Efek latihan aerobik interval dan continuous dengan intensitas berbeda terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus diabetes induksi streptozotocin / Adriyanti Kartika Sari - Repositori Universitas Negeri Malang

Efek latihan aerobik interval dan continuous dengan intensitas berbeda terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus diabetes induksi streptozotocin / Adriyanti Kartika Sari

Sari, Adriyanti Kartika (2016) Efek latihan aerobik interval dan continuous dengan intensitas berbeda terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus diabetes induksi streptozotocin / Adriyanti Kartika Sari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Kartika Adriyanti Sari. 2016. Efek Latihan Aerobik Interval dan Continuous dengan Intensitas Berbeda Terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus Diabetes Induksi Streptozocin. Skripsi Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Sapto Adi M.Kes. (II) Dr. Saichudin M.Kes Kata kunci Diabetes Melitus Latihan aerobic Interval Continuous Kadar SGOT dan SGPT. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor dapat memicu pembentukan radikal bebas jika secara berlebihan menyebabkan stress oksidatif yang dapat merusak sel. Salah satunya kerusakan pada hati akan menunjukan aktivitas enzim saluler yang semakin meningkat SGOT dan SGPT. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek latihan interval dan continuous terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus diabetes melitus induksi streptozotocin. Penelitian ini adalah experimental labolatarium. Adapun rencana penelitian yang digunakan adalah penelitian random control group posttest-only design. Sampel dalam penelitian ini adalah tikus putih jenis rattus norvegicus strain wistar. Jumlah tikus yang digunakan sebagai sampel menggunakan subjek sesuai dengan kriteria WHO yang minimal menggunakan 5 ekor tikus pada setiap kelompok dan 5 ekor sebagai cadangan sehingga total 30 ekor tikus dengan masing-masing kelompok yaitu 10 ekor tikus. Pengambilan tikus diambil secara random dan pembagian tikus dilakukan secara matching dengan program latihan kelompok latihan aerobik interval (5%-15% total berat badan) sedangkan pada kelompok latihan aerobik moderat continuous 2%-5% total berat badan). Latihan dilakukan 3 kali seminggu selama 8 minggu waktu latihan dilakukan pada pukul 17.00 WIB. Pengukuran kadar SGOT dan SGPT dilakukan dengan menggunakan alat spektrowfotometer sedangkan analisis data menggunakan uji pos-hoc dengan taraf signifikan 0 05. Hasil analisis data antara latihan erobik interval dan continuous yaitu dengan nilai signifikan 945 yakni 0 569 0 005 berarti H 0 diterima dan H1 ditolak dengan demikian tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar SGOT pada kelompok interval continuous dan kontrol sedangkan pada kadar SGPT menunjukan bahwa Sig 945 yakni 0 00 0 05 H 0 ditolak dan H1 diterima dengan dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar SGPT nilai mean perlakuan juga lebih rendah dari pada kelompok kontrol. Dengan demikian disimpulkan bahwa latihan interval dan continuous pengaruh yang sama pada kadar SGOT dan SGPT tetapi kecenderungan lebih besar pada kelompok continuous yang disebebkan kelompok continuous menggunakan intensitas moderat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) > Departemen Ilmu Keolahragaan (IK) > S1 Ilmu Keolahragaan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Oct 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/99282

Actions (login required)

View Item View Item