Oktafiana, Shinta (2015) Fase-fase penerimaan anak berkebutuhan khusus (studi fenomenologi pengasuhan pada keluarga miskin) / Shinta Oktafiana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Oktafiana Shinta. 2015. Fase-fase Penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Fenomenologi Pengasuhan pada Keluarga Miskin). Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Hj. Umi Dayati M.Pd (II) Ellyn Sugeng D S.Pd. M.Pd. Kata Kunci pengasuhan fase-fase penerimaan keluarga miskin Pengasuhan merupakan kewajiban orangtua kepada anak. Pengasuhan pada anak berkebutuhan khusus tidak mudah karena mereka harus membutuhkan perawatan khusus. Orangtua harus memahami anak dan beradaptasi dengan kebutuhan anak. Orangtua akan mengalami fase penerimaan anak berkebutuhan dan disisi lain orangtua harus mengasuh anak. Penerimaan dan pengasuhan anak berkebutuhan khusus merupakan keadaan sulit bagi orangtua apalagi keluarga miskin yang terbatas akses ekonomi dan informasi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan beberapa hal (1) alasan orangtua menerima anak berkebutuhan khusus (2) pengasuhan pada fase-fase penerimaan anak (3) makna pengasuhan anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan rancangan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara observasi dan analisis dokumentasi. Instumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data berupa instrumen manusia yaitu peneliti sendiri. Untuk mengecek keabsaan data dilakukan perpanjangan keikutsertaan ketekunan pengamatan dan triangulasi. Kegiatan analisis data dimulai dari mereduksi data penyajian data hingga penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan analisis data tersebut diperoleh simpulan hasil penelitian sebagai berikut (1) keluarga menerima anak karena anak adalah anugerah dari allah rasa cinta orangtua kepada anak dan dukungan keluarga kedua orangtua dan anak-anaknya. (2) orangtua hanya melalui empat fase penerimaan yakni fase shock fase penolakan atau penyangkalan fase tawar-menawar dan fase menerima. Pada fase shock dan penolakan orangtua hanya melakukan tugas pengasuhan untuk mengupayakan kesembuhan pada fase tawar-menawar orangtua memutuskan untuk mengasuh sendiri tanpa bantuan medis. Pada fase menerima orangtua menerapkan pola pengasuhan permisif dan menjalankan tugas pengasuhan untuk memenuhi kebutuhan primer anak. (3) dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus orangtua mengalami perasaan senang dan sedih. Perasaan senang datang saat anak mulai terlihat perkembangan dan perasaan datang saat orangtua melihat keadaan anak. Adanya perlakuan yang berbeda dari saudara saudara ada yang mengajak interaksi dan ada yang membentaki sementara orangtua membatasi interaksi anak dengan dunia diluar keluarga. Saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut (1) saran untuk jurusan Jurusan PLS lebih banyak menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan pengasuhan anak khususnya anak berkebutuhan khusus (2) saran untuk keluarga lebih banyak memperhatikan anak dan melayani anak serta lebih banyak mencari informasi tentang penanganan ABK (3) saran untuk peneliti lain diharapkan lebih mendalami permasalahan pengasuhan anak berkebutuhan khusus dalam fase penerimaan dan perilaku orangtua
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Biasa(PLB) > S1 Pendidikan Luar Biasa |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 26 May 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/8810 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |