Refleksi dunia kebatinan Jawa dalam novel bilangan FU karya ayu utami (Sebuah kajian sosiologi sastra) / Tsabit Nur Pramita - Repositori Universitas Negeri Malang

Refleksi dunia kebatinan Jawa dalam novel bilangan FU karya ayu utami (Sebuah kajian sosiologi sastra) / Tsabit Nur Pramita

Pramita, Tsabit Nur (2010) Refleksi dunia kebatinan Jawa dalam novel bilangan FU karya ayu utami (Sebuah kajian sosiologi sastra) / Tsabit Nur Pramita. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Pramita Tsabit Nur. 2009. Refleksi Dunia Kebatinan Jawa dalam Novel Bilangan Fu Karya Ayu Utami (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra). Skripsi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang. Pembimbing Prof. Dr.Soedjijono M.Hum Kata Kunci Kebatinan Refleksi Novel Sosiologi Novel merupakan salah satu bentuk sastra yang berbentuk prosa. Kejadian yang terdapat dalam novel merupakan khayalan atau rekaan yang diceritakan oleh pengarang. Novel memiliki unsur-unsur pembagian cerita. Unsur tersebut berupa unsur intrinsik dan ekstrinsik. Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan dunia imajinatif yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti peristiwa plot tokoh (dan penokohan) latar sudut pandang dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja bersifat imajinatif. Karya sastra merupakan cerminan dari masyarakat. Cerminan atau refleksi dari sebuah kehidupan sosial masyarakat dapat terekam dalam sebuah karya fiksi yang menarik . Sosiologi sastra merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yang berbeda yaitu sosiologi dan sastra. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa sosiologi melakukan analisis alamiah yang obyektif sedangkan Sastra mencoba memahami setiap kehidupan sosial dari relung perasaan yang terdalam. Yang satu beranjak dari hasil pemikiran sedangkan yang satu lagi beranjak dari hasil pergulatan perasaan yang merupakan dua kutub yang berbeda. Seandainya ada dua orang melakukan penelitian sosiologi dengan obyek yang sama hasil penelitian itu besar kemungkinan mendapatkan hasil yang sama. Sedangkan seandainya ada dua orang penulis novel membuat sebuah cerita dengan setting tempat dan obyek masyarakat yang sama hasil yang didapatkan cenderung berbeda sebab cara-cara manusia menghayati masyarakat dengan perasaannya berbeda-beda menurut pandangan orang-seorang. Penelitian ini secara umum bertujuan memperoleh deskripsi tentang dunia kebatinan jawa dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami. Adapun tujuan khusus penelitian ini yakni mendeskripsikan (1) kebatinan jawa dari unsur ajaran agama (2) kebatinan jawa dari unsur animisme-dinamisme dan (3) kebatinan jawa dari unsur falsafah hidup yang terkandung dalam novel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan Sosiologi Sastra. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks novel Bilangan Fu karya Ayu Utami. Data berupa unit-unit teks yang berisi deskripsi kebatinan jawa dalam paparan bahasa berbentuk monolog dialog dan narasi. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca sumber data dan peneliti berperan sebagai instrument (human instrument). Peneliti melakukan identifikasi klasifikasi dan kodifikasi data berdasarkan permasalahan yang dikaji. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi atau studi kepustakaan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan menyeleksi mengklasifikasi menafsirkan dan memaknai data kemudian mengambil kesimpulan. i Berdasarkan hasil analisis data diperoleh beberapa kesimpulan Pertama kebatinan jawa dari unsur ajaran agama dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami memiliki empat tahapan mistik yang diyakini oleh masyarakat Jawa salah satunya masyarakat desa Watugunung. Empat tahapan mistik tersebut antara lain syariat tarekat hakikat dan makrifat. Keempat tahapan mistik tersebut dimunculkan dalam ritul-ritul mistik yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel tesebut. Selain dapat dilihat dari sikap tokoh hal tersebut juga terdapat dalam alur setting dan unsur-unsur cerita yang lain. Kedua kebatinan jawa dari unsur animisme-dinamisme yaitu pelaksanaan ritual slametan sebagai ritual pokok yang selalu ada dalam setiap peristiwa yang dialami oleh orang jawa Slametan dilakukan sebagai wujud rasa hormat dan menghargai makhluk lain yang hidup di jagad raya Ritual ini telah menjadi tradisi yang mutlak dilakukan oleh masyarakat Jawa termasuk warga desa Watugunung. Bentuk kedua adalah kepercayaan terhadap adanya makhluk halus dan arwah nenek moyang. Masyarakat desa watugunung sangat percaya bahwa arwah-arwah nenek moyang yang pernah menjadi tetua di desa tersebut masih tinggal di tempat-tempat tertentu di desa tersebut. Untuk itu mereka selalu menghormati dengan tidak mengusik tempat tinggal roh-roh halus tersebut. Jika manusia tidak mengusik kehidupan makhluk-makhluk halus tersebut maka roh-roh tersebut tidak akan mengusik kehidupan manusia. Ketiga kebatinan jawa dari unsur Falsafah Hidup terdiri dari empat aspek yaitu pasemon atau ungkapan petungan jawa wayang sebagai lambang simbolisme kehidupan dan pemahaman Mamayu Hayuning Bawana. Ketiga aspek-aspek dalam Falsafah Hidup yang terdapat dalam novel Bilangan Fu tersebut diwujudkan pada sikap saling menghormati sesama makhluk Tuhan baik sesama manusia maupun makhluk halus. Sikap hormat terhadap makhluk halus dilakukan dalam bentuk tidak mengusik tempat tinggal mereka yaitu pohonpohon yang dianggap keramat. Dengan demikian akan terwujud keseimbangan kosmos.Saran-saran yang dapat disimpulkan berdasarkan kesimpulan tersebut yakni (1) peneliti berikutnya yang melakukan penelitian yang sejenis diharapkan dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi penelitian dan disertai pengembangan masalah dari sudut pandang yang berbeda (2) bagi pemerhati Sastra penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang dunia kebatinan yang desawa ini semakin jarang menyentuh kesusastraan Indonesia dan (3) bagi pendidik penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan apresiasi Sastra pada siswa-siswi dalam mengkaji karya Sastra.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PIN Indonesian Literature
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 25 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9896

Actions (login required)

View Item View Item