Budiman Tahir (2010) Meningkatkan pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan melalui pembelajaran matematika realistik pada siswa kelas IV SD Inpres Bonto-Bontoa Kabupaten Gowa / Budiman Tahir. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Penjumlahan dan pengurangan pecahan mempunyai peranan penting dalam bidang matematika dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu meningkatkan pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan perlu ditekankan pada siswa sejak dini. Kenyataannya siswa mengalami kesulitan dalam memahami penjumlahan dan pengurangan pecahan khususnya di SD Inpres Bonto-Bontoa Kabupaten Gowa. Rendahnya pemahaman siswa terhadap penjumlahan dan pengurangan pecahan diduga karena kurang tepatnya pembelajaran yang digunakan yang masih konvensional. Pembelajaran konvensional tidak memberi kesempatan kepada siswa mengkonstruk pengetahuannya sendiri khususnya siswa tidak diberi kesempatan untuk membangun sendiri operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Guru memberi langsung prosedur operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan tersebut. Selain itu siswa tidak diberi kesempatan untuk menerapkan penjumlahan dan pengurangan pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Rendahnya pemahaman siswa terhadap penjumlahan dan pengurangan pecahan merupakan masalah yang perlu diatasi. Cara yang diduga tepat adalah penerapan pembelajaran matematika realistik. Pembelajaran matematika realistik tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri dengan mengaitkan pengetahuan prasyarat sebelumnya mengalami sendiri bekerjasama dengan teman dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini berusaha meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Inpres Bonto-Bontoa Kabupaten Gowa. Subjek penelitian adalah semua siswa kelas IV di sekolah tersebut sedangkan subjek wawancara ditentukan berdasarkan hasil tes awal dan saran dari guru kelas IV yang mengetahui latar belakang siswa bersangkutan. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika realistik untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan terdiri atas tiga tahap yaitu (1)Tahap Awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya penjumlahan dan pengurangan pecahan dalam kehidupan sehari-hari membangkitkan pengetahuan prasyarat siswa meminta siswa untuk bergabung dengan kelompok yang ditentukan sebelumnya menjelaskan tugas dan tanggung jawab kelompok dan menyediakan sarana yang dibutuhkan yakni LKS yang berisikan masalah kontekstual dan alat peraga berupa apel-apelan dan gelas ukur dari botol bekas air mineral. (2) Tahap inti aktivitas pada tahap ini meliputi (a) memahami masalah kontekstual (b) mendeskripsikan dan menyelesaikan masalah kontekstual (c) membandingkan dan mendiskusikan jawaban dan (d) menyimpulkan yang dilakukan dalam kegiatan diskusi kelompok dan menyajikan hasil kerja kelompok. Sebelum diskusi kelompok dimulai guru bertindak sebagai fasilitator dan mediator untuk membantu siswa memahami masalah kontekstual dan meminta kelompok untuk bekerja sesuai LKS. Dalam kegiatan diskusi kelompok siswa mendeskripsikan dan menyelesaikan masalah kontekstual yang diberikan dalam LKS dengan bantuan alat peraga apel-apelan untuk penjumlahan pecahan dan gelas ukur dari botol bekas minuman mineral untuk materi pengurangan pecahan. Selanjutnya pada tahap membandingkan atau mendiskusikan jawaban perwakilan kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan. Peran guru adalah membimbing dan mengarahkan kelompok dan membantu kelancaran diskusi. Tahap inti diakhiri dengan penarikan kesimpulan yang ditandai dengan guru memberikan respon dan mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan. (3) Tahap akhir guru memberikan soal tes akhir secara individu dan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. Respon siswa terhadap penjumlahan dan pengurangan pecahan melalui pembelajaran matematika realistik sangat positif. Siswa menyatakan senang mengikuti pembelajaran matematika realistik tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan karena (1) masalah yang diberikan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa (2) belajarnya secara berkelompok (3) dimulai dengan mengaitkan/menghubungkan dengan materi sebelumnya (4) menggunakan media alat peraga seperti apel-apelan dan gelas ukur dari botol bekas minuman mineral dan (5) guru tidak langsung memberikan prosedur tetapi siswa sendiri menemukan/memecahkan masalah yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian tindakan ini beberapa saran perlu disampaikan sebagai berikut (1) kepada guru kelas IV SD Inpres Bonto-Bontoa dan guru kelas IV SD/MI lain dalam wilayah Kabupaten Gowa untuk melaksanakan pembelajaran matematika realistik tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan (2) kepada guru kelas IV SD Inpres Bonto-Bontoa yang menerapkan pembelajaran matematika realistik tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan hendaknya merancang dan mengelola pembelajaran sesuai pembelajaran matematika realistik yaitu memahami masalah kontekstual mendeskripsikan dan menyelesaikan masalah kontekstual membandingkan dan mendiskusikan jawaban dan menyimpulkan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 08 Feb 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/110120 |
Actions (login required)
View Item |