Relasi struktural-semiotik dalam kumpulan puisi Telepon Genggam karya Joko Pinurbo / Teguh Susanto - Repositori Universitas Negeri Malang

Relasi struktural-semiotik dalam kumpulan puisi Telepon Genggam karya Joko Pinurbo / Teguh Susanto

Susanto, Teguh (2010) Relasi struktural-semiotik dalam kumpulan puisi Telepon Genggam karya Joko Pinurbo / Teguh Susanto. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Susanto Teguh. 2010. Relasi Struktural-Semiotik dalam Kumpulan Puisi Telepon Genggam Karya Joko Pinurbo. Jurusan Sastra Indonesia Fakutas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing Prof. Dr. Soedjijono M. Hum. Kata Kunci relasi struktural semiotik puisi Analisis struktural adalah sebuah kajian tentang struktur karya sastra yang mengkaji setiap unsur karya sastra. Peneliti harus melakukan analisis struktural dalam mengkaji karya sastra meskipun ia menggunakan pendekatan yang lain. Analisis struktural merupakan tolok ukur dalam pengkajian karya sastra. Analisis semiotik adalah sebuah kajian dalam karya sastra yang mengakaji tentang unsur-unsur tanda dalam karya sastra tersebut. Analisis semiotik memandang bahwa sebuah karya sastra adalah kumpulan tanda-tanda yang dapat dinterpretasikan sesuai dengan konteksnya. Relasi struktural-semiotik adalah sebuah kajian tentang hubungan antar unsur yang ada dalam analisis struktural dan semiotik. Struktur-struktur tersebut akan memiliki makna apabila dikaitkan satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relasi struktural dan semiotik dalam kumpulan puisi Telepon Genggam karya Joko Pinurbo yang meliputi deskripsi (1) penggunaan pola rima (pola rima aliterasi dan pola rima asonansi) (2) penggunaan kata (denotatif dan konotatif) (3) penggunaan citraan (visual auditif kinaesthetik dan taktil) (4) penggunaan majas (personifikasi metafora dan hiperbola) (5) penggunaan ikon (6) penggunaan indeks (7) penggunaan simbol dan (8) relasi ikon indeks dan simbol ikon. Penelitian ini termasuk kualitatif karena menghasilkan data deskripsi tentang kata-kata tertulis. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah struktural dan semiotik. Data dalam penelitian ini adalah berupa paparan narasi monolog dan dialog dalam kumpulan puisi Telepon Genggam karya Joko Pinurbo. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini berupa kumpulan puisi Telepon Genggam karya Joko Pinurbo setebal 77 halaman. Kumpulan puisi ini diterbitkan oleh penerbit buku Kompas Jakarta Mei 2003 dengan penata teks Irwan Suhada desain sampul dan ilustrasi oleh Rully Susanto. Dalam peneilitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen utama atau human instrument. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tekstual yaitu dengan menganalisis atau menelaah tuturan bahasa yang berupa dialog monolog dan narasi dalam kumpulan puisi Telepon Genggam karya Joko Pinurbo yang mengandung relasi struktural-semiotik dengan prosedur (1) membaca secara intensif karya sastra yang dikaji (2) mengidentifikasi menandai dan memberi kode kata frase atau larik-larik yang mengindikasikan muatan unsur puisi (3) menghubung-hubungkan unsur yang sudah teridentifikasi untuk menemukan hubungan antarunsur (4) mengklasifikasi data berupa dialog monolog maupun narasi berdasarkan indikator yang ditemukan. Deskripsi yang diperoleh dari hasil analisis adalah (1) penggunaan pola rima yang berupa pola rima asonansi dan pola rima aliterasi digunakan untuk membangun makna puisi yang meliputi (a) pemakaian pola rima asonansi dan aliterasi kurang merata pada setiap larik maupun setiap puisi (b) sebagaian besar pemakaian pola rima asonansi dan aliterasi hanya pada beberapa larik saja tidak konsisten sehingga tidak menciptakan mekanisme permainan bunyi ritmik yang indah (c) pemakaian pola rima asonansi yang padu dan indah hanya ditemukan pada beberapa puisi saja (d) pada satu sisi penulis kurang memerhatikan pemakaian pola rima asonansi dan aliterasi dan (e) pemakaian pola rima aliterasi cenderung lebih banyak daripada pola rima asonansi (2) penggunaan kata bermakna denotatif dan konotatif untuk merealisasikan makna melalui tanda yang meliputi (a) kata bermakna denotatif berfungsi untuk merealisasikan sebuah indeks yang terdapat didalamanya (b) menentukan makna puisi yang tersembunyi dalam ikon dan simbol (c) intensitas pemakaian kata denotatif dalam fungsinya sebagai keterangan atas ikon dan simbol sangat banyak (d) kata bermakna konotatif tidak berfungsi menerangkan ikon dan simbol (perumpamaan) melainkan sebagai unsur pembentuk ikon dan simbol itu sendiri (e) kata bermakna konotatif selalu merujuk pada pembentukan makna yang dihubungkan dengan kondisi maupun konvensi yang ada pada konteks kumpulan puisi Telepon Genggam dan (f) kata konotatif memiliki hubungan yang sangat erat dalam pembentukan makna dengan citaraan taktil dan majas metafora (3) penggunaan citraan visual auditif gerak dan taktil untuk membangkitkan imaji pembaca yang meliputi (a) beberapa citraan yang memiliki keasamaan fungsi dalam membangun makna yakni citraan visual auditif dan gerak (b) citraan visual auditif dan gerak memberikan sebuah deskripsi atau penggambaran dengan hal-hal yang bersifat nyata atau konkret (c) citraan taktil berfungsi untuk membangkitkan imajinasi pembaca melalui sebuah metafora yang bisa dirasakan dengan perasaan (d) penggambaran dalam citraan taktil berupa hal-hal yang bersifat abstrak atau semu (e) dalam kaitannya dengan semiotik citraan visual auditif dan gerak berperan dalam mewujudkan indeks (f) dalam kaitannya dengan semiotik citraan taktil berperan dalam pembentukan metafora atau perumpamaan yang bertujuan untuk mewujudkan ikon dan simbol (4) penggunaan majas personifikasi metafora dan hiperbola digunakan untuk melukiskan ekspresi yang meliputi (a) majas personifikasi berfungsi untuk menghidupkan alur cerita dengan benda berwujud nyata atau konkret yang dipersamakan dengan manusia (b) dalam kaitannya dengan analisis semiotik majas personifikasi berfungsi sebagai unsur-unsur pembentuk indeks yang menerangkan sebuah perumpamaan/simbol (c) majas metafora merupakan unsur utama dalam membuat perumpamaan berupa simbol indeks dan ikon (d) dalam fungsinya sebagai indeks majas metafora hanya menggambarkan perumpamaan dalam konteks kecil/lokal yang menerangkan simbol (e) dalam fungsinya sebagai ikon frekuensi kemunculan majas metafora sangat sedikit karena sifat ikon sebagai wadah utama dalam ilmu semiotika (f) majas hiperbola sebagai sarana untuk memperdalam kesan yang dialami tokoh utama (g) kaitannya dengan semiotik majas hiperbola berfungsi untuk melukiskan sebuah indeks yang menerangkan hal utama (simbol) (5) penggunaan ikon untuk menggambarkan suasana secara umum yang meliputi (a) ikon sebagai hal besar sebagai wadah utama dalam sistem ketandaan yang mengawali sebuah perumpamaan (b) tidak semua puisi dalam kumpulan puisi Telepon Genggam memiliki ikon yang berada pada masing-masing teks puisi ikon dalam puisi y dapat ditemukan pada puisi x (d) mayoritas ikon yang ditemukan adalah ikon diagramatik karena perwujudan ikon tersebut selalu berkaitan dengan puisi yang lain (e) ikon metafora selalu merujuk kepada kata konotatif citraan taktil dan majas metafora sehingga menimbulkan ketaksaan pemahaman di benak penafsir dengan pemahaman simbol (f) ikon topologis merupakan representasi dari bentuk perumpamaan untuk menggambarkan sesuatu hal dengan benda/hal lain namun memiliki kesamaan maksud (6) penggunaan indeks untuk merepresentasikan penggambaran sesuatu melalui tanda yang meliputi (a) indeks merepresentasikan hubungan sebab akibat yang diwujudkan dengan berbagai macam kondisi yang dikemas rapi dengan unsur-unsur struktural diantaranya pola rima (asonansi dan aliterasi) kata denotatif citraan (visual auditif dan gerak) dan majas (personifikasi dan hiperbola) (b) perwujudan indeks selalu dimaksudkan untuk memberikan jabaran keterangan tentang sebuah konsep (ikon dan simbol) (c) pemakaian indeks tidak hanya terdapat pada puisi yang memiliki ikon dan simbol saja melainkan tercermin pada beberapa puisi bahkan semua puisi dalam kumpulan puisi ini (7) penggunaan simbol untuk menyimpulkan penggambaran melalui tanda yang meliputi (a) simbol merupakan representasi dari penggambaran secara ketandaan (b) perwujudan simbol dikemas rapi dalam beberapa aspek struktural diantaranya kata konotatif citraan taktil dan majas metafora (c) aspek utama simbol adalah bentukan kata baru/lama berupa kata bermakana konotatif (d) unsur-unsur pembentuk simbol membentuk sebuah mekanisme hubungan kausal sehingga menciptakan hubungan yang masuk akal dan (8) relasi ikon indeks dan simbol yang meliputi (a) Ikon indeks dan simbol mengandung sebuah hubungan sebab akibat yang saling melengkapi (b) Ikon merupakan hal besar yang mewadahi indeks dan simbol (c) Indeks merupakan hal yang merepresntasikan ikon dan simbol dapat dikatakan sebagai akibat yang ditimbulkan oleh ikon dan simbol (d) simbol adalah perwujudan dari sebuah perumpamaan yang digambarkan ikon dan indeks namun terikat pada konvensi-konvensi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PIN Indonesian Literature
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 12 Jul 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9899

Actions (login required)

View Item View Item