Fatimah, Siti (2018) Rivalitas tradisional dan modernitas dalam novel Jalan Menikung karya Umar Kayam: kajian pascakolonial / Siti Fatimah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Fatimah Siti. 2018. Rivalitas Tradisional dan Modernitas dalam Novel Jalan Menikung Karya Umar Kayam Kajian Pascakolonial. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing Prof. Dr. Djoko Saryono M.Pd. Kata Kunci novel rivalitas pascakolonial Novel merupakan cerita fiksi yang mengisahkan perjalanan hidup para tokohnya dengan segala permasalahan didalam kehidupan manusia. Kajian pascakolonial merupakan istilah yang penuh kontradiksi dan kualifikasi. Melalui praktik dan bentuknya seperti pendudukan perbudakan pemindahan penduduk pemaksaan bahasa dan penggantian budaya. Dalam permasalahan ini kajian pascakolonial terhadap karya sastra mulai memunculkan polemik kebudayaan antara dua kubu dalam masyarakat. Sehingga ketika dua budaya bertemu dan bertentangan salah satu dari keduanya lebih superior dari pada yang lain. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan rivalitas tradisional dan modernitas dalam novel Jalan Menikung karya Umar Kayam yang meliputi (1) pandangan hidup dan (2) gaya hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri. Sumber data yang terkait adalah novel Jalan Menikung karya Umar Kayam. Data berupa paparan bahasa (teks tertulis) dalam novel. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca sumber data. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan mereduksi data penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut Pertama pandangan hidup tradisional dan modernitas membentuk rivalitas antara budaya Barat dan Timur yang keduanya tidak terjadi adanya pergeseran. Namun saling kuat pada posisi masing-masing. Selain itu disatu sisi juga menunjukkan adanya kelas superior dan inferior dalam novel Jalan Menikung. Pandangan tersebut yaitu (a) pandangan hidup siklis dan progresif dan (b) pandangan hidup spiritual dan pandangan hidup rasional. Kedua gaya hidup tradisional dan modernitas membentuk rivalitas antara budaya Barat dan Timur yang keduanya tidak terjadi adanya pergeseran. Namun saling kuat pada posisi masing-masing. Selain itu disatu sisi juga menunjukkan adanya kelas superior dan inferior dalam novel Jalan Menikung gaya tersebut antara lain (a) gaya hidup konservatif dan gaya hidup kebarat-baratan dan (b) gaya hidup konvensional dan gaya hidup hibrid. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sejenis dari sudut pandang yang berbeda dan diharapkan dapat menggunakan penelitian ini sebagai dasar atau referensi bagi pembaca penelitian dapat digunakan sebagai bentuk pemahaman dan pengetahuan tambahan mengenai bentuk kajian pascakolonial dalam sebuah karya sastra khususnya novel serta bagi lembaga atau institusi pendidikan dari hasil penelitian ini diharapkan peserta didik dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran sastra khususnya apresiasi karya sastra.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PIN Indonesian Literature |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 30 Jul 2018 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2018 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/9952 |
Actions (login required)
View Item |