Juliati, Intan (2020) Makna simbolik kirab ritual 1 suro di Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri / Intan Juliati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Masyarakat Jawa masih kental dengan tradisi yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari salah satunya perayaan hari besar islam atau lebih dikenal dengan 1 Suro. Setiap daerah pasti memiliki tradisi masing-masing yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Seperti yang terjadi pada masyarakat Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri yang melakukan tradisi Kirab Ritual 1 Suro. Perayaan ini dilakukan setiap tahunnya tepatnya pada 1 Suro sebagai bentuk penghormatan dan untuk mengenang keagungan dari salah satu raja Kediri yaitu Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo. Kirab Ritual 1 Suro tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Desa Menang saja namun banyak masyarakat dari luar desa yang mengikutinya. Hal ini didasari oleh kekaguman masyarakat pada Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan sejarah Kirab Ritual 1 Suro di Desa Menang 2) proses pelaksanaan Kirab Ritual 1 Suro di Desa Menang 3) menganalisis karakteristik pelaku Kirab Ritual 1 Suro di Desa Menang dan 4) makna simbolik Kirab Ritual 1 Suro di Desa Menang. Penelitian ini akan menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini akan dilakukan di pusat wilayah petilasan Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo di Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi wawancara dan dokumentasi. Proses analisis data menggunakan konsep dari Miles dan Huberman yang memiliki empat tahapan yaitu pengumpulan data reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) awal terjadinya perayaan 1 Suro di Desa Menang terjadi pada tahun 1976 tepatnya setelah pemugaran petilasan Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo selesai. (2) Kirab Ritual 1 Suro memiliki tiga tahapan antara lain tahap persiapan yang meliputi pembentukan kepanitiaan pemilihan dan pelatihan pelaku kirab inti pengumpulan dana dan acara sebelum kirab seperti sungkem leluhur bumi pencucian batu manik dan pagelaran seni. Tahap pelaksanaan yang dilakukan di tiga tempat yang berbeda yaitu Balai Desa Menang Pamuksan Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo dan Sendang Tirto Kamandanu. Tahap penutup memiliki dua acara yaitu bersih Desa Menang dan upacara labuhan di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. (3) Karakteristik pelaku Kirab Ritual 1 Suro tidak bisa dilihat dari segi umur jenis kelamin agama dan pekerjaan karena memang semua diperbolehkan ikut. Tergantung bagaimana pelaku memaknai acara tersebut. (4) Makna simbolik yang muncul pada Kirab Ritual 1 Suro terbagi menjadi tiga yaitu makna perlengkapan makna tempat dan makna prosesi. Saran bagi peneliti selanjutnya yaitu melakukan penelitian tentang perubahan serta pembentukan karakter pelaku Kirab Ritual 1 Suro setelah mengikuti kegiatan tersebut khususnya para remaja.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sosiologi > S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 05 Mar 2021 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2021 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/140506 |
Actions (login required)
View Item |