Saida, Akmaliatus (2012) Gaya bahasa dalam cerita Madre karya Dewi Lestari / Akmaliatus Saida. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata Kunci Gaya bahasa kiasan retoris. Karya sastra diciptakan untuk memberikan keindahan bagi pembaca. Salah satu keindahan tersebut adalah gaya bahasa. Gaya bahasa merupakan salah-satu alat bagi penulis untuk menyalurkan segenap pikiran dan perasaannya ke dalam karyanya. Dengan keindahan karya sastra dapat memberikan kesan tersendiri dalam diri pembaca. Unsur keindahan sulit dipisahkan dengan karya sastra. Penyataan ini berdasar pada fungsi karya sastra yang indah namun bermanfaat. Karena itu dalam penelitian ini peneliti membahas gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna pada cerita Madre karya Dewi Lestari. Rumusan masalah penelitian ini adalah 1) bagaimanakah penggunaan gaya bahasa retoris dalam cerita Madre 2) bagaimanakah penggunaan gaya bahasa kiasan dalam cerita Madre dan 3) bagaimanakah fungsi gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan dalam cerita Madre karya Dewi Lestari. Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika. Melalui pendekatan stilistika terungkap bahwa gaya bahasa yang digunakan Dewi Lestari dalam cerita Madre dapat mewakili pikiran dan perasaan penulis. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Akan tetapi digunakan juga pengumpulan dan pengolahan data berupa tabel data. Pengecekan keabsahan data digunakan triangulasi. Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1) penggunaan gaya bahasa retoris dalam cerita Madre. Gaya bahasa tersebut yaitu gaya bahasa aliterasi asonansi anastrof apofasis asindenton polisindenton kiasmus elipsis eufimismus litotes hysteron proteron pleonasme perifrasis erotesis silepsis koreksio paradoks dan oksimoron. 2) hasil penggunaan gaya bahasa kiasan dalam cerita Madre antara lain gaya bahasa simile metafora personifikasi alusi epitet sinekdoke metonimia antonomasia hipalase ironi sinisme dan sarkasme satire inuendo dan antifrasis. 3) kedua gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna di atas terdapat empat fungsi yang melandasi penulis dalam penggunaan gaya bahasa yang digunakan dalam karyanya. Di antara keempat fungsi tersebut yaitu memaparkan gagasan dan menggambarkan suasana secara lebih hidup dan menarik untuk menekankan ataupun menyanggahkan suatu gagasan dan untuk menyampaikan gagasan secara tidak langsung. Selain keempat fungsi di atas gaya bahasa yang terdapat dalam sumber data menggambarkan sosok penulis yang cerdas membangun ceritanya dengan berbagai konflik yang diciptakan. Kesederhanaan pilihan kata yang digunakan membuat pembaca ingin memahami secara mendalam setiap kata yang bermakna. Serta wawasan luas penulis yang secara jelas menggambarkan suasana pabrik roti yang mati suri dijadikannya sebagai cerita yang menarik.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan muncul empat saran yang ingin disampaikan peneliti di antaranya yaitu saran kepada para peneliti bahasa agar dapat dilakukan penelitian sejenis lebih mendalam dalam bidang gaya bahasa. Saran kepada para guru dan pembelajar bahasa Indonesia agar menggunakan temuan penelitian ini sebagai salah-satu materi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Hal ini diajukan dalam rangka mengembangkan kreativitas siswa dibidang sastra. Saran kepada pembaca dan masyarakat umum untuk lebih mencintai karya sastra Indonesia terutama jenis prosa. Saran kepada para penyair untuk lebih memperhatikan penggunaan gaya bahasa baik retoris maupun kiasan untuk dapat menimbulkan efek keindahan dan dramatisasi dalam karya sastra.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PIN Indonesian Literature |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 31 Aug 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/9788 |
Actions (login required)
View Item |