Alfadla, Maya Tsuroya (2021) Identifikasi karakteristik dan pola interaksi konselor ideal (studi interaksionisme simbolik hubungan kiai/ibu nyai dan santri) /Maya Tsuroya Alfadia. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Alfadla Maya Tsuroya. 2021. Identifikasi Karakteristik dan Pola Interaksi Konselor Ideal (Studi Interaksionisme Simbolik Hubungan Kiai/Ibu Nyai dan Santri). Tesis. Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Andi Mappiare-AT. M.Pd. (2) Dr. Diniy Hidayatur Rahman M.Pd. Kata Kunci karakteristik ideal konselor interaksionisme simbolik hubungan Kiai/Ibu Nyai Santri. Pendidikan pesantren yang dipimpin oleh Kiai/Ibu Nyai merupakan salah satu warisan budaya yang hingga saat ini berkembang di Indonesia. Kiai/Ibu Nyai bertugas mendidik karakter santri memberikan bimbingan pengarahan bahkan memerankan fungsi psikologis dalam hal layanan konsultatif. Santri sering mendapatkan pengalaman terapeutik ketika memandang berdekatan maupun berinteraksi dengan Kiai/Ibu Nyai. Oleh karena itu sosok Kiai/Ibu Nyai dijadikan figur ideal santri dalam proses pengembangan diri maupun memengaruhi orang lain yang disadari atas nilai-nilai sikap dan perilaku. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik ideal konselor dan pola interaksi yang terbangun dari pemaknaan santri melalui hubungannya dengan Kiai/Ibu Nyai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mana peneliti sebagai instrumen kunci melihat latar alami berupa persepsi motivasi dan tindakan objek. Tipe penelitian yang digunakan adalah interaksionisme simbolik. Tipe penelitian ini memungkinkan peneliti untuk mengupas makna-makna yang terbangun dari interaksi bersama individu dalam masyarakat manusia melalui segenap percakapan dalam bentuk gestur simbol signifikan yang digunakan dalam interaksi simbolik maupun interaksi non-simbolik. Subjek penelitian ini adalah Santri Ustadz/Ustadzah Pengurus dan Alumni di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang dan Pondok Pesantren Al Hikmah Al Fathimiyyah Malang. Pesantren ini merupakan pondok salaf yang santrinya merupakan mahasiswa. Karakteristik santrinya berwawasan modern namun tetap konservatif terhadap budaya pesantren. Sehingga pengasuhan yang dilakukan Kiai/Ibu Nyai bersifat memandirikan dan pendelegasian. Subjek merupakan orang yang sering terlibat dengan Kiai/ Ibu Nyai sehingga memungkinkan memilki data yang kaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan wawancara dan studi dokumen. Sedangkan analisis data dimulai dengan tahap persiapan dengan mengatur data dan mentranskip data tahap reduksi data dilakukan dengan membuat koding kategorisasai dan penyajian data sedangkan tahap terakhir yakni simpulan dan pembahasan dengan literatur. Peneliti melihat keabsahan data dengan menggunakan dua cara yakni dengan trianggulasi dan member check. Penelitian ini menghasilkan dua proposisi berkenaan pemaknaan santri mengenai karakteristik Kiai/ Ibu Nyai yang dapat diadopsi menjadi karakteristik ideal konselor dan pemaknaan santri mengenai interaksi antara Kiai/Ibu Nyai dan santri yang dapat diadopsi menjadi interaksi konselor dan konseli. Pemaknaan santri mengenai karakteristik Kiai/ Ibu Nyai yang dapat diadopsi menjadi karakteristik ideal konselor antara lain 1) Pemaknaan terhadap karakteristik kekuatan sosial yang meliputi spiritualitas kuat teladan dan pengaruh sosial 2) Pemaknaan terhadap karakteristik yang berempati terhadap kebutuhan santri meliputi kasih sayang keikhlasan lembut/sabar dan terbuka 3) Pemaknaan hubungan yang saling percaya meliputi hubungan percaya barokah keterhubungan secara spiritual hubungan khidmat dan memuliakan serta keterhubungan secara emosional. Pemaknaan santri mengenai interaksi antara Kiai/Ibu Nyai dan santri yang dapat diadopsi menjadi interaksi konselor dan konseli antara lain 1) Pemaknaan peran konselor bagi konseli meliputi fasilitator pendukung psikologis pembina spiritual agen kontrol sosial dan ahli bahasa 2) Pemaknaan situasi hubungan konselor dan konseli meliputi klasikal/umum sowan/ datang sukarela nimbali/ mengundang pelibatan diri dan kelakar/kekeluargaan 3) Pemaknaan bentuk komunikasi konselor dan konseli meliputi komunikasi langsung komunikasi spiritual dan komunikasi analogi/perumpamaan. Serta temuan lain berkenaan dengan kesiapan konseli dalam proses konseling turut ditemukan yang meliputi mendoakan guru/sambung hati tawadhu /manut/hurmat dan membenarkan niat. Temuan ini dapat menjadi pengembangan konseling multibudaya dan cocok diterapkan di wilayah Indonesia khususnya jika diterapkan dalam lingkungan budaya pesantren maupun sekolah berbasis agama. Jika memungkinkan dapat diaplikasikan pada konselor sekolah tentu dengan modifikasi yang disesuaikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran mengenai karakteristik yang perlu dikembangkan dalam diri konselor serta pola interaksi yang dibangun antara konselor dan konseli. Selain itu dapat diinternalisasikan ke dalam kurikulum khususnya penyiapan pendidikan calon konselor pada tingkat perguruan tinggi. Selanjutnya diharapkan memberi peluang bagi peneliti untuk mengembangkan dan menyempurnaan model konseling yang ramah budaya pesantren.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 06 Oct 2021 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2021 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/192404 |
Actions (login required)
View Item |