Gaya bahasa "Geguritan" dalam majalah "Penyebar Semangat" edisi Januari 2009 / Maria Ulfa - Repositori Universitas Negeri Malang

Gaya bahasa "Geguritan" dalam majalah "Penyebar Semangat" edisi Januari 2009 / Maria Ulfa

Ulfa, Maria (2010) Gaya bahasa "Geguritan" dalam majalah "Penyebar Semangat" edisi Januari 2009 / Maria Ulfa. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Ulfa Maria. 2009. Gaya Bahasa Geguritan dalam Majalah Penyebar Semangat Edisi Januari 2009. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing Drs. Sunoto M.Pd. Kata-kata kunci Gaya bahasa geguritan Gaya bahasa merupakan style yang diciptakan untuk mencapai efek keindahan tertentu pada karya sastra. Gaya bahasa pada geguritan mengandung makna yang sangat dalam. Hal ini bisa dirasakan melalui surasaning tembung yang ada pada geguritan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis gaya bahasa yang digunakan dalam geguritan di majalah Penyebar Semangat edisi Januari 2009 dan mendeskripsikan makna konotasi gaya bahasa yang digunakan sesuai dengan interpretasi peneliti. Latar belakang dilakukannya penelitian ini karena di dalam geguritan di majalah Penyebar Semangat terdapat banyak gaya bahasa kias. Gaya bahasa yang dideskripsikan adalah (1) gaya bahasa perbandingan (2) gaya bahasa pertentangan (3) gaya bahasa pertautan dan (4) gaya bahasa perulangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data penelitian ini berupa teks paparan bahasa Jawa dalam geguritan di majalah Penyebar Semangat edisi Januari 2009. Data ini dijaring dari 16 puisi yang diambil dari lima majalah Penyebar Semangat edisi Januari 2009. Dari 16 puisi itu ditemukan 9 puisi yang kaya akan gaya bahasa dan syarat makna. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai instrumen kunci dengan teknik dokumentasi dan dibantu tabel pengumpul data. Analisis data dilakukan dengan pendekatan stilistika. Cara kerja dalam analisis ini yang pertama dilakukan adalah menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia larik atau bait puisi berbahasa Jawa (geguritan) yang akan dianalisis. Ini dilakukan untuk memudahkan pembaca yang kurang menguasai bahasa Jawa. Analisis data tetap merujuk pada puisi yang menggunakan bahasa asli (berbahasa Jawa) bukan hasil terjemahannya. Setelah diketahui jenis gaya bahasa yang digunakan data dikaji makna konotasinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam geguritan di majalah Penyebar Semangat edisi Januari 2009 ditemukan pemakaian 11 gaya bahasa yaitu (i) gaya bahasa perumpamaan (ii) gaya bahasa metafora (iii) gaya bahasa personifikasi (iv) gaya bahasa hiperbola (v) gaya bahasa paradoks (vi) gaya bahasa inversi (vii) gaya bahasa metonimia (viii) gaya bahasa sinekdoke dan (ix) gaya bahasa erotesis (x) gaya bahasa aliterasi dan (xi) gaya bahasa anafora. Gaya bahasa ini digunakan pengarang untuk menimbulkan efek keindahan tertentu. Makna konotatif yang terkandung di dalamnya beragam. Peneliti memaknai setiap gaya bahasa berdasarkan interpretasi peneliti sendiri. Berkaitan dengan hasil penelitian ini disajikan saran berikut. Kepada peneliti bahasa disarankan untuk mengadakan penelitian terhadap sastra Jawa selain yang ada di majalah Penyebar Semangat. Penelitian selanjutnya hendaknya lebih diperluas lagi kajiannya mengingat penelitian terhadap sastra Jawa ini masih jarang dilakukan. Kepada guru dan pembelajar bahasa Indonesia disarankan agar menggunakan temuan penelitian ini sebagai salah satu materi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD dan SLTP. Hal ini diajukan dalam rangka mengembangkan kreatifitas siswa di bidang sastra terutama sastra Jawa. Kepada pembaca dan masyarakat umum disarankan agar lebih mencintai budaya Jawa daripada budaya asing. Budaya Jawa termasuk bahasanya merupakan akar dari budaya nasional yang harus dijaga kelestariannya sehingga diperlukan partisipasi pembaca untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berbahasa Jawa dengan baik dan benar. Kemudian yang terakhir saran disampaikan kepada pengarang puisi berbahasa Jawa agar selalu menggunakan gaya bahasa kias yang meliputi gaya bahasa perbandingan gaya bahasa pertentangan gaya bahasa pertautan dan gaya bahasa perulangan di dalam karyanya untuk menimbulkan efek keindahan terhadap karya sastra yang dihasilkan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PIN Indonesian Literature
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 03 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9891

Actions (login required)

View Item View Item