Huljannah, Miftha (2018) Profil kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah Geometri pada mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah dasar di Universitas Tadulako ditinjau dari adversity quotient / Miftha Huljannah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Huljannah Miftha. 2018. Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Memecahkan Masalah Geometri Pada Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Di Universitas Tadulako Ditinjau Dari Adversity Quotient. Tesis Jurusan Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Cholis Sa dijah M.Pd M.A. (2) Dr. Abd. Qohar M.T Kata Kunci berpikir kreatif pemecahan masalah geometri mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar adversity quotient Seorang guru maupun calon guru tidak hanya dituntut mahir dibidangnya namun harus mampu berpikir kreatif agar permasalahan yang terjadi didalam kelas dapat teratasi dengan baik. Kreativitas guru dapat merangsang peserta didik untuk mampu berpikir secara kreatif pula. Seseorang dapat dikatakan telah berpikir kreatif jika memenuhi 3 indikator yaitu kefasihan fleksibel dan kebaruan. Berpikir kreatif sering dikaitkan dengan cara seseorang memecahkan masalah karena dalam memecahkan masalah melatih seseorang untuk membangun solusi-solusi alternatif bahkan bisa menjadi solusi yang tidak biasa. Jenis pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk menilai kreativitas adalah masalah yang bertipe open-ended. Dalam memecahkan masalah seseorang harus melibatkan seluruh potensi dalam dirinya seperti kecerdasan mengatasi masalah atau yang disebut adversity quotient. Kemampuan seseorang mengatasi masalah berbeda-beda tergantung dari seberapa besar pemanfaatan potensi dalam dirinya. Penelitian jenis kualitatif ini bertujuan untuk mendeskrispsikan profil berpikir kreatif mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar sebagai calon guru dalam memecahkan masalah geometri yang ditinjau dari adversity quotient. Subjek penelitian yang dipilih menggunakan teknik purposive ini mempertimbangkan mahasiswa yang memiliki tingkat AQ tinggi (climber) AQ sedang (camper) dan AQ rendah (quitter) kesediaan mahasiswa menjadi subjek dan kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi dan mengungkapkan pendapat atau jalan pikirannya berdasarkan rekomendasi dosen mata kuliah. Sehingga diperoleh sebanyak 5 mahasiswa dengan 2 mahasiswa climber 2 mahasiswa camper dan 1 mahasiswa quitter. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui metode tes dan metode wawancara. Metode tes menggunakan 3 instrumen yang telah divalidasi oleh validasi ahli yaitu intrumen ARP (Adversity Response Profile) tes pemecahan masalah geometri yang terdiri dari 2 nomor meliputi materi bangun ruang dan bangun datar serta pedoman wawancara. Pengecekan kredibilitas data penelitian menggunakan teknik triangulasi metode yaitu mengecek data yang diperoleh menggunakan metode tes dan data yang diperoleh mrnggunakan metode wawancara. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan teknik analisis data dengan menggunakan analisis data kualitatif melalui proses reduksi data (data reduction) penyajian data (data display) dan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/verification). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam memecahkan masalah bangun ruang mahasiswa climber dapat memenuhi ketiga indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan fleksibel dan kebaruan. Sedangkan pada masalah bangun datar mahasiswa climber dapat memenuhi 2 indikator yaitu kefasihan dan fleksibel. Mahasiswa camper dalam memecahkan masalah bangun ruang tidak memenuhi semua indikator berpikir kreatif baik itu kefasihan fleksibel maupun kebaruan. Sedangkan pada pemecahan masalah bangun datar mahasiswa camper dapat memenuhi 1 indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan. Pada pemecahan masalah bangun ruang maupun bangun datar mahasiswa quitter tidak mampu memenuhi ketiga indikator berpikir kreatif. Berdasarkan hasil tersebut maka disarankan kepada mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar yang memiliki AQ tipe camper dan quitter untuk lebih membiasakan diri dengan tantangan salah satunya dengan sering memecahkan masalah open-ended untuk melatih berpikir kreatifnya. Selain itu disarankan pula bagi mahasiswa quitter agar lebih memperhatikan dan fokus pada matakuliah matematika. Bagi para dosen pengajar diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa berupa pemberian soal-soal pemecahan masalah tipe open ended sebagai latihan dengan tujuan agar mereka terbiasa dengan tantangan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana(PS) > S2 Pendidikan Dasar |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 23 Apr 2018 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2018 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/63264 |
Actions (login required)
View Item |