Gaya bahasa dalam naskah drama hasil menulis kreatif siswa kelas VIII-E SMP Negeri 1 Malang tahun pelajaran 2013/2014 / Cindy Reichmann Andriwarshaya - Repositori Universitas Negeri Malang

Gaya bahasa dalam naskah drama hasil menulis kreatif siswa kelas VIII-E SMP Negeri 1 Malang tahun pelajaran 2013/2014 / Cindy Reichmann Andriwarshaya

Andriwarshaya, Cindy Reichmann (2014) Gaya bahasa dalam naskah drama hasil menulis kreatif siswa kelas VIII-E SMP Negeri 1 Malang tahun pelajaran 2013/2014 / Cindy Reichmann Andriwarshaya. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Reichmann C. A. 2014. Gaya Bahasa dalam Naskah Drama Hasil Menulis Kreatif Siswa Kelas VIII-E SMP Negeri 1 Malang. Skripsi Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Nurchasanah M.Pd (II) Dra. Ida Lestari M.Si. Kata Kunci gaya bahasa menulis kreatif naskah drama Dalam standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terdapat 4 keterampilan yang harus dikuasai siswa. Keterampilan tersebut yaitu menyimak berbicara membaca dan menulis. Proses menuangkan ide kreatif dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan memanfaatkan keterampilan menulis. Menulis kreatif naskah drama yang dilakukan oleh siswa kelas VIII-E di SMP Negeri 1 Malang sangat beragam gaya berceritanya. Gaya tulisan siswa tersebut dapat disebut dengan gaya bahasa. Gaya bahasa merupakan alat yang dipakai penulis untuk mengungkapkan gagasannya. Disisi lain gaya bahasa dapat digunakan sebagai efek pada sebuah tulisan supaya tulisan yang dibaca dapat menarik serta memiliki nilai seni yang tinggi. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya bahasa yang terdapat dalam naskah drama hasil menulis kreatif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa dalam naskah drama khususnya mendeskripsikan gaya bahasa berdasarkan pilihan kata dalam naskah drama hasil menulis kreatif siswa mendeskripsikan gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat dalam naskah drama hasil menulis kreatif siswa dan mendeskripsikan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dalam naskah drama hasil menulis kreatif siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data penelitian diambil dari teori Keraf berupa gaya bahasa berdasarkan pilihan kata gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat dan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna kata. Data tersebut bersumber dari naskah drama hasil menulis kreatif siswa kelas VIII-E di SMP Negeri 1 Malang. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yang berupa kumpulan naskah drama hasil menulis kreatif siswa sebanyak 30 naskah. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa instrumen kunci yang berupa manusia instrumen pedoman printah menulis berupa perintah membuat naskah drama intrumen panduan analisis data berupa tabel analisis data dan instrumen pengumpul data berupa tabel kodifikasi. Kegiatan analisis data dimulai dari tahap membaca naskah identifikasi kodifikasi penyajian data dan kesimpulan. Hasil analisis data dari tiga puluh naskah drama siswa dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama berdasarkan pilihan kata ditemukan penggunaan gaya nonresmi dan gaya percakapan pada naskah drama siswa. Penggunaan gaya bahasa nonresmi pada naskah drama siswa memiliki karakteristik yaitu penggunaan kata yang digunakan siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan situasi tidak resmi sedangkan penggunaan gaya percakapan memiliki karakteristik yaitu penggunaan kata-kata populer dan percakapan. Kedua gaya bahasa tersebut digunakan dalam naskah drama siswa yang berjumlah 30 naskah artinya bahwa semua siswa menggunakan gaya bahasa nonresmi dan percakapan dalam menulis suatu ide cerita yang dituangkan dalam bentuk naskah drama. Kedua berdasarkan struktur kalimat ditemukan penggunaan gaya klimaks antiklimaks antitesis dan repetisi pada naskah drama siswa. Penggunaan gaya bahasa klimaks dan antiklimaks pada naskah drama siswa memiliki karakteristik yaitu konflik klimaks dalam cerita semakin memuncak dan konflik antiklimaks dalam cerita semakin menurun. Gaya antitesis dan repetisi memiliki karakteristik yaitu banyak ditemukan pernyataan yang bertentangan sedangkan gaya repetisi cenderung pada pengulangan bunyi. Penggunaan paling banyak pada gaya klimaks berjumlah 27 siswa dan paling sedikit pada gaya repetisi berjumlah 11 siswa artinya tidak semua siswa menguasai gaya repetisi bila dibandingkan dengan gaya klimaks dalam menulis suatu ide cerita yang dituangkan dalam bentuk naskah drama. Ketiga berdasarkan langsung tidaknya makna ditemukan penggunaan gaya aliterasi asonansi eufemismus polisindeton asindeton koreksio eponim parabel metafora dan sinisme. Penggunaan gaya aliterasi dan asonansi pada naskah drama siswa memiliki karakteristik perulangan bunyi konsonan dan bunyi vokal. Gaya polisindeton dan gaya asindeton pada naskah drama siswa memiliki karakteristik penggunaan kata sambung tetapi polisindeton menggunakan kata hubung sedangkan asindeton menggunakan tanda koma lebih dari satu. Gaya eufemismus memiliki karakteristik mengganti ungkapan kasar menjadi halus gaya metafora memiliki karakteristik membandingkan dua hal secara singkat gaya koreksio memiliki karakteristik penggunaan kata yang salah lalu memperbaikinya gaya eponim memiliki karakteristik pemakaian nama seseorang dihubungkan dengan sifat yang melekat pada dirinya gaya parabel memiliki karakteristik mengisahkan tokoh manusia yang mengandung moral dan gaya sinisme memiliki karakteristik sindiran yang mengandung ejekan. Penggunaan paling banyak yaitu gaya aliterasi dan asonansi masing-masing berjumlah 30 siswa sedangkan paling sedikit pada gaya eponim berjumlah 1 siswa artinya bahwa siswa lebih menguasai gaya aliterasi dan asonansi daripada gaya eponim dalam menulis suatu ide cerita yang dituangkan dalam bentuk naskah drama. Dari hasil penelitian terdapat beberapa saran dari peneliti diantaranya sebagai berikut. Pertama naskah drama yang dibuat siswa terdapat bermacam-macam gaya bahasa setelah dianalisis. Oleh sebab itu siswa hendaknya mempertahankan gaya bahasa yang digunakannya serta penggunaan gaya yang belum dikuasai siswa hendaknya lebih dipelajari lagi sehingga cerita yang ditulis siswa lebih kaya makna dan memiliki nilai seni yang tinggi. Kedua bagi guru bahasa Indonesia penelitian ini dapat dijadikan sumber rujukan tentang gaya bahasa yang digunakan siswa SMP. Ketiga bagi peneliti selanjutnya gaya bahasa dalam penelitian ini dapat dikembangkan menjadi penelitian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan gaya bahasa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 29 Aug 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9394

Actions (login required)

View Item View Item