Herestusiwi, Caecilia Binanda Rucitra (2019) Loneliness di kalangan biarawati / Caecilia Binanda Rucitra Herestusiwi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
v RINGKASAN Herestusiwi Caecilia Binanda Rucitra. 2018. Loneliness di Kalangan Biarawati. Skripsi Jurusan Psikologi Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang. Dr. Imanuel Hitipeuw M.A. (2) Indah Yasminum Suhanti S.Psi. M.Psi. Kata Kunci loneliness biarawati kaul kekal. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan orang lain. Seseorang membutuhkan hubungan yang intim. Kesepian dirasakan ketika tidak terpenuhinya kebutuhan untuk terhubung dengan yang lain tidak diterima atau dihargai. Loneliness dapat menjadi berbahaya dan mencegah seseorang mengalami kesendirian yang kreatif. Pilihan seseorang untuk menjadi biarawati dengan kaul selibat mengharuskannya untuk meninggalkan relasi atau hubungan dengan sesama yang sudah lama terjalin demi hidup membiara. Biarawati khususnya di Biara Karmelites Batu menghayati hidup doa dalam klausura. Biarawati tidak dapat memenuhi kebutuhan akan orang lain karena harus menjalani hidup selibat tinggal jauh dari keluarga mengalami perpindahan terbatasnya interaksi sosial tidak adanya keintiman dan berbagai penyebab lain yang mampu memunculkan loneliness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna loneliness di kalangan biarawati. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis tematik. Keabsahan data dilakukan dengan cek partisipan. Penelitian ini dilaksanakan di Biara Karmelites Batu dengan jumlah partisipan tiga orang biarawati berkaul kekal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan 1 dan 3 terkadang mengalami kesepian karena merasakan isolasi penolakan salah dimengerti tidak punya sahabat malas membuka diri bosan dan gelisah di dalam biara. Beberapa aspek loneliness juga dirasakan oleh partisipan 2. Namun hal itu tidak membuatnya kesepian karena memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadi biarawati dan tetap terbuka terhadap orang lain selama hidup membiara. Makna loneliness bagi partisipan 1 adalah menyadari kehadiran Tuhan dan menghayati hidup panggilan di dalam biara dengan lebih banyak berdoa. Loneliness menurut partisipan 2 bermakna sebagai penyerahan diri kepada Tuhan semakin banyak berdoa dan melakukan refleksi. Makna loneliness bagi partisipan 3 adalah pemberian diri pada Tuhan dan menghayati panggilan dengan semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Calon biarawati sebaiknya mengetahui dengan jelas kehidupan membiara agar dapat memiliki keputusan yang lebih matang. Alangkah lebih baik jika calon biarawati memiliki motivasi yang kuat sebelum memutuskan untuk memasuki biara dan berkaul kekal. Biarawati sebaiknya tetap membuka diri terhadap biarawati lain ketika menghadapi kesulitan untuk menghindari loneliness. Selain itu biarawati sebaiknya selalu memegang teguh motivasinya menjadi biarawati dengan bentuk penyerahan diri yaitu berdoa refleksi dan semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian terhadap biarawati dengan kriteria belum berkaul kekal sehingga mengetahui lebih dalam loneliness di awal hidup membiara.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Psikologi (FPsi) > Departemen Psikologi (PSi) > S1 Psikologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 27 Mar 2019 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2019 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/101283 |
Actions (login required)
View Item |