Penerapan prinsip kerja sama grice dalam interaksi antara guru dan siswa di taman Kanak-kanak Dharma Wanita Madiun / Degdiyo Wahyu Utomo - Repositori Universitas Negeri Malang

Penerapan prinsip kerja sama grice dalam interaksi antara guru dan siswa di taman Kanak-kanak Dharma Wanita Madiun / Degdiyo Wahyu Utomo

Utomo, Degdiyo Wahyu (2018) Penerapan prinsip kerja sama grice dalam interaksi antara guru dan siswa di taman Kanak-kanak Dharma Wanita Madiun / Degdiyo Wahyu Utomo. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Utomo Degdiyo Wahyu. 2015. Penerapan Prinsip Kerjasama Grice Antara Guru dan Siswa di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Kota Madiun. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dr. Roekhan M. Pd. Kata Kunci prinsip kerjasama tuturan guru Prinsip kerjasama merupakan sarana untuk menunjukkan penghargaan kepada mitra tutur. Kemampuan berbahasa perlu dimiliki oleh guru karena berkaitan dengan pembentukan karakter sejak usia dini. Pemahaman penerapan dan pembiasaan penggunaan tuturan yang sopan patut ditanamkan semenjak kanak-kanak. Usia Taman Kanak-Kanak yang dimaksudkan adalah anak usia 4 6 tahun yang bersekolah di Taman Kanak-Kanak. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pemenuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa guru. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan orientasi teoretis pragmatik. Data berupa interaksi antara guru dan siswa yang diperoleh di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita sehingga penelitian ini termasuk penelitian lapangan sebab peneliti perlu melakukan observasi partisipan untuk memperoleh data. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi mengklasifikasi membuat pengkodean dan mengevaluasi data. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian bahwa keempat prinsip kerjasama yaitu prinsip kualitas prinsip kuantitas prinsip relevansi dan prinsip cara dipenuhi dan dilanggar oleh guru. Pada pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa ditemukan empat faktor yang membuat guru melanggar prinsip kesantunan yaitu pelanggaran secara diam-diam pelanggaran akibat penutur tidak mau melaksanakan prinsip pelanggaran akibat benturan dan pelanggaran secara terang-terangan. Dalam berinteraksi dengan siswa guru harus menyesuaikan pada kondisi mitra tutur. Penggunaan bahasa Daerah khususnya bahasa Jawa juga ditemui dalam interaksi sehingga menimbulkan adanya campur kode dalam penggunaan bahasa. Guru juga selalu berusaha menanggapi setiap tuturan siswa sehingga pemenuhan prinsip relevansi banyak ditemui dalam interaksi. Dalam interaksi antara guru dan siswa juga banyak ditemui kekaburan makna dan topik tuturan. Hal ini dikarenakan penutur banyak menggunakan kata ini dan itu dalam mendeskripsikan topik yang dimaksud. Situasi tutur juga mempengaruhi topik pembicaraan. Banyak topik yang bergeser karena situasi tutur yang tidak kondusif.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PIN Indonesian Literature
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 10 Jan 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9942

Actions (login required)

View Item View Item