Fristanti, Indriana (2012) Peningkatan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran IPS Sejarah dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VII A MTs Nahdlatul Ulama Pakis Malang / Indriana Fristanti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata Kunci berpikir kritis IPS sejarah pembelajaran berbasis masalah Seiring dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat maka pendidikan dituntut untuk maju. Peningkatan mutu pendidikan nasional salah satunya melalui metode belajar mengajar yang diterapkan di sekolah dapat menumbuhkan sikap serta perilaku yang inovatif dan kreatif kepada diri siswa. Tuntutan kualitas SDM dan prestasi siswa menjadi indikator keberhasilan proses pembelajaran. Di sisi lain muncul beberapa masalah yang dapat menghambat tujuan tersebut. Salah satunya adalah kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa di MTs khususnya ketika mengikuti pelajaran IPS. Berkaitan dengan itu maka diperlukan penelitian mengenai penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Lokasi penelitian adalah di MTs. Nahdlatul Ulama Pakis Malang . Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII A. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Problem Based Learning (PBL). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat tepat dilakukan oleh guru untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan guru dalam proses belajar mengajar sehingga kelemahan-kelemahan tersebut dapat diperbaiki. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan mengetahui kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas VII A setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan membandingkan keberhasilan berpikir kritis siswa sebelum tindakan dengan keberhasilan berpikir kritis siswa setelah tindakan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara observasi dan angket. Dalam penerapannya terdapat dua siklus pembelajaran. Penerapan yang dilakukan guru pada setiap siklus yaitu menyiapkan kondisi fisik siswa dengan mengabsen siswa menyiapkan buku pelajaran dan membentuk kelompok menjadi 7. Guru melakukan apersepsi menyajikan lembar kerja siswa. Kemudian guru mengorganisir siswa untuk belajar kelompok. Guru meminta siswa menyajikan hasil diskusinya. Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah. Kelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa lain menanggapi hasil diskusi kelompok. Kegiatan dilanjutkan dengan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dari hasil observasi ditemukan bahwa kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII A disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran yang kurang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa ketika mengikuti pelajaran IPS. ii Hasil penelitian setelah penerapan model Problem Based Learning (PBL) ternyata model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini terbukti dengan nilai kemampuan berpikir kritis siswa pada tiap siklus mengalami peningkatan. Berdasarkan data hasil kemampuan berpikir kritis pada siklus I dan siklus II diketahui nilai prosentase pada siklus I pertemuan I kemampuan berpikir kritis cukup baik 2 33% (1 siswa) dan kurang baik 97 67 (42 siswa) pada siklus I pertemuan II kemampuan berpikir kritis cukup baik 58 14% (25 siswa) dan kurang baik 41 86% (18 siswa) dan pada siklus II nilai kemampuan berpikir kritis siswa baik sekali 4 65% (2 siswa) baik 79 06% (34 siswa) dan cukup 16 21% (7 siswa). Melalui perbandingan tersebut diketahui bahwa nilai kemampuan berpikir kritis siswa siklus I pertemuan I dan II serta siklus II mengalami peningkatan. Siswa lebih antusias ketika mengikuti pelajaran IPS. Hal ini terlihat dari lembar observasi tingkat kemampuan berpikir kritis yang menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam mengikuti pelajaran IPS. Berdasarkan penelitian ini terdapat beberapa saran untuk usaha peningkatan mutu pembelajaran di kelas antara lain guru harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan tentang pendidikan sehingga guru mempunyai ketrampilan dan kemampuan profesional dalam memilih metode pelaksanaan metode yang efektif serta evaluasi pembelajaran untuk lebih meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa serta kualitas pembelajaran di kelas.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 26 Jul 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/54591 |
Actions (login required)
View Item |