Firdawati, Lailia Ulfiana Firdawati (2021) perjuangan batalyon macan putih dalam mempertahankan kemerdekaan di banyuwangi tahun 1948-1949 / lailia ulfiana firdawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Setelah adanya perjanjian Renville keadaan Republik Indonesia tidak semakin baik. Banyaknya poin dalam perjanjian yang merugikan memebuat rakyat Republik Indonesia kembali sengsara. Tidak hanya itu perjanjian ini juga merugikan Tentara Indonesia yang pada saat itu harus harus hijrah meninggalkan daerahnya. Hingga pada tahun 1949 belanda kembali menghianati Republik Indonesia dengan melakukan Agresi Militer II. Dalam Agresi Militer II inilah tentara mulai ditugaskan kembali ke daerah asalnya dan mulai mempertahankan kemerdekaan. Salah satunya adalah Batalyon Macan Putih yang harus kembali ke Banyuwangi untuk mempertahankan kemerdekaan di daerah Banyuwangi. Perjalanan panjang dan perjuangan yang mereka lalui membuahkan hasil yang baik dalam perjuangan kemerdekaan ke II. Adapun Rumusan Masalah dalam penelitian yakni untuk Pertama bagaimana terbentuknya Batalyon Macan Putih di Banyuwangi Fokus rumusan masalah ini adalah latar belakang terbentuknya Batalyon Macan Putih di Banyuwangi. Pada tahun 1945-1949 tersebut perjuangan masyarakat masih menjadi laskar-laskar yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah menjadi BKR TKR dan seterusnya. Permasalahan akan banyak mengkaji tentang terbentuknya laskar-laskar hingga akhirnya terbentuk TNI yang di bawahnya terdapat brigade dan batalyon. Kedua bagaimana perjuangan Batalyon Macan Putih dalam mempertahankan kemerdekaan di Banyuwangi tahun 1948-1949 Dalam rumusan masalah ini akan memaparkan mengenai perjuangan Batalyon Macan Putih saat mempertahankan Kemerdekaan di Banyuwangi saat Agresi Militer Belanda II. Fokus dari rumusan masalah ini pada perjuangan mereka dalam perjalanan Hijrah dan pelaksanaan Perintah Siasat No. 1. Penelitian ini mengunakan metode Sejarah yaitu metode penelitian khusus yang digunakan dalam penelitian sejarah dengan suatu tahap tertentu. Metide sejarah sendiri memiliki lima tahap yaitu Pemilihan topik heuristik (pengumpulan sumber tertulis foto peta) Kritik (intern dan ekstern) interpretasi (analisis dan sintesis) dan historiografi. Metode tersebut digunakan untuk menyusun fakta mendeskripsikan dan menarik kesimpulan tentang apa yang terjadi di masa lalu. Hasil dari penelitian ini menunjukan beberapa fakta sebagai berikut. Pertama terbentuknya Batalyon Macan Putih terjadi setelah proklamasi kemerdekaan dan anggota dari Batalyon Macan putih banyak terdiri dari mantan pasukan PETA. Adanya perjanjian renville membuat kondisi Republik Indonesia termasuk di Banyuwangi menjadi lebih menderita pada saat perintah hijrah semua tentara yang ada di Banyuwangi dikirim ke Kediri dan tulungagung. Kedua adanya Agresi Militer II menjadikan Batalyon Macan Putih memiliki peranan penting dalam merebut kemerdekaan di Banyuwangi. Simpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian ini yaitu Perjuangan Batalyon Macan Putih dalam hijrah setelah adanya perjanjian Renville tidak membuat menyerah. Dalam keadaan hijrah tersebut batalyon ini kembali mengatur siasat dan terus berlatih umtuk mengahapi Agresi Militer II. Saat Agresi II terjadi Batalyon Macan Putih dikirim kembali ke daerah asal untuk mempertahankan kemerdekaan di Banyuwangi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Ilmu Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 20 Aug 2021 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2021 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/153892 |
Actions (login required)
View Item |