Rosyidi, Abdul Haris (2024) Penalaran analogi mahasiswa calon guru matematika dalam menyederhanakan masalah geometri pada konteks perencanaan pembelajaran / Abdul Haris Rosyidi</p>. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Pada praktik pembelajaran pemecahan masalah jenis analogi yang seringkali digunakan adalah analogi masalah. Penalaran analogi merupakan penalaran yang berpandu pada kesamaan relasional antara dua objek yang dibandingkan. Penalaran analogi dalam pemecahan masalah merupakan penalaran analogi pada tugas pemecahan masalah melalui pengenalan kesamaan antara masalah yang diketahui (masalah sumber) dan masalah baru (masalah target). Penggunaan analogi dalam pembelajaran pemecahan masalah seringkali kurang optimal karena masalah sumber kurang dikenali sekaligus relasinya dengan masalah target tidak jelas buat siswa. Hal ini menandakan ada masalah pada penalaran analogi saat guru merencanakan pembelajaran pemecahan masalah. Untuk menyiapkan masalah sumber yang tepat dibutuhkan penalaran dalam menyederhanakan masalah yaitu penalaran analogi yang berangkat dari sesuatu yang kompleks menuju yang sederhana. Penelitian terdahulu tentang penalaran analogi lebih fokus pada penggunaan penalaran analogi dari konteks masalah yang sederhana menuju ke masalah yang lebih kompleks. Penalaran analogi dalam menyedeerhanakan penting untuk diungkap karena dibutuhkan dalam persiapan sekaligus pelaksanaan pembelajaran pemecahan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif eksploratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penalaran analogi mahasiswa calon guru matematika dalam menyederhanakan masalah geometri pada konteks perencanaan pembelajaran. Mahasiswa calon guru diberikan tugas menyederhanakan masalah geometri yang dikerjakan secara mandiri. Masalah yang diberikan dalam penelitian ini terdiri dari 2 masalah yakni masalah 1 dan masalah 2. Masalah 1 merupakan masalah geometri tanpa ukuran dan tanpa representasi visual. Masalah 2 merupakan masalah geometri tanpa ukuran dengan representasi visual. Selanjutnya peneliti mengelompokan penalaran analogi mahasiswa calon guru dalam menyederhanakan dua masalah topik geometri tersebut. Dari 78 mahasiswa yang diberi masalah dipilih subjek berdasarkan keragaman struktur dan konsistensi masalah sederhana yang diajukan. Sebanyak empat subjek yang terpilih yaitu subjek 1 (HS) subjek 2 (DV) subjek 3 (IN) dan subjek 4 (RF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penalaran analogi mahasiswa calon guru dalam menyederhanakan masalah geometri pada konteks perencanaan pembelajaran melalui tahap retrieval mapping transfer dan evaluation. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan juga tipe penalaran analogi dalam menyederhanakan masalah geometri yang dilakukan mahasiswa calon guru pada konteks perencanaan pembelajaran yakni (1) penalaran analogi lengkap (2) penalaran analogi lengkap sebagian dan (3) penalaran analogi parsial. Pada tahap retrieval pada penalaran analogi lengkap mahasiswa mampu mengenali struktur inti dari masalah mempertimbangkan cara yang dapat dilakukan siswa dan memperhatikan kesulitan siswa. Pada penalaran analogi lengkap sebagian mahasiswa mampu mengenali struktur inti dari masalah dan memperhatikan kesulitan siswa tetapi inkonsisten dalam mempertimbangkan cara yang dilakukan siswa. Sedangkan pada penalaran analogi parsial mahasiswa mampu mengenali struktur inti dari masalah dan memperhatikan kesulitan siswa namun tidak mempertimbangkan cara yang dapat dilakukan siswa. Pada tahap mapping penalaran analogi lengkap memasukkan semua struktur untuk memenuhi semua kebutuhan pemahaman siswa. Pada penalaran analogi lengkap sebagian memasukkan sebagian besar struktur yang dibutuhkan memperhatikan sebagian kesulitan siswa dan fokus pada konsep kunci. Sedangkan pada penalaran analogi parsial hanya memasukkan sebagian kecil struktur dan hanya fokus pada konsep yang ditanyakan. Pada tahap transfer penalaran analogi lengkap lengkap sebagian dan parsial melibatkan bangun-bangun yang dikenali siswa. Perbedaannya adalah pada penalaran analogi lengkap membuat masalah dengan tidak mengurangi bangun dan mempertimbangkan kompleksitas konsep dalam menambah atau tidak menambah ukuran. Pada penalaran analogi lengkap sebagian secara inkonsisten menambahkan atau tidak menambahkan ukuran dengan mempertimbangkan kesulitan siswa dan mengurangi banyak bangun yang dilibatkan. Pada penalaran analogi parsial hanya fokus pada konsep penyebab kesulitan dan menambahkan ukuran bangun. Pada tahap evaluation penalaran analogi lengkap meyakini bahwa bentuk umum masalah sederhana harus memuat semua konsep prosedur dan pengalaman sedangkan pada penalaran analogi lengkap sebagian harus memuat konsep kunci dan prosedur penyelesaian serupa. Pada penalaran analogi parsial bentuk umum masalah harus memuat konsep kunci yang dianggap sulit oleh siswa.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S3 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 04 Jul 2024 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2024 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/349455 |
Actions (login required)
View Item |