Penatalaksanaan cereda sprain pada atlet bola basket Bimasakti Malang / Agis Wicaksono - Repositori Universitas Negeri Malang

Penatalaksanaan cereda sprain pada atlet bola basket Bimasakti Malang / Agis Wicaksono

Agis Wicaksono (2009) Penatalaksanaan cereda sprain pada atlet bola basket Bimasakti Malang / Agis Wicaksono. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Sprain merupakan cedera pada ligamentum. Dalam penanganannya membutuhkan beberapa tahap di antaranya pertolongan pertama cedera sprain pencegahan cedera sprain upaya pengobatan cedera sprain serta upaya pemulihan cedera sprain. Adapun tujuan penelitian ini antara lain (a). Mengetahui bagaimanakah upaya pencegahan cedera yang dilakukan klub bola basket Bimasakti Malang. (b). Mengetahui bagaimana usaha pertolongan pertama cedera sprain yang dilakukan oleh klub bola basket Bimasakti Malang. (c). Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk pengobatan pada penderita cedera sprain pada klub bola basket Bimasakti Malang dan (d). Mengetahui langkah-langkah yang dilakukan sebagai upaya untuk memulihkan cedera sprain pada klub bola basket Bimasakti Malang. Penelitian ini dilaksanakan di GOR Bimasakti Malang bulan Mei-Juli 2007. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kuantitatif yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan temuan-temuan yang ada di lapangan dengan menggunakan rumus persentase sebagai alat untuk menganalisis data atau hasil penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah pemain pelatih dan masseur Bimasakti Malang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (a). Dalam upaya pencegahan cedera dan cedera sprain pada atlet bola basket Bimasakti Malang diperoleh hasil 86 88% menyatakan melakukan stretching dan pemanasan. Dan sebanyak 71 95% responden yang menyatakan melakukan latihan penguatan (strengthening). (b). Dalam usaha pertolongan pertama cedera sprain sebanyak 75 63% responden menyatakan selalu/sering menggunakan prinsip RICE. Namun sebanyak 45% responden masih menyatakan diberikan masase dan obat pemanas sebagai usaha pertolongan pertama. (c). Dalam upaya pengobatan/kuratif cedera sprain sebanyak 70 21% responden menyatakan selalu/sering melakukan terapi pengobatan cedera sprain. Dan sebanyak 49 59% responden menyatakan diberikan masase dan obat pemanas sebagai upaya pengobatan/kuratif cedera sprain. (d). Dalam upaya pemulihan/rehabilitasi cedera sprain sebanyak 64 59% responden menyatakan diberikan terapi pemulihan cedera sprain dan untuk pemberian masase dan obat pemanas sebagai upaya pemulihan/rehabilitasi cedera sprain sebanyak 46 46% responden yang memberikan pernyataan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut (a) Bagi pelatih Bimasakti Malang upaya untuk memberikan terapi pengobatan cedera sprain dan memberikan masase dan obat pemanas dalam upaya pengobatan cedera sprain telah dilakukan namun untuk frekuensi pemberian masase hendaknya lebih diperbanyak yaitu dengan melibatkan langsung tenaga masseur. (b) Bagi pelatih Bimasakti Malang untuk pemberian terapi pemulihan cedera sprain dan memberikan masase dan obat pemanas dalam upaya pengobatan cedera sprain telah dilakukan namun masih perlu ditingkatkan. (c) Untuk mencegah lebih parahnya cedera dan cedera sprain yang atlet alami sebaiknya klub Bimasakti Malang memiliki tenaga ahli di bidang medis dan masseur yang memang khusus bertugas menangani masalah cedera khususnya cedera sprain pada pemain Bimasakti Malang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) > Departemen Ilmu Keolahragaan (IK) > S1 Ilmu Keolahragaan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 20 Jan 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/99074

Actions (login required)

View Item View Item