Ningsih, Nita Eri Kristya (2013) Proses interaksi berpikir siswa dalam pembelajaran kooperatif dengan metode Guided Discovery pada pokok bahasan segitiga dan segiempat kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepanjen / Nita Eri Kristya Ningsih. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Ningsih Nita Eri Kristya. 2013. Proses Interaksi Berpikir Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Guided Discovery pada Pokok Bahasan Segitiga dan Segiempat Kelas VII-A SMP Negeri 2 Kepanjen. Skripsi Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. rer. nat. I Made Sulandra M.Si (II) Aning Wida Yanti S.Si. M.Pd. Kata Kunci proses interaksi berpikir siswa pembelajaran kooperatif dengan metode guided discovery. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa bersangkutan. Proses pembelajaran berlangsung secara baik apabila siswa terlibat secara sosial dalam dialog dan aktif dalam percobaan dan pengalaman. Kondisi tersebut dapat diciptakan melalui pembelajaran kooperatif dengan metode guided discovery. Meskipun pembelajaran kooperatif dengan metode guided discovery telah banyak diterapkan namun masih sedikit dianalisis proses interaksi berpikir siswa ketika pembelajaran berlangsung. Analisis interaksi berpikir siswa diperlukan untuk mengetahui cara siswa mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi berpikir dengan siswa yang lain dengan guru dan dengan materi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses interaksi berpikir siswa dalam pembelajaran kooperatif dengan model guided discovery pada pokok bahasan segitiga dan segiempat. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kepanjen. Subjek penelitian adalah empat siswa kelas VII-A yang memiliki kemampuan heterogen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Terdapat tiga tahap dalam pengambilan data. Pertama peneliti melakukan wawancara dengan subjek sebelum diadakan pembelajaran. Kedua peneliti merekam pembicaraan subjek pada kegiatan diskusi kelompok. Terakhir peneliti melakukan wawancara dengan subjek setelah diadakan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses interaksi berpikir multiarah antara siswa berkemampuan tinggi siswa berkemampuan sedang dan siswa berkemampuan rendah dengan guru kelompok kecil yang lain dan materi pembelajaran yang dilihat melalui LKS sebagai media pembelajaran. Siswa berkemampuan tinggi sering menjawab pertanyaan temannya sering menyampaikan ide kadang-kadang memberikan sanggahan atau kesimpulan dalam menyelesaikan permasalahan dan kadang-kadang juga mengajukan pertanyaan untuk memastikan kebenaran idenya. Siswa berkemampuan tinggi juga sering melakukan tanya jawab dengan guru dalam mengkonstruksi suatu pengetahuan. Selain itu siswa berkemampuan tinggi juga sering menggunakan suatu konsep dalam menyelesaikan permasalahan menuliskan penyelesaian di LKS dengan tepat dan menunjukkan kemampuan memecahkan masalah. Siswa berkemampuan tinggi kadang-kadang juga menanggapi kelompok lain ketika presentasi hasil diskusi. Siswa berkemampuan sedang cenderung seimbang antara bertanya dan menjawab pertanyaan baik dalam proses interaksi berpikir dengan siswa yang lain maupun dengan guru. Siswa berkemampuan sedang kadang-kadang menggunakan suatu konsep dalam menyelesaikan permasalahan menunjukkan kemampuan memecahkan masalah dan menuliskan penyelesaian di LKS dengan tepat. Selain itu Siswa berkemampuan sedang kadang-kadang juga menanggapi kelompok lain ketika presentasi hasil diskusi. Sedangkan siswa berkemampuan rendah sering mengajukan pertanyaan mengenai sesuatu yang belum dimengerti jarang menjawab pertanyaan dan menyampaikan pendapatnya serta jarang menjawab pertanyaan guru. Di samping itu siswa berkemampuan rendah kadang-kadang menuliskan penyelesaian di LKS dengan tepat menggunakan suatu konsep yang mudah dalam menyelesaikan permasalahan dan menunjukkan kemampuan memecahkan masalah yang relatif mudah. Penelitian ini masih terbatas pada pembelajaran kooperatif dengan metode guided discovery dan pada pokok bahasan segitiga dan segiempat oleh karena itu masih perlu diadakan penelitian lagi tentang proses interaksi berpikir siswa dengan metode pembelajaran dan materi yang lain. Selain itu perlu diteliti juga hubungan kemampuan siswa dengan proses interaksi berpikir siswa. Penelitian tentang proses interaksi berpikir siswa juga dapat dikembangkan sebagai penelitian tindakan kelas.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S1 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 21 Jun 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/15564 |
Actions (login required)
View Item |