Manajemen pendidikan multikultural (studi multi kasus di SDK Ekspermen Mengunan Yogyakarta dan SDK Indriyasana Malang) / Prihartanti Agatha - Repositori Universitas Negeri Malang

Manajemen pendidikan multikultural (studi multi kasus di SDK Ekspermen Mengunan Yogyakarta dan SDK Indriyasana Malang) / Prihartanti Agatha

Agatha, Prihartanti (2010) Manajemen pendidikan multikultural (studi multi kasus di SDK Ekspermen Mengunan Yogyakarta dan SDK Indriyasana Malang) / Prihartanti Agatha. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Agatha Prihartanti. 2010. Manajemen Pendidikan Multilkultural (Studi Multikasus di SDK Eksperimen Mangunan Yogyakarta dan SDK Indriyasana Malang). Tesis Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. H. Ahmad Sonhadji K.H. M.A. Ph.D. dan (II) Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal M.Pd Kata kunci manajemen pendidikan pendidikan multikultural pendidikan dasar sekolah katolik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan asesmen kebutuhan pendidikan multikultural di SDK Eksperimen Mangunan Yogyakarta dan SDK Indriyasana Malang (2) mendeskripsikan kebijakan Pendidikan Multikultural di SDK Eksperimen Mangunan Yogyakarta dan SDK Indriyasana Malang (3) mendeskripsikan manajemen pengembangan kurikulum dan pembelajaran di SDK Eksperimen Mangunan Yogyakarta dan SDK Indriyasana Malang dan (4) mendeskripsikan iklim kegiatan belajar mengajar yang diterapkan di SDK Eksperimen Mangunan Yogyakarta dan SDK Indriyasana Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis rancangan studi multikasus (multi-case studies). Fokus penelitian ini adalah bagaimana manajemen pendidikan sekolah berlatar Multikultural di SDK Eksperimen Mangunan Yogyakarta dan SDK Indriyasana Malang. Informan penelitian ini adalah Kepala Sekolah guru orang tua siswa tata usaha pendamping guru dan masyarakat sekitar. Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah (1) wawancara mendalam (indepth interviewing) (2) observasi partisipan (participant observation) dan (3) studi dokumentasi (study of documents). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan setelah pengumpulan data sampai terselesaikannya laporan penelitian. Analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian (A) SDKE Mangunan (1) asesmen kebutuhan mencakup (a) PSB tidak ada seleksi dan diprioritaskan dari keluarga tidak mampu yang berasal dari lingkungan sekitar Mangunan (b) siswa yang mempunyai kebutuhan khusus (autis) diterima di sekolah dengan membawa guru pendamping (c) calon siswa dari berbagai latar belakang sosial ekonomi (d) siswa yang berbeda keyakinan/agama dilaksanakan pendidikan religiositas/komunikasi iman (e) setiap Jumat ada pertemuan membahas program dan penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa (f) tidak ada konflik antara sekolah dengan masyarakat masyarakat beranggapan sekolah adalah bagian dari masyarakat (g) masyarakat lingkungan sekitar sekolah mendukung sekaligus mengkritisi keberadaan sekolah (h) dalam acara-acara besar sekolah melibatkan masyarakat (i) output siswa dapat bersaing dengan output dari sekolah lain (j) siswa bebas memakai pakaian untuk ke sekolah (k) ruang kelas menggunakan rumah-rumah penduduk (l) lokasi sekolah menyatu dengan kehidupan masyarakat dan tidak ada pembatas (2) Kebijakan meliputi (a) warga sekolah dilibatkan dalam penyusunan program sekolah (b) ada pengarahan pelaksanaan dan evaluasi pencapaian program-program sekolah secara periodik (c) terhadap siswa yang heterogen sekolah memahami keunikannya (d) dalam proses KBM tidak ada perbedaan perlakuan terhadap siswa yang heterogen (e) mata pelajaran Agama diganti dengan mata pelajaran Komunikasi Iman (f) guru memberikan pendampingan dan menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan (g) siswa bebas memakai baju untuk sekolah sesuai dengan kemauan siswa (3) manajemen pengembangan kurikulum dan pembelajaran (a) bahan ajar dikemas dalam bentuk permainan kotak pertanyaan (b) penerapan kurikulum nasional disesuaikan dengan kompetensi dasar dan sumber belajar lokal yang menarik sehingga pembelajaran menyenangkan dan kontekstual (c) ada pendampingan dari Lab. Dinamika Edukasi Dasar (DED) untuk para guru (d) kurikulum alternatif adalah kurikulum yang bisa dirujuk dan dipilih untuk konteks sekolah (e) pengembangan kurikulum berpedoman pada perangkat pembelajaran spesifikasi produk mekanisme penyusunan proses eksperimen di kelas validasi akhir dan pra produksi (f) evaluasi pengembangan kurikulum dan pembelajaran dilaksanakan pada Forum Jumatan dan (g) evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui respon dan karya siswa dalam kegiatan belajar mengajar (4) iklim kegiatan belajar mengajar yang diterapkan (a) menggunakan metode yang bervariasi (b) situasi belajar mengajar yang harmonis (c) RPP dengan pembelajaran yang menyenangkan (d) belajar hal-hal yang kongkrit (e) siswa yang berbeda sosial ekonomi digunakan pendekatan saling berbagi (e) saling menghargai dan toleran kepada umat yang beragama lain dengan mengajarkan komunikasi iman (f) kegiatan belajar mengajar dengan prinsip ajrih-asih dan (g) memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekitar sekolah (B) SDK Indriyasana Malang (1) asesmen kebutuhan (a) siswa heterogen PSB tidak ada seleksi (b) penerapan konsep pelayanan terhadap siswa agar dapat berkembang secara seimbang (c) menggunakan metode yang bervariasi (d) ada dukungan sekolah-sekolah sekitar (e) guru diikutkan diklat dan studi banding di sekolah yang unggul (f) hambatan yang dirasakan adalah terbatasnya dana dan (g) siswa yang miskin diberi bantuan beasiswa dari donator baik dari institusi maupun perorangan (2) kebijakan sekolah (a) PSB memperhatikan heterogenitas (b) metode yang digunakan bervariasi sesuai dengan kebutuhan (c) sumber dana untuk operasional sekolah diperoleh dari uang sekolah sebagian kecil dari BOS dan donator dari perorangan maupun institusi (d) mengajar tidak membeda-bedakan profil siswa yang beragam serta berpedoman pada visi dan misi sekolah yaitu kasih sayang (e) menanamkan sikap mengenai situasi keragaman melalui lagu bermain peran gambar dan cerita (f) untuk mengatasi hambatan-hambatan dilakukan evaluasi diri evaluasi program angket diskusi dengan dewan guru paguyuban kelas diskusi dengan yayasan maupun dengan wali murid (g) guru rajin mencari informasi tentang latar belakang siswa serta mengikuti pelatihan-pelatihan dan (h) strategi pengembangan sekolah dalam bidang SDM dengan studi banding diklat serta ke DED Yogyakarta (3) manajemen pengembangan kurikulum dan pembelajaran (a) disesuaikan dengan program pemerintah (b) Penentuan SKM (c) bahan ajar dikembangkan guru sesuai dengan mata pelajaran dan perkembangan IPTEK (d) sumber belajar nara sumber buku penunjang kurikulum media cetak dan elektronik lingkungan dan pengalaman siswa secara langsung dan (e) hambatan yang dihadapi guru dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran adalah waktu materi dan input (4) iklim kegiatan belajar mengajar yang diterapkan (a) menanamkan sikap terhadap situasi keberagaman (b) menanamkan berbagai budaya yang ada dan menghargai keragaman budaya siswa (c) mengembangkan toleransi beragama (d) pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning) (e) penggunaan alat peraga bervariasi dan (f) pembelajaran agar siswa dapat belajar secara kongkrit dari keseharian mereka. Berdasarkan temuan penelitian di atas dapat disimpulkan (1) asesmen sekolah yang belatar multikultural berbeda dengan sekolah regular (2) kebijakan sekolah ditekankan pada karakteristik peserta didik yang beragam (3) pengembangan kurikulum dan pembelajaran di-sesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang heterogen (4) iklim belajar diciptakan secara kondusif agar lebih mendorong kreativitas diskusi eksplorasi toleransi dan menyenangkan. Implikasi bagi sekolah yang berlatar multikultural adalah bahwa pengelolaan ditekan-kan pada pemahaman keunikan peserta didik yang beragam dengan pendekatan kebersamaan untuk menumbuhkan sikap toleransi dan harga-menghargai didalam perbedaan yang ada. Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas disarankan untuk sekolah yang berlatar multikultural sebaiknya memperhatikan karakteristik peserta didik yang beragam meningkat-kan kebersamaan toleransi harga-menghargai dan meminimalkan konflik antar peserta didik.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 19 May 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57411

Actions (login required)

View Item View Item