Taman peristirahatan terakhir sejarah makam Sentong di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, tahun 1997-2009 / Arti Utomo - Repositori Universitas Negeri Malang

Taman peristirahatan terakhir sejarah makam Sentong di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, tahun 1997-2009 / Arti Utomo

Utomo, Arti (2012) Taman peristirahatan terakhir sejarah makam Sentong di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, tahun 1997-2009 / Arti Utomo. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci Makam Sentong Peristirahatan Terakhir Desa Wonorejo Keragaman etnis di Indonesia turut memberikan pengaruh besar terhadap sejarah Indonesia. Begitu pula dengan etnis Cina yang juga turut menorehkan jejak peninggalan sejarah bagi Indonesia. Terdapat bangunan milik warga Cina di Indonesia khususnya di Kecamatan Lawang menandakan keberadaan warga Cina sejak masa kolonial Belanda. Salah satu bangunan milik warga Cina yaitu bangunan makam. Berdasarkan observasi awal Desa Wonorejo merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Lawang yang memiliki lahan pemakaman Cina terbesar di Kabupaten Malang. Makam Cina pertama muncul pada tahun 1977. Kemudian muncul makam Sentong Baru dan Sentong Raya di Desa Wonorejo. Desa Wonorejo merupakan desa yang memiliki letak di dataran tinggi (gunung Arjuna) sehingga sangat potensial untuk dibangun sebuah makam bagi warga Cina. Dalam tradisi warga Cina pemakaman jenazah pada lereng gunung dipandang sesuai dengan kepercayaan yang mereka anut dimana meletakkan sebuah bangunan bersandar pada suatu bukit seperti orang duduk di bangku yang merupakan lambang dari sikap kenyaman dan ketenangan yang menghadap ke arah lebih rendah. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu memaparkan (1) kondisi umum kecamatan Lawang pada tahun 1977-2009 (2) latar belakang hadirnya Makam Cina Sentong di Desa Wonorejo 1977-2009 dan (3) aspek sosial-budaya pada perkembangan Makam Cina Sentong di Desa Wonorejo mulai tahun 1977-2009. Penelitian ini juga memiliki tujuan yaitu mendeskripsikan (1) kondisi umum Kabupaten Malang 1977-2009 (2) latar belakang hadirnya Makam Tionghoa Sentong di Desa Wonorejo 1977-2009. (3) aspek sosial-budaya pada perkembangan Makam Cina Sentong di Desa Wonorejo mulai tahun 1977-2009. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan meliputi beberapa tahap yaitu pemilihan topik pengumpulan sumber (Heuristik) kritik sumber interpretasi historiografi. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi wawancara dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wonorejo Kecamatan Lawang khususnya pada tahun 1977 sampai dengan tahun 2009. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa wilayah Kecamatan Lawang merupakan perbatasan antara Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang. Wilayah Lawang juga merupakan tempat persinggahan dan peristirahatan warga Cina pada masa kolonial. Terdapat beberapa peninggalan berupa bangunan-bangunan milik warga Cina ataupun Eropa misalnya Hotel Niagara stasiun dan bangunan-bangunan bercorak belanda lainnnya. Selain untuk persinggahan wilayah juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi warga Cina. Tempat peristirahatan terakhir itu disebut juga dengan istilah makam yang diantaranya yaitu makam Sentong Turirejo makam Sentong Wonorejo dan Makam Taman Asri Abadi Sidodadi. Makam Sentong di desa Wonorejo terbagi menjadi empat kelompok diantaranya yaitu makam Sentong PGL makam Kristen Sentong PGL Sentong Baru dan makam Sentong Raya. Makam Sentong di Desa Wonorejo didirikan pada tahun 1977 Dari keempat makam tersebut satu diantaranya merupakan makam khusus milik jemaat Gereja kristen di kecamatan Lawang. Makam Sentong pertama kali didirikan pada tahun 1977. Pada tahun 1983 mulai didirikan makam sentong baru di sebelah makam PGL oleh bapak John Simon dengan bantuan yayasan Sinoman Kaliaman Surabaya. Sedangkan pada tahun 2002 makam Sentong Raya milik bapak Sutrisno mulai didirikan yang diawali dengan makam milik orang tua bapak Sutrisno. Sejak tahun 2002 hingga 2009 makam ini berlatar belakang bangunan Cina tradisional dan berlatar belakang Kristen-Katolik dengan jumlah total 157 makam. Warga Cina memilih makam Sentong menjadi tempat peristirahatan terakhir karena terletak di wilayah dataran tinggi di desa Wonorejo yang mereka anggap bahwa dataran tinggi merupakan tempat yang ideal untuk dijadikan makam menurut kepercayaan orang Cina. Makam Sentong di desa Wonorejo juga memberikan kontribusi terhadap masyarakat desa Wonorejo terutama kontribusi pada aspek sosial dan budaya. Makam Sentong memberikan pengaruh besar terhadap pola mata pencaharian warga sekitar makam tersebut terutama dalam bidang pemakaman. Selain aspek sosial terdapat pula aspek budaya dimana masuknya budaya kerajinan Cina di desa Wonorejo misalnya banyak warga desa wonorejo yang mulai mengenal serta membuat kerajinan ukir batu nisan (Bongpai) yang bercorak budaya Cina seperti ukiran naga burung hong ukiran anak sayang orang tua dan lain sebagainya. Banyak warga Wonorejo yang mendapatkan keuntungan secara ekonomi dari masuknya budaya Cina di desa Wonorejo. Penelitian ini memberikan wawasan lebih luas terutama bagi peneliti dimana peninggalan warga Cina di Indonesia tidak hanya berupa peninggalan kronik-kronik berasal dari negeri Cina atau makanan kesenian dan ekonomi tetapi juga peninggalan berupa pemakaman. Makam Cina memberikan gambaran tentang status sosial ekonomi dan asal-usul bagi bagi warga Cina di Indonesia.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Ilmu Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 23 Feb 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/91359

Actions (login required)

View Item View Item