Tyaswati, Ellya Evi (2012) Pertunjukan teater tradisional ludruk remaja Jawa Timur (Kajian struktural folklor lisan) / Ellya Evi Tyaswati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata Kunci pertunjukan ludruk ludruk remaja Jawa Timur struktural folklor lisan Ludruk merupakan salah satu pertunjukan teater tradisional yang berkembang di Jawa Timur. Dalam penyajian cerita didukung adanya tarian dan lawakan. Sebagai wujud kebudayaan khususnya folklor sebagian lisan ludruk diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi sehingga mengalami perkembangan sesuai zaman. Oleh karena itu tentunya ada perbedaan antara ludruk yang berkembang pada masa kini khususnya ludruk yang dikembangkan oleh remaja dengan ludruk yang dikembangkan oleh generasi sebelumnya. Ludruk remaja Jawa Timur memiliki karakteristik (ciri khas) tersendiri dalam pertunjukannya yang perlu diketahui oleh masyarakat. Pertunjukan Teater Tradisional Ludruk Remaja Jawa Timur Kajian Struktural Folklor Lisan ini merupakan penelitian berjenis kualitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural yang merujuk pada strukturalisme Levi-Strauss. Pada penelitian ini yang dikaji adalah struktur cerita dalam lakon struktur pertunjukan atau performansi dan karakteristik bahasa. Sumber data dalam penelitian ini adalah video dokumentasi pertunjukan ludruk oleh remaja Kabupaten Jombang yang berjudul Mak Kuyah Butuh Rupiah Cak Ma un Dukun. Pertunjukan tersebut menjadi sumber data dalam penelitian ini karena dianggap telah mewakili pertunjukan ludruk remaja yang ada di Jawa Timur karena merupakan juara umum Festival Ludruk Remaja Jawa Timur 2010 yang diselenggarakan oleh UPT Dikbangkes Dindik Jawa Timur pada Oktober 2010 di Taman Budaya Surabaya. Ludruk remaja mengangkat cerita (tema tokoh dan latar) yang cenderung bersifat baru dan lebih umum karena berangkat dari kehidupan sehari-hari. Plot yang disajikan pun berbentuk piramidal (sudah mengadaptasi plot yang dikembangkan dalam sastra Barat) yaitu terdiri atas tahap (a) penyituasian (b) pemunculan konflik (c) peningkatan konflik (d) klimaks dan (e) penyelesaian. Selain itu ludruk remaja juga dipenuhi oleh atmosfer yang beragam. Artinya dengan menonton pertunjukan tersebut penonton tidak hanya menemukan atmosfer lucu atau humor tetapi juga sekaligus sedih takut bahagia lucu atau humor dan sebagainya. Pertunjukan tersebut juga mengedepankan aspek-aspek pendukung cerita yaitu (1) tata urutan pertunjukan lebih fleksibel hanya mewajibkan adanya tari remo dan lakon (2) menggunakan tata panggung tata pakaian dan rias tata sinar dan tata bunyi. Dalam ludruk remaja unsur pendukung lakon dimaksimalkan untuk menambah kemenarikan pertunjukan. Tari remo tidak lagi diperankan oleh laki-laki yang berperan sebagai perempuan tetapi lebih banyak sebaliknya yaitu penari perempuan yang berperan sebagai laki-laki. Jika diamati dari karakteristik di atas ludruk remaja termasuk dalam model garapan ludruk pengembangan dan pembaharuan atau disebut juga ludruk gaya baru yaitu tidak lagi memiliki keseluruhan ciri umum pertunjukan ludruk melainkan mengembangkannya dengan mempertahankan beberapa ciri saja. Karakteristik bahasa pertunjukan teater tradisional ludruk remaja Jawa Timur dapat dilihat dari tiga aspek yaitu penggunaan bahasa dalam lakon penggunaan bahasa dalam nyanyian dan unsurp humor dalam bahasa. Bahasa yang digunakan dalam ludruk adalah bahasa Jawa Ngoko ragam Jawa Timur dan bahasa Indonesia.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PIN Indonesian Literature |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 20 Mar 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/9777 |
Actions (login required)
View Item |