Verantika, Ima (2010) Perbandingan efektivitas model pembelajaran jigsaw dengan model pembelajaran student team achievement divisions (STAD) dalam kemampuan berargumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kepanjen / Ima Verantika. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata Kunci Model Pembelajaran Jigsaw Model Pembelajaran STAD Kemampuan Berargumen Pembelajaran Berbicara. Minat dan kemampuan siswa dalam berargumentasi siswa di sekolah masih rendah. Keterampilan berargumentasi yang termasuk dalam kegiatan berbicara masih dianggap sulit oleh siswa. Ketidaktahuan ini refleksi dari ketidak tahuan siswa tentang apa yang harus dibicarakan untuk apa dibicarakan ada pada latihan (praktik) berbicara. Kalaupun ada latihan kegiatan tersebut tidak efektif dan tidak manarik bagi siswa. Di samping itu teknik mengajar guru kurang bervariasi. Pernyataan ini dapat dibuktikan dari hasil pretes berbicara siswa dalam kemampuan berargumentasi dalam pretes tersebut masih banyak siswa yang tersendat-sendat dalam berbicara tidak mengembangkan isi argumennya dengan fakta dan contoh-contoh serta masih banyak siswa yang menggunakan bahasa yang tidak baku dalam menyampaikan argumen. Jika hal itu terus terjadi maka tujuan pembelajaran berbicara tidak akan pernah tercapai siswa akan tetap gagap dan gugup dalam berbicara. Oleh sebab itu dibutuhkan pemilihan model pembelajaran yang efektif dan membuat siswa tertarik lebih siap dan merangsang siswa untuk aktif berbicara khususnya dalam berargumentasi. Model pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran STAD adalah salah satu model pembelajaran yang biasanya digunakan untuk mengajarkan kemampuan berbicara tetapi tidak pernah terpikir oleh guru manakah di antara kedua model pembelajaran tersebut yang lebih efektif digunakan untuk pembelajaran berbicara khususnya dalam berargumentasi. Tujuan penelitian ini adalah (1)mengetahui perbedaan kemampuan berargumentasi siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Jigsaw (2) mengetahui perbedaan kemampuan berargumentasi siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran diskusi kelompok dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD (3) mengetahui kemampuan berargumentasi siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD dan (4) mengetahui kefektifan antara model pembelajaran jigsaw dengan model pembelajaran STAD dalam kemampuan berargumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kepanjen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen komparatif. Penelitian eksperimen murni digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Jigsaw terhadap kemampuan berargumentasi pengaruh model pembelajaran STAD terhadap kemampuan berargumentasi dan pengaruh model pembelajaran diskusi kelompok terhadap kemampuan berargumentasi. Dalam penelitian eksperimen terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol jadi dalam penelitian ini untuk kelompok eksperimennya terdapat dua kelas yaitu kelas dengan model Jigsaw dan model STAD sedangkan untuk kelompok kontrol adalah kelas dengan model pembelajaran diskusi kelompok. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data adalah tes lembar observasi wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian tentang perbandingan efektivitas antara model pembelajaran Jigsaw dengan model pembelajaran STAD setelah pengujian hipotesis diketahui bahwa perbandingan antara kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran Jigsaw sebesar 87.45 lebih tinggi dibadingakan dengan ratarata siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran diskusi kelompok yaitu sebesar 77.38. Untuk rata-rata kemampuan siswa yang dibandingkan antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD sebesar 83.40 juga lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran diskusi kelompok. Dari paparan data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kemampuan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Jigsaw lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran diskusi kelompok dan model pembelajaran STAD. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran Jigsaw lebih efektif digunakan dalam kemampuan berargumentasi. Berdasarkan hasil penelitian saran yang diajukan sebagai berikut (1) Guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya menjadikan penelitian ini sebagai masukan untuk menambah pengetahuan dan kreatifitas dalam memilih model pembelajaran di sekolah (2) Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan model pembelajaran lain agar siswa memiliki kemampuan berargumen yang lebih baik dan diharapkan menggunakan instrument penelitian dengan aspek penilaian yang lebih rinci baik dari segi kebahasaan dan nonkebahasaan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 13 Oct 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/143150 |
Actions (login required)
View Item |