Pola komunikasi guru dengan siswa autis kelas IV sekolah dasar di Sekolah Autisme Laboratorium Universitas Negeri Malang / Siti Robiah - Repositori Universitas Negeri Malang

Pola komunikasi guru dengan siswa autis kelas IV sekolah dasar di Sekolah Autisme Laboratorium Universitas Negeri Malang / Siti Robiah

Robiah, Siti (2012) Pola komunikasi guru dengan siswa autis kelas IV sekolah dasar di Sekolah Autisme Laboratorium Universitas Negeri Malang / Siti Robiah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci pola komunikasi komunikasi autisme komunikasi guru dengan siswa. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga di tempat kerja di pasar dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Semua manusia terlibat dalam kegiatan komunikasi dan berbahasa. Komunikasi akan berjalan dengan lancar dan berhasil bila proses itu berjalan dengan baik. Hal ini menandakan pentingnya komunikasi bagi manusia. Percakapan yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas merupakan realitas komunikasi penggunaan bahasa. Komunikasi di kelas memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Selain itu sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang pada hakikatnya bertujuan untuk mengubah tingkah laku siswa. Proses perubahan tingkah laku tersebut terutama terjadi melalui komunikasi. Oleh karena itu guru memiliki peran yang sangat penting. Di sisi lain sekolah di Indonesia ada dua jenis yaitu sekolah umum dan sekolah khusus seperti sekolah luar biasa sekolah inklusi sekolah autis dan sekolah khusus lainnya. Diketahui pula bahwa kondisi anak cukup beragam. Dalam kenyataan setidaknya terdapat dua karakter anak yaitu anak normal dan anak yang memerlukan penanganan khusus. Salah satu kategori anak yang memerlukan penanganan khusus adalah autis. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut yaitu (1) bentuk komunikasi guru dengan siswa autis kelas IV SD (2) fungsi komunikasi guru dengan siswa autis kelas IV SD dan (3) hambatan komunikasi guru dengan siswa autis kelas IV SD. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini peneliti terjun langsung ke lapangan penelitian. Sumber data penelitian ini adalah guru dan siswa autis kelas IV SD di Sekolah Autisme Laboratorium Universitas Negeri Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi perekaman pencatatan lapangan dan wawancara. Data yang sudah terkumpul semua melalui keempat teknik tersebut kemudian dianalisis. Analisis ini mempunyai beberapa tahap yaitu dengan mereduksi data mengodekan data dan memverifikasi data. Untuk mengecek keabsahan data yang ada dilakukan dengan ketekunan pengamatan dan triangulasi metode pengumpulan data. Berdasarkan analisis data dapat diperoleh tiga temuan. Pertama pada bentuk komunikasi guru dengan siswa autis kelas IV SD di Sekolah Autisme Laboratorium Universitas Negeri Malang terbagi menjadi dua yaitu (1) verbal dan (2) nonverbal. Untuk bentuk komunikasi verbal ditemukan empat kategori yaitu asertif direktif ekspresif dan komisif. Sementara untuk bentuk komunikasi ii nonverbal ditemukan dua yaitu isyarat dan tindakan. Bentuk komunikasi isyarat dengan kategori isyarat asertif dan isyarat direktif. Sementara bentuk komunikasi tindakan hanya satu kategori yaitu tindakan direktif. Kedua fungsi komunikasi guru dengan siswa autis kelas IV SD di Sekolah Autisme Laboratorium Universitas Negeri Malang ditemukan tujuh fungsi yaitu memerintah menegaskan menyetujui menanyakan menolak menyatakan sesuatu dan mengungkapkan. Masing-masing fungsi mempunyai modus yang terkategori berdasarkan situasi dan kondisi di lapangan. Dalam hal ini fungsi komunikasi tersebut berupa verbal dan atau nonverbal. Ketiga hambatan komunikasi guru dengan siswa autis kelas IV SD di Sekolah Autisme Laboratorium Universitas Negeri Malang ditemukan tiga macam yaitu ketidakselarasan keinginan guru dengan kemampuan intelektual siswa ketidakseimbangan pilihan kata guru dengan kemampuan intelektual siswa dan ketidaksesuaian keinginan guru dengan kondisi emosi siswa. Berdasarkan simpulan tersebut dapat diajukan tiga saran. Pertama Kepala Sekolah Autisme Laboratorium Universitas Negeri Malang disarankan agar melakukan koordinasi kepada semua guru guna mengkaji hasil penelitian yang terkait dengan pola komunikasi guru dalam proses pembelajaran di kelas. Hasil kajian tersebut selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan penentuan format pembelajaran yang seharusnya dilakukan. Kedua Guru di Sekolah Autisme Laboratorium Universitas Negeri Malang hasil penelitian ini direkomendasikan sebagai bahan untuk mengembangkan tuturan dalam proses pembelajaran di kelas dan dapat mengembangkan potensi siswa dengan memperkaya bentuk dan fungsi tuturan. Selain itu guru juga dapat mempertimbangkan tuturannya agar wacana komunikasi dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik bervariasi dan menciptakan strategi-strategi baru untuk meminimalkan terjadinya hambatan komunikasi baik dari guru maupun siswa. Ketiga peneliti selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan untuk penelitian yang serupa karena proses pembelajaran pada anak autis sangat beragam dan unik untuk diteliti.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PINL Indonesian and Regional Literary Languages
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 31 Aug 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9267

Actions (login required)

View Item View Item