Tindak tutur direktif anak usia Taman Kanak-Kanak / Silmi Melati - Repositori Universitas Negeri Malang

Tindak tutur direktif anak usia Taman Kanak-Kanak / Silmi Melati

Melati, Silmi (2014) Tindak tutur direktif anak usia Taman Kanak-Kanak / Silmi Melati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Melati Silmi. 2014. Tindak Tutur Direktif Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Anang Santoso M.Pd (II) Musthofa Kamal S.Pd M.Sn. Kata Kunci turuan anak direktif bentuk fungsi strategi kesopanan Tuturan direktif merupakan tuturan yang memiliki daya untuk membuat mitra tutur melakukan suatu tindakan. Tuturan direktif anak usia Taman Kanak-Kanak menjadi menarik sebab selain melihat perkembangan bahasa anak dapat pula diamati bagaimana cara anak menyampaikan tuturan direktif secara sopan. Hal ini berkaitan dengan nilai kesopanan yang menjadi budaya bangsa Indonesia. Pemahaman penerapan dan pembiasaan penggunaan tuturan yang sopan patut ditanamkan semenjak kanak-kanak. Usia Taman Kanak-Kanak yang dimaksudkan adalah anak usia 4 6 tahun yang bersekolah di Taman Kanak-Kanak. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tuturan direktif serta mendeskripsikan strategi kesopanan yang digunakan anak. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan orientasi teoretis pragmatik. Data berupa tuturan direktif anak yang diperoleh dari tuturan anak di Taman Kanak-Kanak Asy-Syahriyah sehingga penelitian ini termasuk penelitian lapangan sebab peneliti perlu melakukan observasi partisipan untuk memperoleh data. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi mengklasifikasi membuat pengkodean dan mengevaluasi data. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian bahwa keenam bentuk tuturan direktif yaitu permintaan pertanyaan perintah larangan pemberian izin dan pemberian saran digunakan oleh anak. Namun tidak semua fungsi tampak pada tuturan anak. Selain fungsi yang telah diklasifikasikan pada bagian landasan teori ditemukan tiga fungsi lain dalam tuturan anak yaitu fungsi menawarkan mengisyaratkan dan mengancam. Pola tuturan anak juga lebih sederhana dibandingkan dengan tuturan orang dewasa. Anak menggunakan kalimat sederhana dengan pilihan diksi umum dan menggunakan campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa. Selain itu anak sudah dapat membedakan mitra tuturnya gaya bicara anak ketika berbicara dengan guru lebih lembut dibandingkan dengan ketika anak berbicara dengan teman sebaya. Selain itu anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Tuturan direktif anak ada yang mengancam wajah positif dan ada yang mengancam wajah negatif mitra tuturnya. Tuturan yang paling banyak digunakan adalah tuturan langsung tanpa adanya upaya untuk menyelamatkan wajah mitra tutur. Namun ditemukan pula strategi-strategi kesopanan baik positif maupun negatif yang digunakan anak untuk memperhalus tuturannya. Hal ini menunjukkan anak usia Taman Kanak-Kanak sudah mulai memahami cara menjaga perasaan orang lain dengan cara tidak selalu menyampaikan tuturannya secara langsung. Meskipun penggunaan tuturan langsung lebih banyak dibandingkan dengan tuturan berstrategi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PIN Indonesian Literature
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 14 Aug 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9811

Actions (login required)

View Item View Item