Prinsip kesantunan Leech dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck / Nafis Helmi Firdaus - Repositori Universitas Negeri Malang

Prinsip kesantunan Leech dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck / Nafis Helmi Firdaus

Firdaus, Nafis Helmi (2017) Prinsip kesantunan Leech dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck / Nafis Helmi Firdaus. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Firdaus Nafis Helmi. 2017. Prinsip Kesantunan Leech dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Skripsi. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing Drs. Dwi Saksomo M. Si. Kata Kunci pragmatik kesantunan bentuk prinsip kesantunan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Buya Hamka dan disutradarai oleh Sunil Soraya. Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini memiliki banyak nilai kehidupan terutama pada nilai kesantunan. Film ini memiliki latar tahun 90-an yang menggambarkan adat istiadat yang masih sangat kental. Dengan demikian penggunaan sopan santun dalam cerita sering dijumpai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk prinsip kesantunan yang meliputi maksim kearifan maksim kedermawanan maksim pujian maksim kerendahan hati maksim kesepakatan dan maksim simpati dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik. Sumber data yang digunakan adalah film Tenggelamnya Kapal Van Der wijck. Data dalam penelitian ini adalah tuturan yang mengandung prinsip kesantunan yang meliputi maksim kearifan maksim kedermawanan maksim pujian maksim kerendahan hati maksim kesepakatan dan maksim simpati. Instrumen kunci dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri karena peneliti merupakan alat pengumpul data dengan pedoman analisis. Analisis data dilakukan dengan mentranskip data mengidentifikasi dan menglasifikasi data pengodean data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. Pertama bentuk maksim kearifan yang berusaha memaksimalkan keuntungan orang lain dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der wijck ditemukan dua bentuk yakni bentuk tuturan imposif dan bentuk tuturan komisif. Bentuk tuturan imposif bertujuan untuk menyatakan perintah atau suruhan sedangkan bentuk tuturan komisif bertujuan untuk menyatakan janji atau penawaran. Bentuk maksim kearifan yang paling dominan adalah bentuk tuturan imposif. Hal tersebut karena beberapa tokoh yang melaksanakan maksim kearifan banyak menggunakan perintah atau suruhan dibandingkan dengan memberi janji atau penawaran. Pilihan kata yang santun yang paling dominan pada maksim ini adalah kata sapaan yakni nama diri dan kata yang tergolong istilah kekerabatan seperti encik engku atau abang. Kedua bentuk maksim kedermawanan yang berusaha memaksimalkan pengorbanan pada diri sendiri dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der wijck ditemukan dua bentuk yakni bentuk tuturan imposif dan bentuk tuturan komisif. Bentuk tuturan imposif bertujuan untuk menyatakan perintah atau suruhan sedangkan bentuk tuturan komisif bertujuan untuk menyatakan janji atau penawaran. Bentuk maksim kearifan yang paling banyak dilakukan adalah bentuk tuturan komisif. Hal tersebut karena tokoh-tokoh yang melaksanakan maksim kedermawanan banyak menggunakan janji dan penawaran dalam tuturannya dibandingkan dengan memberi perintah atau suruhan. Pilihan kata yang santun yang paling dominan pada maksim ini adalah kata sapaan yakni nama diri kata yang tergolong istilah kekerabatan dan gelar kepangkatan seperti dokter guru dan sebagainya. Ketiga bentuk maksim pujian yang berusaha memaksimalkan penghormatan atau penghargaan pada orang lain dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der wijck ditemukan dua bentuk yakni bentuk tuturan ekspresif dan asertif. Bentuk tuturan ekspresif bertujuan untuk menyatakan sikap psikologi pembicara terhadap suatu keadaan sedangkan bentuk tuturan asertif bertujuan untuk menyatakan kebenaran proposisi yang diungkapkan. Bentuk maksin pujian yang paling dominan adalah bentuk tuturan ekspresif. Hal tersebut dikarenakan beberapa tokoh dalam tuturannya banyak menggunakan pernyataan kegembiraam kesenangan kekaguman dan sebagainya. Pilihan kata yang santun yang paling dominan pada maksim ini adalah kata sapaan yakni nama diri dan kata yang tergolong istilah kekrabatan seperti encik engku atau abang. Keempat bentuk maksim kerendahan hati yang berusaha mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der wijck ditemukan dua bentuk yakni bentuk tuturan ekspresif dan asertif. Bentuk tuturan ekspresif bertujuan untuk menyatakan sikap psikologi pembicara terhadap suatu keadaan sedangkan bentuk tuturan asertif bertujuan untuk menyatakan kebenaran proposisi yang diungkapkan. Bentuk maksim kerendahan hati yang paling banyak dilakukan adalah bentuk tuturan asertif. Hal tersebut karena beberapa tokoh dalam tuturannya banyak ditemui tuturang tentang pernyataan suatu fakta penjelasam pendeskripsian dan sebagainya. Pilihan kata yang santun yang paling dominan pada maksim ini adalah kata sapaan yakni nama diri dan kata yang tergolong istilah kekrabatan seperti encik engku atau abang. Kelima bentuk maksim kesepakatan yang berusaha memaksimalkan kecocokan antarpenutur dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der wijck hanya memiliki satu bentuk yaitu bentuk tuturan asertif. Bentuk tuturan asertif bertujuan untuk menyatakan kebenaran proposisi yang diungkapkan. Pilihan kata yang santun yang paling dominan pada maksim ini adalah kata sapaan yakni nama diri dan kata yang tergolong istilah kekrabatan seperti encik engku atau abang. Keenam bentuk maksim simpati yang berusaha memaksimalkan rasa simpati antarpenutur dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der wijck hanya memiliki satu bentuk yaitu bentuk tuturan asertif. Bentuk tuturan asertif bertujuan untuk menyatakan kebenaran proposisi yang diungkapkan. Pilihan kata yang santun yang paling dominan pada maksim ini adalah kata sapaan yakni nama diri kata yang tergolong istilah kekerabatan dan gelar kepangkatan seperti dokter guru dan sebagainya. Berdasarkan simpulan di atas disarankan dua hal dalam penelitian ini. Bagi pendidik penelitian ini dapat digunakan sebagai refleksi bagi para pendidik untuk mengajarkan siswanya dalam berbahasa secara santun menambah pengetahuan bagi pendidik dan menjadi penunjang pengajwaran bahasa. Bagi peneliti selanjutnya penelitian prinsip kesantunan dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini dapat dijadikan sebagai inspirasi dan referensi penelitian mengenai prinsip kesantunan maupun bahan perbandingan untuk landasan kajian penelitian sejenis selanjutnya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PIN Indonesian Literature
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 30 Oct 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9937

Actions (login required)

View Item View Item