Analisis model mental siswa SMA dengan kemampuan berpikir ilmiah berbeda dalam memahami konsep larutan elektrolit / Aprilia Rahmadani - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis model mental siswa SMA dengan kemampuan berpikir ilmiah berbeda dalam memahami konsep larutan elektrolit / Aprilia Rahmadani

Rahmadani, Aprilia (2017) Analisis model mental siswa SMA dengan kemampuan berpikir ilmiah berbeda dalam memahami konsep larutan elektrolit / Aprilia Rahmadani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Rahmadani Aprilia. 2017. Analisis Model Mental Siswa SMA dengan Kemampuan Berpikir Ilmiah Berbeda dalam Memahami Larutan Elektrolit. Tesis Jurusan Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Drs. H. Effendy M.Pd. Ph.D. (II) Prof. Sri Rahayu M.Ed. Ph.D. Kata-kata kunci model mental kemampuan berpikir ilmiah Larutan Elektrolit Larutan Elektrolit adalah salah satu topik kimia yang dipelajari di SMA oleh siswa kelas sepuluh program IPA. Pemahaman Larutan Elektrolit penting karena diperlukan untuk mempelajari topik yang lain seperti Asam-Basa Sifat Koligatif Larutan dan Elektrokimia. Topik Larutan Elektrolit mencakup konsepkonsep abstrak. Untuk memahami konsep abstrak diperlukan kemampuan berpikir ilmiah (KBI). Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa KBI berhubungan langsung dengan usia. Semakin bertambah usia siswa cenderung semakin meningkat KBI mereka. Namun hasil-hasil penelitian melaporkan bahwa sebagian besar siswa SMA belum sepenuhnya mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini menyebabkan Larutan Elektrolit berpotensi menjadi topik yang sulit untuk dipahami oleh sebagian besar siswa. Topik Larutan Elektrolit menyangkut representasi makroskopik submikroskopik dan simbolik. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA mengalami kesulitan dalam menghubungkan ketiga representasi tersebut. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya potensi kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam mempelajari Larutan Elektrolit. Kesulitan tersebut ditunjukkan dengan rendahnya hasil belajar siswa. Kesulitan siswa juga dapat ditunjukkan dengan model mental yang dikembangkan oleh siswa tentang Larutan Elektrolit. Model mental merupakan representasi internal yang mencerminkan tiga level representasi untuk menggambarkan dan menjelaskan suatu fenomenon atau untuk memecahkan suatu masalah. Model mental siswa dipengaruhi oleh KBI. Analisis model mental siswa dan keterkaitannya dengan KBI pada topik Larutan Elektrolit dapat dianggap belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) perkembangan KBI siswa (2) model mental yang dikembangkan siswa tentang Larutan Elektrolit (3) keterkaitan antara usia dengan model mental yang dikembangkan siswa tentang Larutan Elektrolit dan (4) keterkaitan antara KBI dengan model mental yang dikembangkan siswa tentang Larutan Elektrolit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah 45 siswa kelas X dan 24 siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kuala Pembuang pada tahun pelajaran 2016/2017. Data penelitian adalah KBI usia dan model mental siswa tentang Larutan Elektrolit. Data KBI siswa dikumpulkan menggunakan Lawson s Classroom Test of Scientific Reasoning (LCTSR) yang terdiri dari 24 butir soal yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Risa Asnawi. Koefisien reliabilitas tes tersebut dihitung dengan rumus KR-20 adalah sebesar 0 76. Data usia siswa diperoleh dari sekolah. Data model mental siswa dikumpulkan menggunakan tes model mental yang merupakan tes uraian yangii terdiri dari 7 soal dan wawancara secara open-ended. Validitas isi tes yang diberikan oleh validator adalah 100%. Analisis data model mental siswa meggunakan teknik constant comparative yaitu suatu proses untuk ditemukannya informasi dari kumpulan data kemudian dilakukan perbandingan berdasarkan kategori-kategori yang muncul pada unit data yang lain. Pengecekan keabsahan data dilakukan melalui triangulasi chek-rechek co-judging diskusi dengan dosen pembimbing dan teman sejawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada keterlambatan perkembangan kemampuan berpikir ilmiah siswa dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan oleh Lawson sebanyak 91 3% siswa masih dalam tingkat berpikir konkrit dan 8 7% masih berada pada tingkat berpikir low-formal (2) model mental yang dikembangkan oleh siswa adalah model mental inisial dan sintetik (3) semakin tinggi usia siswa model mental mereka cenderung berkembang dari model mental inisial ke model mental sintetik dan (4) semakin tinggi tingkat kemampuan berpikir ilmiah siswa model mental mereka cenderung berkembang dari model mental inisial ke model mental sintetik

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 04 Dec 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60182

Actions (login required)

View Item View Item