Medagustin, Ulfa Tria Lutfi (2017) Tuturan direktif guru dalam pembelajaran bahasa Jawa di SMP Negeri 3 Kota Blitar / Ulfa Tria Lutfi Medagustin. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Medagustin Ulfa Tria Lutfi. 2017. Tuturan Direktif Guru dalam Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP Negeri 3 Kota Blitar. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dr. Sunoto M. Pd. Kata Kunci Tuturan direktif Pembelajaran bahasa Jawa SMP. Pada pembelajaran bahasa Jawa tingkat sekolah menengah pertama (SMP) guru berperan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru akan melakukan tuturan untuk berkomunikasi dengan siswa dan menyampaikan informasi-informasi yang diperlukan dalam pembelajaran. Dalam praktiknya di SMP Negeri 3 Kota Blitar guru bertutur direktif agar siswa melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penutur atau guru. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan bentuk tuturan direktif dan strategi penyampaian tuturan direktif pada tahap pembelajaran pembuka inti dan penutup. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif deskriptif. Data dan sumber data penelitian ini yaitu tuturan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa kelas VII di SMP Negeri 3 Kota Blitar yang berupa transkip tuturan direktif guru dari alat perekam yang telah disiapkan. Sumber data pada penelitian ini adalah guru sebagai objek penelitian dalam bertutur pada pembelajaran di kelas. Instrumen penelitian yang digunakan panduan kriteria kelayakan data panduan analisis data dan tabel pengumpul data. Dalam penelitian ini dilakukan analisis data dimulai dari tahap mereduksi data menyajikan data (display data) menarik kesimpulan dan melaksanakan verifikasi. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh simpulan sebagai berikut pertama pada pembelajaran bahasa Jawa di SMP Negeri 3 Kota Blitar ditemukan enam bentuk tuturan direktif yang dibagi menjadi berikut tuturan direktif permintaan tuturan direktif pertanyaan tuturan direktif perintah tuturan direktif larangan tuturan direktif pemberian izin dan tuturan direktif nasihat yang tersebar pada tahap pembelajaran yakni pembuka inti dan penutup. Tuturan direktif permintaan ditemukan pada tahap pembuka inti dan penutup pembelajaran. Tuturan direktif permintaan memiliki ciri yang ditandai dengan kata tolong atau mohon dan fungsi tuturan direktif ialah meminta memohon dan menekan. Tuturan direktif pertanyaan tersebar pada setiap tahap pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Tuturan direktif pertanyaan memiliki ciri-ciri yaitu menggunakan kata tanya seperti apa siapa dimana kapan mengapa dan bagaimana. Fungsi tuturan direktif pertanyaan ialah bertanya dan menginterogasi. Tuturan direktif perintah juga ditemukan pada setiap tahap pembelajaran yang dilakukan oleh guru pembuka inti dan penutup. Tuturan direktif perintah memiliki ciri yakni pada setiap strukturnya terdiri atas kata kerja dasar atau adjektiva yang bersifat tak transitif. Tuturan direktif perintah memiliki fungsi menghendak mengomando menuntut mendikte mengarahkan mengintruksikan dan mengatur. Tuturan direktif larangan hanya ditemukan beberapa tuturan yang diujarkan oleh guru pada akhir pembelajaran. Tuturan direktif larangan memiliki ciri yang biasanya menggunakan kata jangan. Fungsi tuturan direktif larangan ialah mensyaratkan dan melarang. Tuturan direktif pemberian izin diujarkan guru pada inti pembelajaran. Tuturan direktif pemberian izin memiliki ciri-ciri yang ditandai dengan kata hendaknya dan sebaiknya. Tuturan direktif pemberian izin berfungsi untuk membolehkan menganugerahi dan memaafkan. Terakhir tuturan direktif nasihat diujarkan guru pada inti dan penutup pembelajaran. Tuturan direktif nasihat memiliki ciri-ciri yang biasanya ditandai dengan kata hendaknya dan sebaiknya serta stukturnya terdiri atas kata kerja dasar atau adjektiva yang bersifat tak transitif. Tuturan direktif nasihat memiliki fungsi untuk menasihati mengonseling menyarankan membolehkan dan menganugerahi. Kedua pada strategi penyampaian tuturan direktif ditemukan strategi penyampaian langsung dan strategi penyampaian tidak langsung. Strategi penyampaian tuturan direktif langsung ditemukan pada pembuka inti dan penutup pembelajaran. Ciri strategi tuturan direktif langsung biasanya berupa kalimat deklaratif imperatif dan interogatif selain itu pada strategi penyampaian tuturan direktif langsung menggunakan makna denotatif atau asli dan biasanya menggunakan kata sapaan nama diri. Strategi penyampaian tuturan direktif tidak langsung ditemukan pada semua tahap pembelajaran pembuka inti dan penutup. Tuturan direktif tidak langsung sering digunakan oleh guru pada proses pembelajaran. Strategi penyampaian tuturan direktif tidak langsung memiliki ciri menggunakan makna konotatif dan berbentuk kalimat berita. Pada pembelajaran bahasa Jawa ini dapat disimpulkan bahwa saat pembelajaran guru tidak hanya memberikan materi pembelajaran saja akan tetapi juga memberikan pelajaran tentang kesantunan dan kesopanan. Karena pada data yang ditemukan guru menggunakan pengucapan kata berdasarkan status pembicaranya. Contohnya guru menggunakan bahasa madya dan ngoko pada pembelajaran bahasa Jawa. ABSTRACT Medagustin Ulfa Tria Lutfi. 2017. Teacher s Directive Utterance towards Javanese Language Learning in SMP Negeri 3 Blitar City. Mini Thesis Department of Indonesian Literature Faculty of Literature State University of Malang. Supervisor Dr. Sunoto M. Pd. Keywords Directive Utterance Javanese Language Learning Junior High School (SMP) In the Javanese Language learning at Junior High School (SMP) level teachers played role in the teaching-learning process at class. Teachers will perform utterances in order to communicate to their students and deliver information needed in the learning. In practice especially in SMP Negeri (Public Junior High School 3 Blitar City) teachers perform directive utterance in order to make the students do something as with the speaker s or teacher s wish. This research was conducted with the aim to describe type of directive utterance and strategy of directive utterance delivery to the learning including opening main learning and closing stage. This research method was descriptive qualitative research design. Data and data source in this research come from teacher s utterance towards Javanese Language learning in the 7th Grade SMP Negeri 3 Blitar City including transcript of teacher s directive utterance from prepared recorder. Data source in this research was teacher as research object with the utterance towards the learning in the class. The research instrument was guidance of data feasibility criteria data analysis guidance and data collector table. In this research it was conducted data analysis starts from data reduction data display conclusion drawing and verification. Based on data analysis result it was obtained conclusion as follows First towards Javanese Language learning in the 7th Grade SMP Negeri 3 Blitar City it was found six types of directive utterance which divided into directive utterance of request directive utterance of asking directive utterance of command directive utterance of prohibition directive utterance of giving permission and directive utterance of advice that distributed in all learning stages which is opening main and closing. Directive utterance of request found in the opening main and closing part of learning. Directive utterance of request has characteristic by using the word of please and function of this directive utterance of request is for requesting begging or urging. Directive utterance of asking found in every learning stage from the opening main and closing part of learning. Directive utterance of asking has characteristic by using the words of what who where when why and how . Function of this directive utterance of asking is for asking and interrogating. Directive utterance of command also found in each learning stage that performed by teacher in the opening main and closing part of learning. Directive utterance of command has characteristic that in each structure consists of verb or intransitive adjective. This directive utterance of command has function to command demand dictate direct give instruction and arrange. Directive utterance of prohibition only found at many teacher s utterances in the end of learning session (closing part). Directive utterance of prohibition has characteristic by using the word of do not . Function of this directive utterance of prohibition is for presupposing and prohibiting. Directive utterance of giving permission spoken by teacher in the main part of learning. Directive utterance of giving permission has characteristic by using the word of should . Directive utterance of giving permission function is to allow reward and forgive. The last directive utterance of advice spoken by teacher in the main and closing part of learning. Directive utterance of advice has characteristic by using the word of should as well as its structure consists of verb or intransitive adjective. Directive utterance of advice has function to give advice counseling suggestion permission and reward. Second in the strategy of directive utterance delivery it was found direct delivery strategy and indirect delivery strategy. Direct delivery strategy of directive utterance found in the opening main and closing part of learning. Characteristic of direct delivery strategy of directive utterance is it usually in declarative imperative and interrogative sentence. Besides that direct delivery strategy of directive utterance uses denotative or original meaning and usually uses greeting word of name. Indirect delivery strategy of directive utterance found in all learning stages including opening main and closing part of learning. Indirect delivery strategy of directive utterance is mostly used by teacher in the learning process. Indirect delivery strategy of directive utterance has characteristic of using connotative meaning and news sentences. In this Javanese language learning it can be concluded that when learning teachers not only provide learning materials but also provides lessons on politeness and politeness. Because of the data found teachers use the word pronunciation based on the status of the speaker. For example teachers use middle and ngoko language on learning Java language.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 11 Sep 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/9599 |
Actions (login required)
View Item |