Diagnosis kesulitan belajar siswa pada materi stoikiometri dan upaya mengatasinya dengan pembelajaran problem solving kontektual di SMAN 1 Talun Blitar / Istiqomah - Repositori Universitas Negeri Malang

Diagnosis kesulitan belajar siswa pada materi stoikiometri dan upaya mengatasinya dengan pembelajaran problem solving kontektual di SMAN 1 Talun Blitar / Istiqomah

Istiqomah (2013) Diagnosis kesulitan belajar siswa pada materi stoikiometri dan upaya mengatasinya dengan pembelajaran problem solving kontektual di SMAN 1 Talun Blitar / Istiqomah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata-kata kunci diagnosis kesulitan belajar stoikiometri problem solving kontekstual Salah satu materi kimia yang diajarkan di Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (RSMABI) adalah stoikiometri. Materi stoikiometri mencakup dua aspek yaitu konseptual dan algoritmik. Dalam pembelajaran kimia secara konvensional untuk materi stoikiometri evaluasi pembelajaran cenderung ditekankan pada soal-soal algoritmik dibandingkan soal-soal konseptual dengan anggapan bahwa kemampuan algoritmik siswa adalah menunjukkan kemampuan konseptualnya. Dalam kenyataan hasil penelitian banyak yang melaporkan bahwa pemahaman konseptual siswa cenderung tertinggal dibandingkan pemahaman algoritmiknya. Dengan kata lain kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah konseptual cenderung lebih tinggi dibandingkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah algoritmik. Pembelajaran remedial yang tampaknya dapat mengurangi kesulitan siswa dalam mempelajari stoikiometri adalah dengan menggunakan pendekatan problem solving kontekstual. Pendekatan problem solving kontekstual merupakan pendekatan yang melibatkan siswa dalam penyelesaian masalah yang dikaitkan dengan pengalaman siswa sehari-hari sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menarik serta cenderung dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran kimia di RSMABI adalah dengan menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Hal ini memungkinkan timbulnya perbedaan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal kimia dengan dasar konsep yang sama tetapi dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi kesulitan siswa dalam mempelajari materi stoikiometri (2) mengetahui keefektifan pembelajaran remedi dengan pendekatan problem solving kontekstual terhadap kemampuan konseptual dan algoritmik siswa pada materi stoikiometri dan (3) mengetahui perbedaan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris untuk materi stoikiometri. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan rancangan penelitian eksperimen semu. Rancangan penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam memahami materi stoikiometri. Rancangan penelitian eksperimen semu digunakan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan pendekatan problem solving kontekstual sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan belajar stoikiometri. Subyek penelitian adalah siswa kelas II IPA SMAN 1 Talun Blitar Tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 2 kelas homogen. Satu kelas terdiri dari 30 siswa dilibatkan dalam pembelajaran dengan pendekatan problem solving kontekstual sedangkan kelas yang lain terdiri dari 30 siswa dilibatkan dalam pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Data penelitian adalah informasi tentang kesulitan belajar siswa pada materi stoikiometri dan skor hasil belajar siswa. Informasi tentang kesulitan belajar siswa diidentifikasi dengan tes dan wawancara. Skor hasil belajar siswa diukur dengan tes pilihan ganda yang terdiri dari 15 item untuk tes pemahaman algoritmik dan 15 item untuk tes pemahaman konseptual dengan validasi isi sebesar 93 3% dan reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 21) sebesar 0 65 untuk soal berbahasa Indonesia dan 0 52 untuk soal berbahasa Inggris. Skor hasil belajar dari kedua kelas dianalisis menggunakan paired sample t-test. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Kesulitan siswa dalam memahami materi stoikiometri adalah (a) siswa mendefinisikan satuan mol bukan sebagai jumlah partikel tetapi sebagai jumlah massa (b) siswa menganggap bahwa volume molar zat pada semua fase pada STP adalah 22 4 L (c) siswa menganggap indek pada rumus kimia menyatakan perbandingan massa unsur unsur penyusun senyawa bukan jumlah mol (d) siswa menyatakan bahwa koefisien pada persamaan reaksi sebanding dengan massa zat (e) siswa menganggap pereaksi pembatas adalah zat yang mempunyai koefisien reaksi paling kecil (f) siswa menganggap pereaksi pembatas adalah zat yang memiliki massa paling kecil. (2) Pembelajaran remidi dengan pendekatan problem solving kontektual dapat meningkatkan pemahaman siswa pada aspek konseptual dan algoritmik lebih tinggi dibandingkan pembelajaran remedial dengan pendekatan konvensional. (3)Tidak ada perbedaan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal berbahasa Indonesia dan soal berbahasa Inggris.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 13 Aug 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/60042

Actions (login required)

View Item View Item