Bahasa humor pertunjukan: kajian prinsip kerja sama terhadap pertunjukan "Stand Up Comedy Show" di Metro TV / Desy Winda Wati - Repositori Universitas Negeri Malang

Bahasa humor pertunjukan: kajian prinsip kerja sama terhadap pertunjukan "Stand Up Comedy Show" di Metro TV / Desy Winda Wati

Wati, Desy Winda (2013) Bahasa humor pertunjukan: kajian prinsip kerja sama terhadap pertunjukan "Stand Up Comedy Show" di Metro TV / Desy Winda Wati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Wati Desy Winda. 2013. Bahasa Humor Pertunjukan Kajian Prinsip Kerja Sama terhadap Pertunjukan Stand Up Comedy Show di Metro TV. Skripsi. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing Prof. Dr. Anang Santoso M.Pd dan Musthofa Kamal S.Pd. M.Sn. Kata kunci humor pendayagunaan prinsip kerja sama Stand Up Comedy Show Metro TV Prinsip kerja sama merupakan salah satu aspek ilmu pragmatik. Prinsip kerja sama merupakan seperangkat asumsi yang mengatur kegiatan percakapan sebagai suatu tindakan berbahasa. Prinsip kerja sama terdiri atas empat maksim yaitu maksim kuantitas kualitas hubungan dan cara. Maksim kuantitas berkaitan dengan jumlah informasi yang diberikan. Maksim kualitas berkaitan dengan kebenaran informasi yang diberikan. Maksim hubungan berkaitan dengan relevansi informasi yang diberikan. Maksim cara berkaitan dengan penuturan atau cara comic menyampaikan informasi. Selain itu penelitian ini juga membahas mengenai implikatur percakapan. Implikatur adalah proposisi yang dipahami di luar yang disampaikan tuturan atau wacana. Dalam penelitian ini implikatur berfungsi untuk memberikan penjelasan fungsional yang bermakna atas fakta-fakta kebahasaan yang tidak terjangkau oleh teori linguistik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk pendayagunaan maksim kuantitas (2) bentuk pendayagunaan maksim kualitas (3) bentuk pendayagunaan maksim cara (4) bentuk pendayagunaan maksim hubungan dan (5) implikatur tuturan humor yang mendayagunakan prinsip kerja sama dalam pertunjukan Stand Up Comedy Show Metro TV. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan humor pertunjukan Stand Up Comedy Show Metro TV bulan Juli dan Agustus. Sumber data penelitian adalah video pertunjukan Stand Up Comedy Show Metro TV bulan Juli dan Agustus. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi karena subyek penelitian adalah tayangan di televisi yang tidak dapat diulang. Setelah mengunduh dokumen berupa video di situs YouTube dan Metro TV.com peneliti melakukan transkripsi. Langkah selanjutnya hasil transkripsi dipastikan sama dengan tuturan dalam video tersebut secara berulang-ulang kemudian menandai humor yang mendayagunakan prinsip kerja sama dan mengidentifikasi implikaturnya. Langkah terakhir yaitu mendaftar data yang diperoleh dan mengklasifikasikannya sesuai maksim. Sementara itu tahap analisis data terdiri atas tiga langkah. Pertama menandai bentuk pendayagunaan yang sama pada tiap maksim kemudian dikelompokkan. Pada saat pengelompokan peneliti juga mencatat identifikasi implikaturnya. Kedua mengambil sampel dari masing-masing bentuk pada tiap maksim prinsip kerja sama. Sampel diambil berdasarkan kesamaan bentuk pendayagunaan dan implikatur. Ketiga menerapkan pendekatan pada data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua bentuk pendayagunaan prinsip kerja sama ditemukan dalam humor pertunjukan Stand Up Comedy Show Metro TV. Pendayagunaan maksim kuantitas pada humor Stand Up Comedy Show Metro TV bulan Juli dan Agustus 2012 terbagi atas lima jenis yaitu selipan penjelasan pada pernyataan yang telah jelas dan tidak menimbulkan pertanyaan tidak memenuhi informasi yang diminta melebihi informasi yang diminta serta kombinasi penjelasan pada pernyataan yang telah jelas dan tidak menimbulkan pertanyaan yang bertolak belakang. Bentuk pendayagunaan maksim kuantitas mengalami perluasan. Pendayagunaan maksim kualitas pada humor pertunjukan Stand Up Comedy Show Metro TV terbagi atas sembilan jenis yaitu pelesetan pemahaman yang salah dianggap salah oleh comic generalisasi yang salah tidak masuk akal tidak didukung bukti-bukti hal yang belum tentu benar pemikiran yang menyimpang atau tidak lazim dan kombinasi tidak masuk akal dan dianggap salah oleh comic. Bentuk pendayagunaan maksim kualitas juga mengalami perluasan. Penuturan yang tidak jelas kabur dan tidak langsung merupakan jenis-jenis pendayagunaan maksim cara yang ditemukan. Penuturan yang tidak langsung dilakukan dengan singkatan maupun kalimat berjeda. Pada pendayagunaan maksim cara bentuk tersebut mengalami penggabungan atau penyempitan. Pendayagunaan yang terakhir yaitu maksim hubungan. Terdapat lima jenis pendayagunaan yaitu pendayagunaan yang disebabkan oleh selipan ketidaksinambungan dengan pernyataan/informasi sebelumnya dalam satu topik pembicaraan ketidaksinambungan karena pemanfaatan ambiguitas ketidaksinambungan karena tuturan yang kurang lengkap dan penggunaan kata yang kurang tepat. Semua pendayagunaan maksim berkemungkinan menimbulkan tawa. Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan pendayagunaan tersebut tidak menimbulkan tawa. Pada maksim kuantitas pendayagunaan tidak menimbulkan tawa karena informasi telah dipenuhi secara implisit. Pada maksim kualitas pendayagunaan tidak menimbulkan tawa karena mengandung sebagian fakta dan digunakan untuk mengawali dan membangun humor lain. Pada maksim cara pendayagunaan tidak menimbulkan tawa karena adanya unsur ketidaksengajaan. Pada maksim hubungan pendayagunaan tidak menimbulkan tawa karena ketidaksinambungan tersebut tidak terlalu kontradiktif. Dari hasil penelitian ini pertama disarankan kepada peneliti lanjutan untuk menggunakan sumber data penelitian pertunjukan stand up comedy yang terbaru sehingga dapat membandingkan dengan hasil penelitian ini yang termasuk masa awal perkembangannya di Indonesia. Selain itu disarankan pula untuk mengaji dengan aspek lain dalam penelitian Pragmatik misalnya parameter pragmatik. Peneliti lanjutan dapat pula menggunakan pendekatan Semantik untuk penelitiannya. Kedua disarankan bagi comic atau calon comic untuk dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai contoh dalam penulisan materi dan rujukan dalam menciptakan variasi pola-pola humor yang lainnya dari pendayagunaan prinsip kerja sama.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PIN Indonesian Literature
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 08 Nov 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9804

Actions (login required)

View Item View Item