Karakteristik biokomposit tepung tapioka berpenguat nanoclay hasil proses ekstrusi / Alfian Widi Rahmawan - Repositori Universitas Negeri Malang

Karakteristik biokomposit tepung tapioka berpenguat nanoclay hasil proses ekstrusi / Alfian Widi Rahmawan

Rahmawan, Alfian Widi (2018) Karakteristik biokomposit tepung tapioka berpenguat nanoclay hasil proses ekstrusi / Alfian Widi Rahmawan. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Rahmawan Alfian Widi. 2017. Karakteristik Biokomposit Tepung Tapioka Berpenguat Nanoclay Hasil Proses Ekstrusi. Skripsi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Heru Suryanto. S.T. M.T. (II) Drs. Solichin. S.T. M. Kes. Kata kunci biokomposit tepung tapioka nanoclay ekstrusi uji tarik foto makro FT-IR XRD Perkembangan rekayasa material sudah semakin meluas biokomposit adalah salah satu berkembangnya material yang cukup penting karena pengaplikasiannya yang semakin beragam. Penelitian ini menggunakan matrik tepung tapioka dan nanoclay sebagai penguat. Proses pencetakan dilakukan dengan menggunakan mesin ekstrusi dengan suhu 120 C. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui karakteristik biokomposit tepung tapioka dengan variasi konsentrasinanoclay terhadap kekuatan tarik morfologi gugus fungsi dan struktur darihasil proses ekstrusi. Penelitian ini berupa eksperimen dengan designone shot case studyyaitu suatu kelompok sampel diberi suatu perlakuan kemudian diuji. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan penguat nanoclay memberikan pengaruh pada sifat mekanik morfologi gugus fungsi dan struktur pada biokomposit tepung tapioka. Rata-rata diameter dari hasil proses ekstrusi adalah 0 279 mm. Nilai kekuatan tarik rata-rata pada biokomposit dengan konsentrasi nanoclay 0% 2 5% 5% dan 7 5% berturut-turut adalah 2 851 7 162 10 823 dan 6 064 MPa. Hasil foto makro menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan nanoclay maka warna dari biokomposit juga makin pekat. Pada gugus fungsi bergesernya beberapa bilangan gelombang dan perubahan intensitas disebabkan adanya interaksi antara tapioka dan nanoclay melalui ikatan hidrogen. Puncak difraksi tertinggi pada konsentrasi nanoclay 5% yaitu pada sudut 2 952 adalah 20 14 . Penambahan nanoclay yang semakin banyak akan menjadi lebih sulit untuk mencapai struktur eksfoliasi. Penjelasan tersebut dapat dikaitkan dengan viskositas larutan. Penambahan nanoclay akan menyebabkan larutan semakin kental dan cenderung teraglomerasi. Saran dalam penelitian ini adalah biokomposit diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan ekstrusi dengan dorongan udara yang diaplikasikan sebagai kantong plastik kemasan makanan ramah lingkungan. Pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) kekerasan dan biodegredebelitas dapat dilakukan untuk melengkapi diskripsi pada hasil penelitian ini. Perlu juga dilakukan sintesis dengan metode baru atau menambahkan material lain agar biokomposit tapioka-nanoclay tidak mudah menyerap uap air pada suhu ruang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Mesin (TM) > S1 Pendidikan Teknik Mesin
Depositing User: library UM
Date Deposited: 29 Jan 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/42714

Actions (login required)

View Item View Item