Berpikir logis dalam esai argumentasi mahasiswa / Aswadi - Repositori Universitas Negeri Malang

Berpikir logis dalam esai argumentasi mahasiswa / Aswadi

Aswadi (2021) Berpikir logis dalam esai argumentasi mahasiswa / Aswadi. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kemampuan berpikir logis merupakan salah satu kompetensi yang diperlukan generasi milenial dalam merespons era industri 4.0. Kemampuan berpikir logis diperlukan dalam setiap aspek kehidupan baik dalam bernegosiasi pemecahan masalah maupun penilaian dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu kajian tentang kemampuan berpikir logis perlu mendapat perhatian lebih dalam lingkungan pendidikan terutama di perguruan tinggi. Penelitian ini berfokus pada berpikir logis dalam esai argumentasi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan berpikir logis yang direpresentasikan dalam proposisi evidensi dan konklusi pada esai argumentasi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis isi. Data penelitian ini berupa sejumlah terma unsur argumen dan premis yang terdapat di dalam esai argumentasi mahasiswa. Esai argumentasi yang digunakan merupakan esai yang ditulis oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang angkatan 2019. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik penugasan. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri atas panduan pengumpulan data dan panduan analisis data. Data dianalisis dengan menggunakan model analisis isi kualitatif secara induktif yang diadaptasi dari Mayring. Hasil penelitian merujuk pada fokus penelitian meliputi tiga hal. Pertama proposisi dalam esai argumentasi mahasiswa. Proposisi dalam esai argumentasi mahasiswa dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) proposisi kategorik dan (2) proposisi hipotetik. Proposisi kategorik mencakup empat jenis proposisi yakni (a) proposisi singular/universal afirmatif (A) (b) proposisi partikular afirmatif (I) (c) proposisi singular/universal negatif (E) dan (d) proposisi partikular negatif (O). Beberapa kopula yang digunakan pada proposisi singular/universal afirmatif antara lain adalah merupakan yaitu dan yakni. Beberapa quantifier yang digunakan pada partikular afirmatif antara lain sebagian banyak beberapa salah satu sebagian besar ada juga sejumlah puluhan dan jumlah persentase. Beberapa kopula yang digunakan pada proposisi singular/universal negatif antara lain varian kopula tidak (tidak tidaklah sudah tidak tidak hanya tidak akan sangatlah tidak ketidak- tidak boleh) bukan (bukanlah) dan belum. Beberapa quantifier yang digunakan pada proposisi partikular negatif antara lain sebagian banyak kebanyakan beberapa sejumlah mayoritas dan jumlah persentase. Adapun proposisi hipotetik mencakup dua jenis proposisi yakni (a) proposisi kondisional dan (b) proposisi disjungtif. Kopula hipotetik dalam membangun proposisi kondisional antara lain ldquo jika... maka... rdquo ldquo dengan ... maka ... rdquo ldquo apabila ... maka ... rdquo ldquo jika ... .... rdquo ldquo apabila ... .... rdquo ldquo dengan ... .... rdquo ldquo ketika ... .... rdquo ldquo bila ... .... rdquo ldquo kalau ... .... rdquo ldquo ... maka ... rdquo ldquo ... ... rdquo ldquo ... jika ... rdquo ldquo ... bila ... rdquo dan ldquo ... apabila ... rdquo . Kopula hipotetik dalam membangun proposisi disjungtif yaitu atau. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada proposisi kategorik jika dilihat dari kuantitas terma subjeknya proposisi singular/universal merupakan jenis proposisi yang paling dominan. Namun jika dilihat dari kualitasnya proposisi afirmatif lebih mendominasi Dengan demikian dapat disimpulkan subjek penelitian lebih banyak menggunakan proposisi yang kuantitasnya singular/universal dan kualitas afirmatif. Pada proposisi hipotetik jenis proposisi hipotetik konjungtif merupakan jenis proposisi yang paling banyak ditemukan pada esai argumentasi mahasiswa. Kedua evidensi. Evidensi dalam esai argumentasi mahasiswa mengandung tiga pola yaitu (1) fakta (2) opini dan (3) fakta dan opini/sebaliknya. Evidensi yang berupa fakta berasal dari enam sumber yakni (a) fakta yang bersumber dari pengetahuan umum (b) fakta yang bersumber dari pengamatan (c) fakta yang bersumber dari laporan deskripsi (d) fakta yang bersumber dari data statistik (e) fakta yang bersumber dari lembaga otoritas dan (f) fakta yang bersumber dari pendapat ahli/narasumber. Evidensi yang berupa opini berasal dari enam sumber yakni (a) opini yang bersumber dari hasil pertimbangan (b) opini yang bersumber dari penafsiran/interpretasi (c) opini yang bersumber dari laporan perspektif (d) opini yang bersumber dari perasaan (e) opini yang bersumber dari keyakinan dan (f) opini yang bersumber dari keinginan. Evidensi yang berupa fakta dan opini/sebaliknya berasal dari tiap-tiap sumber fakta dan opini. Temuan penelitian menunjukkan bahwa evidensi yang mengandung opini merupakan jenis evidensi yang paling dominan digunakan dalam esai argumentasi mahasiswa. Opini yang bersumber dari keyakinan merupakan sumber opini yang paling dominan diikuti perspektif penafsiran/interpretasi hasil pertimbangan keinginan dan terakhir perasaan. Ketiga konklusi. Konklusi dalam esai argumentasi mahasiswa dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu (1) generalisasi (2) kausalitas (3) analogi dan (4) silogisme. Konklusi dengan generalisasi yang dilakukan oleh mahasiswa terdiri atas (a) generalisasi sempurna dan (b) generalisasi tidak sempurna. Konklusi dengan kausalitas yang dilakukan oleh mahasiswa terdiri atas (1) sebab-akibat dan (2) akibat-sebab. Konklusi dengan silogisme yang dilakukan oleh mahasiswa terdiri atas (1) silogisme kategorik dan (2) silogisme hipotetik. Silogisme hipotetik mencakup silogisme hipotetik kondisional dan silogisme hipotetik disjungtif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dari keempat jenis konklusi konklusi dengan silogisme merupakan jenis konklusi yang paling banyak ditemukan pada esai argumentasi mahasiswa. Latar belakang pengalaman dan pengetahuan (prior knowledge) yang dimiliki seseorang dalam hal ini mahasiswa menjadi penentu keberhasilan berpikir. Kemampuan berpikir logis khususnya dalam membuat dan mengelaborasikan proposisi evidensi dan konklusi dalam kegiatan menulis membantu seseorang menghasilkan tulisan yang kohesif koheren jelas/benar dan metodis. Oleh karena itu kemampuan berpikir logis menjadi penting agar seseorang terhindar dari sesat/salah nalar.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 12 Aug 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/271838

Actions (login required)

View Item View Item