Kesenian Janger: fungsinya sebagai vote getter dalam kampanye pemilu di kabupaten Banyuwangi tahun 1955-1997 / Utari Maya Hidayati - Repositori Universitas Negeri Malang

Kesenian Janger: fungsinya sebagai vote getter dalam kampanye pemilu di kabupaten Banyuwangi tahun 1955-1997 / Utari Maya Hidayati

Hidayati, Utari Maya (2017) Kesenian Janger: fungsinya sebagai vote getter dalam kampanye pemilu di kabupaten Banyuwangi tahun 1955-1997 / Utari Maya Hidayati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Hidayati Utari Maya. 2017. Kesenian Janger Fungsinya sebagai Mengumpulan Massa dalam Kampanye Pemilu di Kabupaten Banyuwangi Tahun 1955-1997. Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Drs. Slamet Sujud Purnawan Jati M.Hum (2) Drs. Ari Sapto M.Hum. Kata Kunci kesenian janger kampanye pemilu Vote Getter. Kesenian janger merupakan salah satu kesenian tradisional dari Kabupaten Banyuwangi. Dalam perkembanganya kesenian janger ini kemudian difungsikan oleh beberapa partai politik sebagai media mengumpulan massa di Kabupaten Banyuwangi. Pada musim pemilu tahun 1955-1997 kesenian janger diikutsertakan dalam kegiatan politik karena dalam melakukan pegelaran para pemain janger serta para pelawak dapat menarik simpati dengan berinteraksi secara langsung kepada masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis mengangkat rumusan masalah sebagai berikut (1) bagaimana sejarah munculnya kesenian janger di Kabupaten Banyuwangi (2) bagaimana latar belakang kesenian janger dimanfaatkan sebagai vote getter kampanye pemilu tahun 1955-1997 (3) bagaimana fungsi kesenian janger sebagai media kampanye pemilu tahun 1955-1997 Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian historis yang terdiri dari pemilihan topik pengumpulan sumber (heuristik) kritik sumber (verifikasi) interpretasi (analisis dan sintesis) dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemunculan kesenian janger berasal dari Bali yang tergolong tari balih-balihan kemudian dibawa oleh seorang pedagang Banyuwangi dan berkembang di Kabupaten Banyuwangi. Sebelum budaya dari Bali masuk di Banyuwangi sendiri sudah terdapat kesenian yang serupa dengan julukan Andhe-andhe Lumut jinggoan kemudian diganti dengan istilah janger hingga saat ini. Terdapat perbedaan dari kesenian janger khususnya di Banyuwangi seperti adanya teater dengan cerita tentang kesejarahan maupun perpolitikan lagu-lagu daerah menggunakan bahasa daerah dan terdapat babak goro-goro dalam pertunjukan. Hal yang melatarbelakangi kesenian janger dijadikan alat mengumpulkan massa pada kampanye pemilu yaitu kesenian janger merupakan kesenian tradisional yang merakyat penonton atau masyarakat tidak dipungut biaya dalam menyaksikan pertunjukan dan menampilkan kisah-kisah kesejarahan maupun yang sezaman pada masa pemilu. Kesenian janger adalah media yang sangat efektif sebagai alat mengumpulkan massa sebanyakbanyaknya karena mengajak masyarakat berinteraksi secara langsung selama pertunjukan. Kegiatan kampanye dilakukan kesenian janger dengan melangsungkan pertunjukan serta membawakan cerita beserta lawakannya. Peran pelawak dalam kesenian janger ini untuk mencari simpati dari masyarakat dengan membuat lelucon menyampaikan pesan hingga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik hal ini maka kesenian janger difungsikan sebagai media dalam kampanye pemilu.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Ilmu Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 12 Dec 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/91404

Actions (login required)

View Item View Item