Tradisi petekan sebagai upaya penanggulangan perilaku seks bebas dikalangan remaja suku Tengger Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang / Elisa Faizatun Nasucha - Repositori Universitas Negeri Malang

Tradisi petekan sebagai upaya penanggulangan perilaku seks bebas dikalangan remaja suku Tengger Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang / Elisa Faizatun Nasucha

Nasucha, Elisa Faizatun (2020) Tradisi petekan sebagai upaya penanggulangan perilaku seks bebas dikalangan remaja suku Tengger Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang / Elisa Faizatun Nasucha. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Nasucha Elisa Faizatun. 2019. Tradisi Petekan Sebagai Upaya Penanggulangan Perilaku Seks Bebas Dikalangan Remaja Suku Tengger Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Pembimbing (1) Dr. Didik Sukriono S.H. M.Hum (2) Dr. Yuniastuti S.H. M. Pd. Kata Kunci Tradisi Petekan Perilaku Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai ribuan pulau ras dan bahasa daerah dengan keanekaragamannya kebudayaan yang ada di Indonesia tumbuh dan berkembang dari keberanekaragaman suku yang berbeda-beda dari ujung timur hingga ujung barat wilayah Indonesia. Banyak tradisi yang tumbuh dan berkembang di Indonesia ini. Hampir setiap daerah selalu memiliki tradisi yang berbeda-beda. Disisi lain tradisi yang menjadi ciri khas suatu daerah yang ada di wilayah Indonesia merupakan sebuah potensi yang harus dilestarikan dan juga dikembangkan. Tradisi yang perlu dilestarikan seperti di Desa Ngadas sebagai desa wisata dengan keunikan alam dan budaya yang potensial. Salah satunya adanya tradisi petekan yang terdapat di Desa Ngadas yang merupakan ide pemikiran masyarakat Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yang terealisasaikan dengan sebuah ritual terkait remaja wanita untuk dicek rahimnya. Tradisi petekan dilakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali tradisi petekan ini mulai ada sejak anak-anak remaja dianggap pergaulannya telah melampaui batas atau tidak wajar seperti hamil diluar nikah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui (1) Untuk mendeskripsikan sejarah lahirnya tradisi petekan di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang (2) Untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi petekan di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang (3) Untuk mendeskripsikan peran tradisi petekan bagi generasi muda di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Sumber data yang dipakai yaitu informan yang terdiri dari Kepala Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang sesepuh suku tengger dukun adat dukun bayi bidan desa remaja sebagai pelaku dan Masyarakat sekitar peristiwa dan dokumen. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan observasi wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data reduksi data penyajian data dan diakhiri penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan kemudian dijabarkan sebagai berikut. Tradisi petekan sudah ada sejak tahun 1942 yang melatar belakangi lahirnya tradisi petekan ini dikarenakan adanya wanita yang hamil diluar nikah yang tidak diketahui oleh masyarakat desa Ngadas hingga melahirkan yang melatarbelakangi lahirnya tradisi petekan ini jika ada wanita yang hamil diluar nikah dipercaya bahwa imbasnya tidak hanya kepada wanita yang hamil atau keluarganya saja melainkan kepada seluruh warga masyarakat desa Ngadas seperti banyaknya anak kecil yang sakit banyak warga desa yang mengalami nyidam meskipun tidak dalam keadaan hamil ayam berkokok sebelum waktunya. Dalam pelaksanaan tradisi petekan ini dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali pelaksanaannya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 10.00 lamanya pelaksanaan tradisi petekan ini tergantung dari peserta yang mengikuti atau yang diperiksa oleh dukun bayi dan bidan. Tradisi petekan ini tidak ada larangan yang mengikat bagi peserta petekan baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan petekan yang terpenting seluruh wanita ataupun janda diwajibkan untuk mengikuti tradisi petekan ini guna untuk memeriksa rahim wanita dan janda yang dilakukan oleh dukun bayi dan Bidan Vialis. Dilakukannya tradisi petekan merupakan usaha masyarakat dalam mencegah perbuatan zina atau adanya hubungan seksual yang dilakukan warga diluar ikatan pernikahan. Jadi ketika ada warga yang melakukan hubungan seksual dan hamil akan muncul penyakit aneh dikalangan masyarakat yang tidak dapat diobati tradisi petekan juga menjadi salah satu upaya untuk mengangkat harkat dan martabat para wanita ditengah-tengah kenakalan remaja yang mengancam pada kerusakan moral sehingga dengan diadakannya tradisi petekan ini diharapkan para wanita ataupun janda Desa Ngadas dapat menjaga norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh saran sebagai berikut Bagi masyarakat Desa Ngadas agar tetap melestarikan tradisi petekan yang telah ada sejak dahulu karena dalam tradisi petekan membawa pengaruh positif bagi masyarakat desa Ngadas untuk meminimalisir adanya pergaulan bebas yang dilakukan oleh para remaja. Bagi perangkat desa Ngadas untuk bisa melestarikan tradisi petekan secara luas dan juga melakukan kerja sama dengan masyarakat dan memperhatikan budaya-budaya yang tumbuh dalam masyarakat. Budaya dan tradisi petekan yang tumbuh dimasyarakat tersebut merupakan ciri khas bagi warga masyarakat desa Ngadas. Adapun bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti terhadap tradisi petekan di Desa Ngadas perlu memperhatikan sebagai berikut (a) Peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi mengenai tradisi terutama dalam tradisi petekan. (b) Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam proses pengambilan pengumpulan dan segala sesuatunya sehingga peneliti yang selanjutnya dapat melaksanakan dengan lebih baik dan sempurna.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 15 Jan 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/88537

Actions (login required)

View Item View Item