Ciptaningrum, Hening (2013) The portrait of masculinity in Roald Dahl's the BFG / Hening Ciptaningrum. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci The BFG The BFG maskulinitas laki-laki peran gender stereotip gender The BFG sebagai sebuah sastra anak-anak diperuntukkan untuk para pembaca terutama anak-anak sebagai media hiburan dan pembelajaran. Buku ini menyediakan sebuah dunia khayalan dan secara bersamaan memberi kita sebuah pandangan tentang lingkungan sekitar kita. Dari sekian banyak tema dalam sastra anak-anak gender telah menjadi topik yang banyak dibicarakan di berbagai bidang studi. Sayangnya orang cenderung menerima gender begitu saja padahal peran gender dan stereotip telah menyempitkan pandangan kita tentang gender. Sebenarnya studi tentang pria dan maskulinitas tidak mendapatkan banyak perhatian sebagaimana wanita dan feminisme. Biasanya pria diposisikan dalam sistem patriarki di mana mereka memegang kekuasaan dan dominasi atas wanita. Hal ini semakin diperburuk oleh fakta bahwa sebagian besar sastra anak-anak didominasi oleh karakter laki-laki (anak laki-laki dan pria dewasa). Kaum feminis juga berpendapat bahwa selama ini wanita telah ditindas oleh kaum pria. Akibatnya tanpa sadar kita berpikir bahwa tidak ada gunanya untuk mempertanyakan pria dan maskulinitas karena keberadaan mereka sudah diterima apa adanya. Dalam novel ini karakter perempuan digambarkan sebagai orang yang cerdas dan juga memegang otoritas tertinggi dalam masyarakat. Di sini posisi laki-laki dipertanyakan tentang bagaimana mereka bereaksi dalam posisi yang berlawanan bersama dengan peran gender dan stereotip maskulinitas yang diarahkan kepada mereka dalam cerita. Untuk mengetahui bagaimana maskulinitas digambarkan teori maskulinitas Connell (2005) akan menjadi dasar untuk melihat maskulinitas dari sisi yang berbeda. Melalui peran karakter tindakan dan institusi potret maskulinitas akan diungkap. Isu mengenai dominasi dan kekerasan memberikan dua efek kepada potret maskulinitas. Pertama karakter laki-laki dapat mengontrol kekuasaan dan produksi juga menyelesaikan sebagian besar aksi. Kedua karena maskulinitas laki-laki menjadi korban dan ditempatkan di sisi buruk sebagai penjahat. Karena gender itu relasional maka potret maskulinitas bergantung pada peran lawan jenis (wanita dan femininitas) dan juga institusi. Penerimaan praktek maskulinitas yang berbeda meskipun melibatkan beberapa konflik terlihat melalui kerjasama antara subjek gender untuk membawa perdamaian dunia. Hasil analisis menunjukkan maskulinitas itu bervariasi berubah dan relasional. Namun maskulinitas masih tetap ditujukan untuk pria dan sebagian besar dilakukan oleh pria. Orang-orang masih percaya bahwa praktek dan performa maskulinitas oleh pria adalah lebih baik dan menjadi standar untuk tipe maskulinitas lain. Bagaimanapun juga semua itu tergantung dari perspektif mana kita melihat sebuah fenomena gender dalam sastra anak-anak dari pandangan peran seks sosial atau yang lain. Hal ini juga berarti bahwa akan menjadi pekerjaan yang sulit untuk memutuskan sebuah konsep tetap tentang maskulinitas.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S1 Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 04 Jun 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/245127 |
Actions (login required)
View Item |