Rahmani, Filda Sherly (2019) Uji efektivitas ekstrak daun pepaya gunung (Vasconcellea cundinamarcensis V.M. Badillo) terhadap mortalitas larva Aedes aegypti L. / Filda Sherly Rahmani. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Rahmani Filda Sherly 2019. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Pepaya Gunung (Vasconcellea cundinamarcensis V.M Badillo) Terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti L. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Dr. Sulisetijono M.Si (II) Sofia Ery Rahayu S.Pd M.Si. Kata Kunci Ekstrak daun pepaya gunung larvasida mortalitas Penyakit Demam Berdarah (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Vektor utama yang menyebabkan demam berdarah adalah Aedes aegypti L. Nyamuk Aedes aegypti L.menularkan virus dengue penyebab penyakit DBD. Terdapat empat serotype dari virus Dengue yaitu DEN-1 DEN-2 DEN-3 dan DEN-4 yang semuanya dapat menyebabkan DBD. Di Indonesia DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968. Tahun 2014 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 100347 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 907 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun pepaya gunung (Vasconcellea cundinamarcensis V.M. Badillo) yang mampu mematikan 50% larva Aedes aegypti L. Tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui perbedaan mortalitas antar konsentrasi ekstrak daun pepaya gunung (Vasconcellea cundinamarcensis V.M. Badillo) terhadap larva Aedes aegypti L. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan time series. Penelitian ini menggunakan larva Aedes aegypti L. instar 3 yang diperoleh dibelakang gedung O4 (GLB) UM. Daun pepaya gunung yang digunakan yaitu pada lembaran daun ke-7 dari pepaya gunung yang diperoleh dari Cangar. Konsentrasi pada penelitian ini 0 ppm 125 ppm 500 ppm dan 1000 ppm sebanyak 6 kali ulangan. Setiap konsentrasi diamati selama 72 jam dan dilakukan pengecekan jumlah larva yang mati. Setiap konsentrasi pada setiap ulangan terdapat 25 ekor larva Aedes aegypti L. dalam gelas air mineral yang telah berisi 100 ml medium. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui persetase mortalitas larva Aedes aegypti L. yang dilakukan uji probit untuk mengetahui LC50 yang selanjutnya dilakukan uji Anava dan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan pengaruh jumlah mortalitas antar konsentrasi. Hasil yang telah diperoleh adalah semakin tinggi konsentrasi dan lama waktu pengamatan maka semakin tinggi mortalitas larva. Hasil dari LC50 yang paling efektif membunuh larva sampai 50% pada pengamatan 48 jam pada konsentrasi 869 81 ppm untuk uji Anava menunjukkan adanya pengaruh terutama pada konsentrasi 1000 ppm yang menunjukkan berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya. Kematian larva selama pemberian ekstrak daun pepaya (Vasconcelea cundinamarcensis V.M. Badillo) terjadi karena zat yang terkandung pada daun pepaya tersebut. Kandungan pada daun pepaya gunung tersebut adalah enzim papain flavonoid saponin alkaloid dan tanin. Enzim papain berperan menghambat proses metabolism pada larva yang dipengaruhi oleh hormon ekdison dan hormon juvenile. Flavonoid dapat mengganggu sistem pernapasan larva. Saponin dapat menyebabkan kematian sel pada tubuh larva. Alkaloid dapat menyebabkan larva kejang lumpuh dan kematian. Sedangkan tanin dapat menyebabkan gangguan penye3rapan protein pada usus larva sehingga larva akan kekurangan nutrisi dan dapat mengalami kematian. SUMMARY Rahmani Filda Sherly 2019. Effectivity Test Extract of Mountain Papaya Leaves (Vasconcellea cundinamarcensis V.M. Badillo) to Mortality of Larvae Aedes aegypti L. Thesis Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences State University of Malang Advisor (I) Dr. Sulisetijono M.Si (II) Sofia Ery Rahayu S.Pd M.Si. Keywords Extract mountain papaya leaf larvacide mortality Dengue Fever (DHF) is one of the public health problems in Indonesia. The main vector that causes dengue fever is Aedes aegypti L. Aedes aegypty L. transmits dengue virus that causes dengue disease. There are four serotypes of dengue virus namely DEN-1 DEN-2 DEN-3 and DEN-4 all of which can cause DHF. In Indonesia DHF was first discovered in the city of Surabaya in 1968. In 2014 the number of dengue sufferers reported as many as 100347 cases with a total death of 907 people. This study aims to determine the concentration of mountain papaya leaf extract (Vasconcellea cundinamarcensis V.M. Badillo) capable of killing 50% of Aedes aegypti L. larvae. The other objective is to determine the mortality difference between the concentration of mountain papaya leaf extract (Vasconcellea cundinamarcensis V.M. Badillo) against Aedes aegypti L. larvae. The method used in this study is an experimental method with time series. This study used Aedes aegypti L. instar 3 larvae obtained behind the O4 (GLB) UM building. Mountain papaya leaves are used in the 7th leaf sheet of mountain papaya obtained from Cangar. The concentration in this study was 0 ppm 125 ppm 500 ppm and 1000 ppm as many as 6 replications. Each concentration was observed for 72 hours and carried out checking the number of dead larvae. Each concentration in each replication contained 25 larvae of Aedes aegypti L. in a glass of mineral water containing 100 ml of medium. The data obtained were then analyzed to determine the mortality rate of Aedes aegypti L. larvae which was tested by probit to determine the LC50 which was then carried out by the Anava test and Duncan test to determine the difference in effect of the amount of mortality between concentrations. The results that have been obtained are the higher the concentration and the length of time of observation the higher the mortality of larvae. The results of the LC50 which most effectively killed larvae up to 50% at 48 hours observation at a concentration of 869.81 ppm for the Anava test showed an influence especially at a concentration of 1000 ppm which showed significantly different from other concentrations. Larvae mortality during the administration of papaya leaf extract (Vasconcelea cundinamarcensis V.M. Badillo) occurs because of substances contained in the papaya leaves. The content of the mountain papaya leaves is the enzyme papain flavonoids saponins alkaloids and tannins. The papain enzyme plays a role in inhibiting the metabolic process in larvae which are affected by the hormone ekdison and juvenile hormones. Flavonoids can disrupt the respiratory system of the larvae. Saponins can cause cell death in the body of the larvae. Alkaloids can cause spasm of larvae paralysis and death. While tannins can cause disruption of protein absorption in the larvae intestine so that the larvae will lack nutrients and can experience death.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | ?? ?? |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 07 Aug 2019 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2019 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/95237 |
Actions (login required)
 |
View Item |