Peningkatan kemampuan menulis narasi melalui metode rekreasi imajinasi siswa kelas X SMAN 1 Pagak Kabupaten Malang / Putri Kumala Dewi - Repositori Universitas Negeri Malang

Peningkatan kemampuan menulis narasi melalui metode rekreasi imajinasi siswa kelas X SMAN 1 Pagak Kabupaten Malang / Putri Kumala Dewi

Dewi, Putri Kumala (2010) Peningkatan kemampuan menulis narasi melalui metode rekreasi imajinasi siswa kelas X SMAN 1 Pagak Kabupaten Malang / Putri Kumala Dewi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci kemampuan menulis narasi metode rekreasi imajinasi Menulis narasi merupakan salah satu kompetensi dasar menulis yang diajarkan di kelas X. Melalui pembelajaran menulis narasi siswa dilatih untuk fokus pada urutan dan detail peristiwa menentukan tindakan pada setiap peristiwa dan memilih detail penting dari suatu peristiwa agar membuat cerita lebih hidup. Kenyataannya ditemukan permasalahan dalam pembelajaran menulis narasi di kelas X SMAN 1 Pagak Kabupaten Malang. Permasalahan tersebut berasal dari metode guru yang tidak mengarahkan siswa untuk membangun materi dan ide untuk menulis. Akibatnya siswa mengalami kesulitan ketika akan menulis dan isi ceritanya kurang hidup karena tidak ada dimensi kontak emosi dan gagasan pribadi siswa dengan cerita yang ditulisnya. Untuk mengatasi masalah tersebut dirancang penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode rekreasi imajinasi. Metode ini mendorong siswa untuk membangun materi dan ide sebagai bahan menulis melalui tahap mengembangkan mengkreasikan dan merekreasikan imajinasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus masing-masing tiga pertemuan. Tujuannya adalah meningkatnya kemampuan menulis narasi siswa kelas X SMAN 1 Pagak Kabupaten Malang melalui metode rekreasi imajinasi pada tahap mengembangkan imajinasi mengkreasikan imajinasi dan merekreasikan imajinasi. Sumber data berasal dari pelaksanaan pembelajaran menulis narasi siswa kelas X SMAN 1 Pagak melalui metode rekreasi imajinasi. Data penelitian meliputi data kuantitatif berupa nilai tes awal kemampuan siswa menulis narasi nilai kemampuan siswa menulis narasi setelah diterapkan tindakan dan data penilaian proses aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan. Selain itu juga data kualitatif berupa data hasil observasi dan wawancara tahap studi pendahuluan catatan pengamatan aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan serta data hasil wawancara dengan guru dan siswa pada setiap akhir tindakan. Pengumpulan data melalui observasi wawancara dan analisis dokumen. Adapun analisis data dilakukan melalui reduksi data penyajian data dan pengambilan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa pada tahap mengembangkan mengkreasikan dan merekreasikan imajinasi. Pada tahap mengembangkan imajinasi siklus 1 guru tidak menjelaskan tujuan membaca cerpen serta tidak menjelaskan tujuan memberikan respons aktif dan merumuskan imajinasi. Akibatnya ketika waktu habis siswa belum selesai membaca cerpen dan kesulitan memahami isi cerpen menentukan sudut pandang bagian-bagian cerita latar tokoh penokohan dan merumuskan imajinasi. Pada siklus 2 guru mengarahkan siswa untuk memfokuskan membaca pada bagian-bagian cerita menyimpulkan isi cerita serta memberikan pertanyaan pancingan dan mengarahkan siswa untuk menentukan sendiri sudut pandang latar tokoh dan penokohan. Selain itu guru menjelaskan bahwa imajinasi dirumuskan berdasarkan hasil telaah terhadap isi dan unsur-unsur cerpen. Hasilnya siswa masih kurang tepat dalam merumuskan imajinasi/kesan menentukan bagian-bagian cerita penokohan dan latar. Pada siklus 3 guru menyampaikan tujuan membaca cerpen meminta siswa fokus membaca pada bagian-bagian cerita disusul menyimpulkan isi cerita. Pada saat memberikan respons aktif guru mengawali dengan memberikan pertanyaan lisan terkait kesan siswa setelah membaca cerpen dan bagian-bagian cerita dan menuliskan jawaban siswa di papan tulis. Guru juga memberikan pertanyaan pancingan tentang sudut pandang penokohan dan latar serta meminta siswa menuliskan jawabannya secara lengkap. Pada saat merumuskan imajinasi guru mengingatkan bahwa imajinasi itu dirumuskan berdasarkan hasil telaah isi dan unsur-unsur cerita. Hasilnya siswa mampu menentukan bagian-bagian cerita penokohan dan isi cerita. Pada tahap mengkreasikan imajinasi siklus 1 guru Fisika terlalu cepat menyampaikan materi dan tidak memberikan kesempatan bertanya guru Bahasa Indonesia tidak menyampaikan tujuan merumuskan imajinasi tentang seluk-beluk antariksa dan tidak menjelaskan bahwa siswa seharusnya menggunakan imajinasinya untuk menjawab pertanyaan panduan. Akibatnya pemahaman siswa tentang konsep Fisika yang berhubungan dengan cerpen kurang tepat sehingga lebih dari satu pertanyaan tidak dapat dijawab dengan tepat dan tidak semua konsep Fisika digunakan secara tepat dalam cerita. Pada siklus 2 guru Biologi langsung menjelaskan materi yang berhubungan dengan cerpen dan memberikan kesempatan bertanya dan guru meminta siswa berimajinasi menjadi tokoh dalam cerita dengan memanfaatkan pemahaman terhadap cerpen dan pengetahuan yang diperleh dari guru Biologi. Hasilnya masih banyak siswa yang pemahaman dan penggunaan konsep Biologi kurang tepat serta hubungan antara imajinasi yang dikembangkan dan dikreasikan juga kurang tepat. Pada siklus 3 untuk membuat siswa mengingat-ingat pengalaman atau pengetahuan guru memberikan pertanyaan lisan dan meminta siswa menggunakannya untuk menjawab pertanyaan panduan. Hasilnya hasil telaah siswa terhadap pengalaman atau pengetahuan hidupnya sangat sesuai dengan cerpen hubungan antara imajinasi yang dikembangkan dan dikreasikan sangat tepat dan digunakan secara tepat. Pada tahap merekreasikan imajinasi siklus 1 guru hanya mengarahkan siswa menulis narasi dengan tema alur dan sudut pandang yang sesuai dengan imajinasi yang telah dikembangkan dan dikreasikan. Namun tema alur dan sudut pandang dalam karangan siswa kurang sesuai dengan imajinasi yang dikembangkan dan dikreasikan. Selain itu hubungan antarkalimat kurang kohesif penggunaan kalimat kompleks kurang efektif dan banyak kesalahan ejaan dan tanda baca. Pada siklus 2 guru mengarahkan siswa dari segi unsur-unsur cerita organisasi gagasan tatabahasa serta ejaan dan tanda baca dengan memberikan pertanyaan pancingan dan memberikan contoh. Hasilnya siswa kurang mampu memodifikasi tema yang dikembangkan dari cerpen (kelompok sedang dan rendah) siswa belum menggunakan pengetahuan yang diperoleh pada tahap mengkreasikan imajinasi untuk memodifikasi tokoh dan penokohan dalam cerpen (kelompok rendah) alur cerita kurang sesuai dengan imajinasi yang dikembangkan dan dikreasikan (kelompok sedang dan rendah) kurang ada pengembangan latar (kelompok sedang dan rendah) ada kekurangsesuaian sudut pandang antara imajinasi yang dikembangkan dan dikreasikan hubungan antarkalimat kurang kohesif beberapa kalimat kompleks kurang efektif dan banyak kesalahan ejaan dan tanda. Pada siklus 3 guru menunjukkan hasil karangan siswa siklus 2 yang memiliki kekurangsesuaian antara imajinasi yang dikembangkan dan dikreasikan. Selain itu guru mengarahkan siswa dari segi unsur-unsur cerita organisasi gagasan tatabahasa serta ejaan dan tanda baca dengan pertanyaan provokatif serta memberikan contoh. Hasilnya karangan siswa dari segi tema tokoh dan penokohan alur latar dan sudut pandang sesuai dengan imajinasi yang dikembangkan dan dikreasikan. Selain itu hubungan antarkalimat kohesif penggunaan kalimat kompleks efektif dan sedikit kesalahan ejaan dan tanda baca tetapi tidak mengganggu pemahaman makna. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada guru untuk lebih kreatif memilih bahan ajar yang lebih memudahkan siswa mengembangkan imajinasi menjelaskan secara rinci cara menentukan unsur-unsur cerita memanfaatkan media yang memudahkan siswa mengkreasikan imajinasi mengajak siswa memanfaatkan pemahaman terhadap konsep tertentu dan pengalaman hidup untuk mengkreasikan imajinasi mengarahkan siswa untuk menulis narasi dengan unsur-unsur cerita yang sesuai dengan imajinasi yang dikembangkan dan dikreasikan dan memberi contoh cara melakukan highlighting dari segi unsur-unsur cerita dan unsur mekanis.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 06 Aug 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57922

Actions (login required)

View Item View Item