Analisis kemampuan siswa SMP dalam menyelesaikan soal bangun datar segiempat berdasarkan teori van hiele / Moh Zainal Arifandi</p> - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis kemampuan siswa SMP dalam menyelesaikan soal bangun datar segiempat berdasarkan teori van hiele / Moh Zainal Arifandi</p>

Arifandi, Moh Zainal (2022) Analisis kemampuan siswa SMP dalam menyelesaikan soal bangun datar segiempat berdasarkan teori van hiele / Moh Zainal Arifandi</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Perkembangan IPTEK selama ini menuntut setiap individu beradaptasi dengan perkembangan zamannya. Pendidikan harus menghasilkan lulusan berkualitas dengan keterampilan menyelesaikan masalah yang salah satunya berkaitan dengan geometri. Geometri adalah bagian yang sangat penting dari matematika karena erat kaitannya dengan siswa. Akan tetapi geometri termasuk materi yang sulit dan menjadi momok bagi siswa. Akibatnya siswa tidak tertarik untuk mempelajari geometri. Akibatnya keterampilan menyelesaikan masalah geometri siswa belum optimal. Teori Van Hiele berkaitan erat dengan tahap-tahap perkembangan kognitif siswa dalam memahami geometri. Keterampilan geometri yang dianalisis yakni keterampilan visual (visual skills) keterampilan verbal (deskriptif) keterampilan menggambar (drawing skills) keterampilan logis (logical skills) dan keterampilan terapan (applied skills). Sedangkan teori Van Hiele terdiri dari 5 level yang berbeda yaitu level 1 (visualisasi) level 2 (analisis) level 3 (deduksi informal) level 4 (deduksi formal) dan level 5 (rigor). Tempat penelitian yakni di SMPN 1 Jombang pada kelas VII-A. Semua siswa diberikan soal untuk pengklasifikasian berdasarkan Level Van Hiele dan soal keterampilan geometri. Berdasarkan hasil pengklasifikasian dari setiap level subjek penelitian. Hasil jawaban siswa yang telah dipilih dianalisis berdasarkan indikator kemampuan geometri dan selanjutnya dilakukan wawancara. Berdasarkan tes klasifikasi yang dilaksanakan pada 19 siswa SMP Kelas VII A diperoleh hasil bahwa 53% atau sebanyak 10 siswa mencapai level 1 (visualisasi) 21% atau sebanyak 4 siswa mencapai level 2 (analisis) dan 5% atau sebanyak 1 siswa mencapai level 3 (deduksi informal). Tidak terdapat siswa yang dapat mencapai level 4 (deduksi formal) dan level 5 (rigor). Terdapat 21% atau sebanyak 4 siswa yang tidak mencapai semua level Van Hiele. Siswa level 1 (visualisasi) dapat memenuhi 3 indikator kemampuan geometri pada soal keterampilan visual keterampilan verbal dan keterampilan mengambar. Selain itu siswa level 1 (visualisasi) dapat memenuhi 2 indikator kemampuan geometri pada soal keterampilan logika dan terapan. Siswa level 1 (visualisasi) dapat memahami masalah dan menyusun strategi dalam penyelesaian masalah matematika sesuai dengan kemampuannya. Pada tahap penyelesaian masalah siswa level 1 (visualisasi) tidak dapat menyelesaikan masalah pada soal keterampilan menggambar dengan benar. Akan tetapi siswa level 1 (visualisasi) melakukan pemeriksaan kembali pada semua masalah yang telah diselesaikan. Siswa level 2 (analisis) dapat memenuhi 2 indikator kemampuan geometri pada soal keterampilan visual verbal dan menggambar. Pada soal logika kedua siswa tidak dapat memenuhi satupun indikator kemampuan geometri. Terdapat salah satu siswa level 2 (analisis) yang dapat memenuhi 1 indikator kemampuan geometri pada soal keterampilan terapan. Kemudian terdapat satu siswa yang tidak dapat memenuhi satupun indikator kemampuan geoemtri pada soal keterampilan terapan. Siswa level 2 (analisis) tidak dapat memahami masalah matematika pada soal keterampilan visual keterampilan verbal dan keterampilan logika. Terdapat siswa level 2 (analisis) yang tidak dapat menentukan strategi penyelesaian masalah pada soal keterampilan menggambar dan keterampilan logika. Pada tahan penyelesaian masalah tidak ada siswa level 2 (analisis) yang dapat menyelesaikan dengan benar. Terdapat salah satu siswa yang melaksanakan pemeriksaan kembali terhadap apa yang telah diselesaikan. Siswa level 3 (deduksi informal) dapat memenuhi 2 indikator kemampuan geometri pada soal keterampilan visual dan verbal serta dapat memenuhi 3 indikator kemampuan geometri pada soal keterampilan menggambar. Sedangkan pada soal keterampilan logika dan keterampilan terapat siswa level 3 (deduksi informal) tidak dapat memenuhi satupun indikator kemampuan geometri. Siswa level 3 (deduksi informal) tidak dapat memahami masalah matematika pada soal keterampilan visual keterampilan verbal dan keterampilan terapan. Siswa level 3 (deduksi informal) hanya dapat menentukan strategi penyelesaian masalah matematika bangun datar segiempat pada soal keterampilan visual dan keterampilan verbal. Pada tahap penyelesaian masalah siswa level 3 (deduksi informal) tidak dapat menyelesaikan masalah dengan benar. Selain itu siswa level 3 (deduksi informal) juga tidak melaksanakan pemeriksaan kembali terhadap apa yang telah diselesaikan. Guru matematika SMP disarankan untuk dapat menciptakan proses pembelajaran menyenangkan supaya memotivasi siswa dalam penyelesaian masalah matematika yang diberikan melaksanakan pemantapan kembali materi geometri kususnya tentang bangun datar segiempat yang dapat dilengkapi dengan media pembejaran atau alat peraga dan memberikan treatment yang tidak sama pada tiap siswa. Hal ini dilakukan supaya siswa paham terhadap semua materi yang disampaikan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 26 Sep 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/322684

Actions (login required)

View Item View Item