Peningkatan kemampuan membacakan berita menggunakan teknik pemodelan berjenjang siswa kelas VIIIB SMP negeri satu atap merjosari malang tahun pelajaran 2011/2012 / Alfian Faisal Ma'ruf - Repositori Universitas Negeri Malang

Peningkatan kemampuan membacakan berita menggunakan teknik pemodelan berjenjang siswa kelas VIIIB SMP negeri satu atap merjosari malang tahun pelajaran 2011/2012 / Alfian Faisal Ma'ruf

Ma'ruf, Alfian Faisal (2013) Peningkatan kemampuan membacakan berita menggunakan teknik pemodelan berjenjang siswa kelas VIIIB SMP negeri satu atap merjosari malang tahun pelajaran 2011/2012 / Alfian Faisal Ma'ruf. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci pembelajaran membaca membacakan berita teknik pemodelan berjenjang Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan kemampuan membacakan berita siswa kelas VIIIB SMPN Satu Atap Merjosari Malang menggunakan teknik pemodelan berjenjang (2) mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran membacakan berita kelas VIIIB SMPN Satu Atap Merjosari Malang menggunakan teknik pemodelan berjenjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data hasil dalam penelitian ini berupa skor dan data deskriptif kualitatif. Data kualitatif tersebut berupa respon siswa dan penilaian aspek afektif selama proses pembelajaran membacakan berita. Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini mencakup empat komponen yaitu (1) perencanaan (planning) (2) tindakan (acting) (3) pengamatan (observing) dan (4) refleksi (reflecting). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik pembelajaran Pemodelan Berjenjang dapat meningkatkan kemampuan membacakan berita kelas VIII B SMPN Satu Atap Merjosari Malang. Kemampuan siswa mengalami peningkatan secara bertahap dan mencapai hasil yang optimal pada siklus II. Peningkatan tersebut berupa peningkatan proses dan hasil. Peningkatan proses dapat dilihat dari bagaimana siswa mencoba menerapkan aspek-aspek membacakan berita. Dari aspek intonasi pada tahap pratindakan siswa sangat kurang meningkat pada siklus I dengan adanya model siswa belajar meniru model yang ditampilkan secara langsung dan meningkat lagi pada siklus II sebagian siswa sudah bisa memvariasikan intonasi lebih dari model yang ditampilkan. Dari aspek penjedaan pada tahap pratindakan kemampuan awal siswa hanya mengerti arti simbol meningkat pada siklus I siswa belajar menggunakan tanda jeda ke dalam kalimat berita hasilnya pada siklus II mengalami peningkatan secara keseluruhan mampu menggunakan tanda jeda. Dari aspek pelafalan pada tahap pratindakan kemampuan awal siswa sebagian besar cukup mampu meningkat pada siklus I siswa mampu melafalkan kata yang sulit meskipun hanya sedikit dan pada siklus II kemampuan siswa meningkat sebelum membacakan siswa berlatih membacakan kata-kata sulit sehingga mereka mampu membacakan dengan lancar. Dari aspek mimik pada tahap pratindakan kemampuan awal siswa sangat kurang karena mimik paling sulit dipelajari meningkat pada siklus I siswa mulai meniru mimik model pembaca berita dan meningkat lagi pada siklus II siswa sebagian besar membacakan berita dengan percaya diri dan mengiterpretasikan mimik dengan gayanya sendiri. Dari aspek kelancaran pada tahap pratindakan kemampuan awal siswa cukup mampu tetapi terlalu cepat membacanya dan hasilnya meningkat pada siklus I siswa berlatih membaca berulang-ulang teks berita sehingga tampak lancar meningkat lagi pada siklus II siswa berlatih membacakan dengan pelan kata-kata sulit secara berulang-ulang sehingga lancar dan temponya bervariasi. Selain dilihat dari deskripsi aspek-aspek membacakan berita peningkatan juga dapat dilihat dari penilaian afektif yaitu keaktifan perhatian dan kerjasama siswa. Dari segi keaktifan pada tahap pratindakan siswa belum sepenuhnya aktif bertanya atau berkomentar. Pada siklus I siswa sudah cukup mampu berkomentar meskipun singkat. Pada siklus II siswa aktif memberikan komentar disertai alasan yang jelas. Dari segi perhatian pada tahap pratindakan siswa tidak antusias memperhatikan jalannya pembelajaran. Pada siklus I siswa mulai tampak antusias memperhatikan saat guru memberikan contoh model dan saat siswa lain membacakan berita. Pada siklus II siswa memperhatikan dan mampu menanggapi penampilan siswa lain saat membacakan berita. Dari segi kerjasama pada tahap pratindakan siswa sangat kurang dalam hal kerjasama selama pembelajaran dan belum bisa bekerja sama dalam kelompok. Pada siklus I siswa mulai bisa bekerja sama dengan siswa maupun guru saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II siswa sebagian besar sudah mampu bekerja sama dengan kelompok maupun saat pembelajaran membacakan berita berlangsung. Peningkatan hasil dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa sejak studi pendahuluan. Nilai rata-rata siswa siswa pada studi pendahuluan adalah 58 75% dan termasuk kualifikasi kurang. Nilai rata-rata siswa pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 15 45 poin yaitu 74 20% dan termasuk kualifikasi cukup. Nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yang optimal sebesar 16 05 poin yaitu 90 25% dan termasuk kualifikasi sangat baik. Kemampuan siswa membacakan berita di siklus II sudah mencapai ketuntasan minimal yang ditetapkan yakni sebesar 75% sehingga dapat dikatakan bahwa siswa SMPN Satu Atap Merjosari sudah mampu membacakan berita dengan artikulasi dan intonasi yang tepat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 31 Jan 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9560

Actions (login required)

View Item View Item