Fadhilah, Nur (2010) Kesetaraan gender dalam novel Bukit Gundaling karya Marga T. / Nur Fadhilah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Fadhilah Nur. 2010. Kesetaraan Gender dalam Novel Bukit Gundaling Karya Marga T. Skripsi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Maryaeni M.Pd. (II) Dwi Sulistyorini M.Hum. Kata Kunci gender kesetaraan novel. Novel sebagai suatu karya sastra pada umumnya memiliki pesan tertentu dibalik estetika penyampaiannya. Hal ini dapat diartikan bahwa pengarang berusaha menarik pembaca untuk menerima gagasan-gagasannya tentang berbagai segi kehidupan. Begitu juga cara pengarang memandang tokoh perempuan sebagai salah satu bentuk nyata dari aspirasi gagasan pandangan dan nilai-nilai tentang perempuan itu sendiri. Perempuan sebagai makhluk sosial dan individu diciptakan dengan kedudukan dan peranan yang sejajar dengan laki-laki. Kesejajaran atau kesetaraan tersebut dapat dilihat melalui bagaimana pengarang mendeskripsikan tokoh menyampaikan gagasan tokoh baik laki-laki maupun perempuan dalam suatu karya sastra. Dalam setiap novel baik novel serius maupun populer yang menggunakan tokoh manusia khususnya tokoh perempuan tentu akan ditemukan beberapa nilai yang terkait dengan gender dan aspek keperempuanan. Gender merupakan perbedaan antara laki-laki yang bersifat maskulin dan perempuan yang bersifat feminin yang dibentuk secara sosio-kultural. Bagaimana gender itu setara atau tidak dalam novel akan dapat dilihat dengan menganalisis novel tersebut dengan pendekatan feminisme. Adapun nilai-nilai yang berhubungan dengan aspek keperempuanan itu dapat disebut dengan nilai feminisme yang pada nantinya akan mencerminkan suatu kehidupan antara tokoh perempuan dan laki-laki yang setara atau sederajat maupun sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) karakter tokoh dilihat dari ciri-ciri fisik sosial dan psikologis dalam novel Bukit Gundaling karya Marga T dan (2) wujud kesetaraan gender yang diterapkan para tokoh dalam novel Bukit Gundaling karya Marga T. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini ialah menggunakan pendekatan struktural dan feminisme. Pendekatan struktural digunakan untuk menganalisis karakter tokoh sedangkan pendekatan feminisme digunakan untuk menganalisis gender dalam novel. Teori strukturalisme merupakan pendekatan yang bersifat objektif yakni menganggap karya sastra sebagai makhluk yang berdiri sendiri. Novel tidak hanya merupakan tulisan yang menggairahkan ketika dibaca namun merupakan struktur pikiran yang tersusun dari unsur-unsur yang padu. Untuk mengetahui makna-makna tersebut maka karya sastra harus dianalisis. Dalam mengkaji kesetaraan gender digunakan pula pendekatan feminisme yakni pendekatan yang menitikberatkan keperempuanan dalam karya sastra. Membaca sebagai perempuan sangat diperlukan dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yang mencerminkan aspek nilai feminisme dalam kaitannya dengan kesetaraan gender yang diperoleh dari dialog monolog serta narasi dalam novel Bukit Gundaling karya Marga T. Data diperoleh dengan cara menandai (code) dan mentranskrip unsur-unsur yang mengandung nilai feminisme dalam novel tersebut. Adapun instrumen dalam penelitian ini menggunakan human instrument (peneliti sendiri) serta instrumen pembantu berupa tabel korpus data karakter tokoh dan tabel korpus data kesetaraan gender dalam novel Bukit Gundaling. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa tokoh-tokoh perempuan yang ada dalam novel Bukit Gundaling merupakan tokoh perempuan yang berkarakter cantik cerdas pandai berpendidikan tinggi mandiri pemimpin rumah tangga pemberani tegar tidak mudah dibohongi dan tegas. Karakter tokoh perempuan tersebut sejajar dengan karakter tokoh laki-laki yang diceritakan dalam novel Bukit Gundaling. Kesetaraan gender yang terdapat dalam novel tersebut berupa perempuan sebagai makhluk mitra sejajar dengan laki-laki yang digambarkan dengan (1) aktualisasi kesetaraan dalam ruang lingkup keluarga (sektor domestik) yang diwujudkan dengan adanya kesetaraan dalam mengelola rumah tangga dan kesetaraan dalam memilih pergaulan. (2) Aktualisasi kesetaraan dalam konteks kehidupan masyarakat (sektor publik) yang diwujudkan dengan adanya kesetaraan dalam hak memperoleh pendidikan kesetaraan dalam hak kesempatan kerja kesetaraan dalam hak memperoleh hiburan (rekreatif) dan kesetaraan dalam hak mengeluarkan pendapat. Dengan adanya indikasi tentang karakter tokoh perempuan yang sejajar dengan laki-laki yang ada di dalamnya menunjukkan bahwa novel yang berjudul Bukit Gundaling karya Marga T tersebut adalah novel populer yang mengandung kesetaraan gender. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut yang menggunakan sumber data berupa novel populer. Hal tersebut dikarenakan penelitian tentang novel populer belum banyak digunakan. Padahal jika ditelusuri lebih lanjut novel populer tidak hanya digunakan sebagai objek hiburan semata namun memiliki nilai-nilai sastra dan kehidupan yang setara dengan novel serius.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PIN Indonesian Literature |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 16 Jun 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/9747 |
Actions (login required)
View Item |