Dinamika kesenian karawitan pada masyarakat Tiomghoa Kota Malang (1952-2011) / Onny Chandra Firdaus - Repositori Universitas Negeri Malang

Dinamika kesenian karawitan pada masyarakat Tiomghoa Kota Malang (1952-2011) / Onny Chandra Firdaus

Firdaus, Onny Chandra (2013) Dinamika kesenian karawitan pada masyarakat Tiomghoa Kota Malang (1952-2011) / Onny Chandra Firdaus. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Firdaus Onny Chandra.2013. Dinamika Kesenian Karawitan Pada Masyarakat Tionghoa Kota Malang (1952-2011).Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Irawan M.Hum. (II) Drs. Dewa Agung Gede Agung M.Hum Kata Kunci Karawitan Tionghoa Malang. 12288 12288 12288 12288 Masyarakat Tionghoa telah ada di Indonesia selama berabad-abad. Selama itu banyak terjadi perpaduan budaya dengan budaya lokal. Kota Malang sebagai kota yang sangat berkembang pada masa kolonial menarik banyak pendatang tidak terkecuali pendatang Tionghoa. pada 1952 di Malang terbentuk kelompok Wayang Orang Ang Hien Hoo yang diprakarsai oleh orang-orang Tionghoa dan selama perjalanannya hingga tahun 2011 kelompok ini menginspirasi kelahiran beberapa kelompok kesenian serupa pada kalangan Tionghoa di Kota Malang. 12288 12288 12288 12288 Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah yang akan dikaji yaitu (1) Bagaimanakah ekspresi kebudayaan masyarakat Tionghoa (2) Bagaimanakah dinamika kesenian karawitan pada masyarakat Tionghoa Kota Malang selama periode 1952 hingga 2011. 12288 12288 12288 12288 Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan (1) mengetahui ekspresi kebudayaan masyarakat Tionghoa Indonesia (2) mendiskripsikan dinamika kesenian karawitan pada masyarakat Tionghoa Kota Malang selama tahun 1952 hingga 2011. 12288 12288 12288 12288 Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah meliputi heuristik yaitu pengumpulan sumber kritik sumber yaitu menguji kebenaran informasi baik dari segi materi maupun substansi. Kebenaran yang telah diperoleh meliputi kritik ekstern untuk menilai keautentikan sumber dan kritik Intern untuk menilai kebenaran isi sumber dan kesaksian. Interpretasi yaitu mencari makna dari fakta-fakta yang telah diperoleh dan Historiografi yaitu penulisan sejarah. Sedangkan metode sejarah lisan digunakan karena masih memungkinkan untuk menggali informasi dari pelaku sejarah melalui wawancara. Berdasarkan penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat Tionghoa datang ke Indonesia secara bergelombang dan terdiri atas berbagai suku. Hal yang sedemikian itu membuat terdapat tiga kebudayaan yang mempengaruhi cara hidup mereka yakni budaya Jawa Eropa dan budya Tionghoa itu sendiri. Bagi mereka yang telah terakulturasi dengan budaya Jawa kesenian tradisional seperti Karawitam menjadi tidak asing lagi. Kesimpulan lain yang diperoleh adalah Wayang Orang Ang Hien Hoo telah menginspirasai kelahiran kelompok kesenian serupa di kalangan masyarakat Tionghoa Malang yakni Karawitan Dharma Budaya dan Sanggar Tari Ang Hien Hoo Junior. Selain itu karawitan juga dikembangkan pada SMAK St. Albertus yang banyak tedapat anak Tionghoa terdaftar sebagai siswanya. Kesenian tradisional telah berkembang lebih kompleks dimana tidak hanya menjadi sebuah ekspresi budaya suatu masyarakat. Lebih dari itu kesenian tradisional telah mampu menjadi alat pemersatu antar golongan bagi masyarakat semajemuk Indonesia.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 13 Jun 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54646

Actions (login required)

View Item View Item