru. Data dikumpulkan menggunakan angket kepada sampel sebanyak populasi sejumlah 47 guru kejuruan produktif dan 15 orang pimpinan pada SMK Negeri 1 Kota Manado serta 6 orang pimpinan Dinas Pendidikan Kota Manado. Analisis data menggunakan statistik deskriptif univariate. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjawab fokus penelitian yaitu bagaimana perencanaan pengembangan profesional guru untuk aspek aktivitas aspek waktu aspek dana aspek keberlanjutan program dan aspek keterlibatan guru dalam perencanaan. Pada tahapan awal penelitian telah ditetapkan kasus dari penelitian menggunakan The Braunswikian Lens Model dengan 3 langkah awal dari Nine Step Formative Analysis. Teknik pengumpulan data kualitatif meliputi (1) wawancara mendalam (2) studi dokumentasi. Informan dipilih menggunakan teknik purposif sampling. Data diperiksa kredibilitas menggunakan teknik trianggulasi member check dan peer discussion. Analisis data dilakukan untuk masing-masing perseptor menggunakan concurrent data analysis. Embedd/transformasi dilakukan untuk hasil analisis data kuantitatif ke dalam temuan analisis data kualitatif kemudian dilakukan analisis lintas perseptor menggunakan cross-site analysis. Kesimpulan penelitian (1) Perencanaan Aktivitas. Pola perencanaan aktivitas pengembangan guru masih menggunakan top down policy dan belum berbasis kebutuhan pengembangan guru. Guru membutuhkan rencana aktivitas pengembangan profesional yang disusun sesuai kebutuhan serta didasarkan hasil analisis kebutuhan jurusan. Rencana aktivitas pengembangan profesional harus merupakan hasil kerjasama antara Guru Sekolah Dinas Pendidikan dan pihak eksternal. Hasil perencanaan aktivitas disusun dan dicantumkan pada rencana sekolah maupun Dinas Pendidikan secara jelas dan detail. Aktivitas pengembangan yang direncanakan oleh pihak eksternal harus disesuaikan dengan kebutuhan guru dan sekolah serta standar dan target kurikulum sekolah. Aktivitas pengembangan seperti pengkajian kurikulum penataran pelatihan dan seminar yang direncanakan oleh pihak eksternal seperti P4TK LPMP Dinas Pendidikan Universitas dll. selalu merupakan hasil koordinasi dengan Sekolah dan Dinas Pendidikan. (2) Perencanaan waktu. Pola perencanaan waktu pengembangan profesional guru belum dimiliki oleh guru sekolah maupun Dinas Pendidikan. Kebanyakan waktu pengembangan hanya berdasarkan pada ketersediaan dari pihak eksternal dan motivasi individual guru dalam melaksanakan pengembangan diri. Sekolah belum memiliki ketetapan-ketetapan jumlah waktu pengembangan profesi yang disusun secara memadai dan seimbang oleh Sekolah Dinas Pendidikan maupun pihak eksternal. Dinas Pendidikan dapat menetapkan prosentase waktu bagi pengembangan profesional guru misalnya 20% dari waktu kerja guru dalam setahun untuk melakukan pengembangan profesional. (3) Perencanaan dana. Pola perencanaan dana pengembangan profesional guru belum sepenuhnya dimiliki oleh guru sekolah maupun Dinas Pendidikan. Ada beberapa ketetapan yang telah dimiliki oleh sekolah meskipun perencanaan dana seharusnya disusun oleh guru sendiri karena juga menggunakan dana sendiri dana sekolah dan Dinas Pendidikan maupun dana pihak eksternal. Dalam merencanakan pendanaan pengembangan profesional guru seharusnya merupakan kerja kolaboratif guru sekolah Dinas Pendidikan dan pihak eksternal. Ketetapan-ketetapan pendanaan bagi kebutuhan aktivitas pengembangan profesional guru dibuat sekolah dan dirancang secara bersama melibatkan semua elemen yang ada di sekolah. Ketetapan-ketetapan pendanaan untuk menentukan besaran satuan aktivitas per orang sesuai jarak lama waktu kegiatan dan kebutuhan yang terkait. (4) Perencanaan keberlanjutan program. Pola keberlanjutan program pengembangan profesional guru belum sepenuhnya dimiliki guru sekolah maupun Dinas Pendidikan. Rencana pengembangan profesional guru seharusnya disusun oleh guru sendiri baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Sekolah dan Dinas Pendidikan serta pihak eksternal dalam proses perencanaan pengembangan profesional guru selalu harus mempertimbangkan kesinambungan dan keberlanjutan serta tindak lanjut setiap program. Sekolah (termasuk jurusan-jurusan) dan Dinas Pendidikan secara terus-menerus bekerjasama dengan pihak eksternal untuk program pengembangan profesional guru khususnya pengembangan kurikulum agar terjadi kesinambungan dan tidak tumpang tindih. (5) Keterlibatan guru dalam perencanaan. Pola keterlibatan guru dalam penetapan program pengembangan profesional guru di sekolah telah ada yakni secara secara langsung maupun tidak langsung. Tetapi dalam menyusun rencana sekolah belum sepenuhnya melibatkan semua elemen sekolah termasuk kelompok guru karena guru lebih tahu kebutuhannya. Sekolah dapat menetapkan mekanisme keterlibatan setiap elemen sekolah dalam perencanaan terutama elemen guru. Saran penelitian antara lain kepada semua guru kejuruan produktif manajemen SMK Negeri 1 Manado dan SMK-SMK lainnya Dinas Pendidikan Kota Manado dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota lainnya pengembang kebijakan pendidikan PEMDA DPRD Kementerian Pendidikan Nasional untuk lebih mempertimbangkan secara komprehensif dalam melakukan perencanaan pengembangan guru. Sedangkan bagi peneliti lain dan program studi manajemen pendidikan disarankan untuk melakukan perbandingan-perbandingan pemahaman dan standar profesional satu negara dengan negara lain yang dapat dijadikan bahan studi komparasi penting pada bidang manajemen.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 21 Oct 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64088

Actions (login required)

View Item View Item